Ferry Egberty Moniaga (lahir 4 September 1949) adalah salah satu petinju amatir terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Prestasi terbesarnya adalah sebagai petinju Indonesia pertama yang berhasil menembus babak delapan besar di Olimpiade Musim Panas 1972. Ferry Moniaga yang berdarah Minahasa ini berhasil menundukkan René Silva (Nikaragua) dan Joe Destimo (Ghana) dengan angka, tetapi kalah angka mutlak oleh Orlando Martinez (Kuba) di babak perempat final, yang kemudian meraih medali emas pada kelas bantam.

Ferry Moniaga
Informasi pribadi
KewarganegaraanIndonesia
Lahir14 September 1949 (umur 75)
Tanjung Pinang, Indonesia
Olahraga
OlahragaTinju

Prestasi

sunting

Nasional

sunting
  • 1966-1968: Juara kelas layang/terbang provinsi Bali
  • 1968-1975: Juara kelas terbang/bantam DKI
  • 1975-1980: Juara kelas bantam provinsi Jawa Timur
  • 1970-1980: Juara kelas bantam nasional
  • 1969, 1970, 1973: The Best Boxer Indonesia
  • 1971, 1975, 1978, 1979: The Best Boxer Indonesia
  • 1972, 1980: The Best Athlete Indonesia (Bintang Penghargaan kelas III)
  • 1979: The Best Athlete Jawa Timur
  • 2001: The Best Athlete Maesa Indonesia bersama Jootje Gosal (atletik, Lita Sugiarto dan Lanny Kaligis (tenis)
  • 2002: Medali Satya Karya Bakti atlet tinju amatir Madya dari PB Pertina

Internasional

sunting

Karier Sebagai Pembina Tinju

sunting
  • 1975: Mendirikan Sasana Tinju Banteng AMI/ASMI bersama Benny Tengker, Syamsul Anwar, dan Frans VB.
  • 1976: Asisten pelatih pelatnas King's Cup di Bangkok, Thailand.
  • 1976: Pelatih Tim Indonesia pada Pesta Sukan Singapura (diwakili Pertina Jawa Timur)
  • 1977: Mendirikan Sasana Tinju Bina Satria bersama Richard Pangkey di Surabaya.
  • 1977-1980: Pelatih Tim Jawa Timur dalam Kejuaraan Nasional
  • 1978-1980: Pengurus Cabang Pertina, Surabaya
  • 1980: Koordinator tinju dalam Porseni Pevata di Kakas, Minahasa, Sulawesi Utara
  • 1980-1992: Pengurus Daerah Pertina, DKI Jakarta (sebagai Komisi Teknik)
  • 1980-2000: Pelatih tim tinju DKI Jakarta (s/d PON XV
  • 1980-2000: Pelaksana Boxing Monthly Boxing Championship (MBC) di Jakarta
  • 1989: Promotor pertandingan kejuaraan dunia kelas terbang mini versi IBF antara Nico Thomas vs Samuth Sithnaruepol (Thailand)

Masa Pensiun

sunting

Setelah pensiun, Ferry Moniaga masih tetap berkarya pada olahraga tinju dengan menjadi pelatih tinju (amatir) hingga kini.

Selain itu, Ferry Moniaga pernah mencoba bisnis sebagai promotor tinju pada tahun 1989, dengan memanggungkan kejuaran dunia kelas terbang mini versi IBF antara Nico Thomas vs Samuth Sithnaruepol (Thailand) yang pertama. Saat itu Nico Thomas gagal menjadi juara dunia karena hasil seri dengan Samuth.

Pranala luar

sunting