Bahasa Britonik Umum
Bahasa Britonik Umum (juga dikenal sebagai bahasa Proto-Britonik atau Britania)[a][5][6] adalah suatu bahasa Kelt yang pernah dituturkan di Bretagne dan pulau Britania.
Bahasa Britonik Umum
*Brittonikā Proto-Britonik Britania | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Pulau Britania | ||||
Etnis | Briton | ||||
Era | sekitar abad ke-6 SM hingga ke-6 M[1] berkembang menjadi bahasa Breton, Kumbrik, Kernowek, dan Wales Kuno[2] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
LINGUIST List | brit | ||||
Glottolog | Tidak ada | ||||
Linguasfer | 50-AB | ||||
| |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa ini merupakan salah satu ragam bahasa Kelt Kepulauan (selain Goidelik[7][8][9][10] dan Pikt[11][12][13])
Bukti dari salah satu dialek dari bahasa ini dan turunannya, yaitu bahasa Wales, menunjukkan bahwa Britonik Umum banyak menyerap dari bahasa Latin selama masa pemerintahan Romawi di Britania, terutama dalam hal yang berkaitan dengan hal-hal Gerejawi dan Kekristenan lainnya.[14] Pada abad ke-6 M, bahasa ini kemudian berkembang menjadi "Britonik Baru" (yaitu Breton, Kernowek, Kumbrik, dan Wales).
Selama tiga abad berikutnya di hampir seluruh Skotlandia, penutur bahasa ini kemudian beralih menggunakan bahasa Gaelik dan Inggris Kuno.[15] Bahasa Kumbrik kemudian punah pada abad ke-12.[15] Jauh di barat daya, bahasa Kernowek menjadi bahasa mati pada abad ke-18, tetapi kemudian berhasil digunakan kembali.[16][b] Sebuah model oleh O'Rahilly menunjukkan bahwa bahasa Britonik Umum pernah dituturkan di pulau Irlandia sebelum digantikan oleh Goidelik, tetapi pandangan tersebut tidak diterima secara luas.[18] Breton dan Wales adalah satu-satunya bahasa turunan yang bertahan sepenuhnya hingga zaman modern.
Sejarah
suntingBukti rujukan
suntingLoh kutukan Bath, ditemukan di kolam peninggalan Romawi di Bath, Somerset (Aquae Sulis),[19] memuat sekitar 150 nama – sekitar 50% khas Kelt (tetapi belum tentu Britonik). Sebuah tulisan pada liontin logam (ditemukan pada tahun 1979) sepertinya mengandung kata-kata kutukan dalam bahasa Britonik Umum:[20] "Adixoui Deuina Deieda Andagin Uindiorix cuamenai". (Kadang-kadang kata terakhir telah diuraikan menjadi cuamiinai.) Tulisan ini sering terlihat sebagai: "(imbuhan)-Deuina, Deieda, Andagin, [dan] Uindiorix, yang aku batasi."[21] yang lain, pada penafsiran yang berlawanan, dengan mempertimbangkan penandaan kasus tata bahasa: nominativus: -rix (berarti "raja"); akusativus: andagin (berarti "perempuan tidak berguna"); nominativus/vokativus: dewina deieda (berarti "dewa/dewi Deieda"); yang diuraikan sebagai: "Semoga aku, Windiorix untuk/di Cuamena menaklukan [atau "mengadili"] perempuan tak berguna, [oh] dewa/dewi Deieda."[22]
Sebuah lembaran logam yang ditemukan memuat nama-nama yang diduga ditulis dalam bahasa Britonik Umum.[23]
Toponimi Britania Romawi setempat (nama-nama tempat) yang dicatat dalam bentuk Latinisasi oleh Ptolemaeus dalam naskahnya berjudul Geografike, menjadi bukti nama-nama ala Britonik Umum yang diteliti kembali oleh Rivet dan Smith dalam karya penelitian yang diterbitkan pada tahun 1979. Mereka menunjukkan sebagian besar nama yang dia gunakan berasal dari pengucapan setempat yang terlatinisasi. Beberapa nama tempat masih mengandung unsur turunannya. Nama suku dan beberapa nama-nama orang Britonik kemudian digantikan dengan nama-nama Yunani dan Latin.
Tacitus dalam kitabnya berjudul Agricola mencatat bahwa bahasanya hanya sedikit berbeda dari bahasa yang dituturkan di Galia.[24]
Hubungan dengan Pikt dan Pritenik
suntingBahasa Pikt, yang punah sekitar satu milenium yang lalu, pernah dituturkan oleh suku Pikt di Skotlandia bagian utara.[2] Meskipun masih ada perdebatan yang penting mengenai apakah bahasa ini bagian dari Kelt, hal-hal seperti nama tempat dan orang yang tercatat di daerah tersebut memberikan bukti bahwa bahasa ini paling dekat hubungannya dengan cabang Britonik dalam lingkup rumpun Kelt.[2] Pertanyaan sejauh mana bahasa ini berbeda dengan kerabatnya dan tahun terakhir kali bahasa ini dituturkan juga masih diperdebatkan.[2]
"Bahasa Pritenik" (juga disebut "Pretanik") adalah istilah yang digagas pada tahun 1955 oleh Kenneth H. Jackson untuk menggambarkan hipotesis bahasa leluhur dari Pikt ataupun bahasa Pra-Pikt yang dituturkan pada abad ke-1 M hingga ke-5 M.[2] Jackson menganggap Pritenik telah menyimpang dari Britonik sekitar waktu 75-100 SM (jika Pikt merupakan turunan dari Britonik Umum).[2]
Istilah Pritenik juga sangat diperdebatkan. Pada tahun 2015, ahli bahasa bernama Guto Rhys menyimpulkan bahwa sebagian besar usulan tentang Pikt dan bahasa kerabatnya, menyimpang dari bahasa Britonik Umum sebelum k. 500 SM dianggap sebagai usulan yang keliru, dipertanyakan, atau kurang penting, dan bahwa kurangnya bukti untuk membedakan Britonik dan Pikt membuat istilah Pritenik "sangatlah berlebihan".[2]
Turunan
suntingBahasa Britonik Umum bersama dengan Latin sebagai bahasa utama di Pulau Britania setelah penaklukan oleh Romawi pada tahun 43 Masehi, setidaknya di permukiman-permukiman perkotaan. Kata-kata Latin diserap secara luas oleh penuturnya dan keturunannya di kota-kota yang dipengaruhi oleh Romawi, dan kemudian digunakan dalam hal-hal gerejawi.
Pada tahun 500–550 M, bahasa Britonik Umum kemudian berkembang menjadi bahasa-bahasa Britonik Umum:[2] Wales Kuno di Wales, Kernowek Kuno di Cornwall, Breton Kuno di Bretagne, Kumbrik di Inggris bagian utara dan Skotlandia bagian selatan.[2]
Bentuk modern dari bahasa Breton dan Wales adalah satu-satunya turunan dari Britonik Umum yang bertahan secara terus-menerus hingga abad ke-21.[25] Bahasa Kernowek sempat mati pada abad ke-18 hingga ke-19, tetapi kemudian berhasil dihidupkan kembali.[26] Bahasa Kumbrik telah punah dan masih tersedia hanya dalam bentuk serapan dan stratum lainnya dalam bahasa Inggris, Skots, dan Gaelik Skotlandia.[2][27]
Catatan
sunting- ^
- dalam bentuk rekonstruksi:*Brittonikā
- dalam bahasa turunan:
◦bahasa Breton: Predeneg
◦bahasa Kernowek: Brythonek
◦bahasa Wales: Brythoneg
- ^ Sebuah penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa jumlah penutur yang berhasil kembali menghidupkan bahasa Kernowek sebanyak 3.000 orang, termasuk sekitar 500 orang yang diperkirakan fasih.[17]
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Britonik Umum at MultiTree on the Linguist List
- ^ a b c d e f g h i j Rhys, Guto. "Approaching the Pictish language: historiography, early evidence and the question of Pritenic" (PDF). University of Glasgow. University of Glasgow.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ Eska, Joseph F. (2019-12-01). "The evolution of proto-Brit. *-/lth/ in Welsh". Zeitschrift für celtische Philologie. 66 (1): 75–82. doi:10.1515/zcph-2019-0003. ISSN 1865-889X.
- ^ Sims-Williams, Patrick (November 1984). "The Double System of Verbal Inflexion in Old Irish". Transactions of the Philological Society (dalam bahasa Inggris). 82 (1): 138–201. doi:10.1111/j.1467-968X.1984.tb01211.x. ISSN 0079-1636.
- ^ Henderson, Jon C. (2007). The Atlantic Iron Age: Settlement and Identity in the First Millennium BC . Routledge. hlm. 292–295. ISBN 9780415436427.
- ^ Sims-Williams, Patrick (2007). Studies on Celtic Languages before the Year 1000. CMCS. hlm. 1.
- ^ Koch, John T. (2006). Celtic Culture: A Historical Encyclopedia . ABC-CLIO. hlm. 1455.
- ^ Eska, Joseph (2008). "Continental Celtic". Dalam Woodard, Roger. The Ancient Languages of Europe. Cambridge.
- ^ Forsyth, Katherine (2006). Koch, John T., ed. Celtic Culture: A Historical Encyclopedia. ABC-CLIO. hlm. 1444, 1447.
- ^ Forsyth, Katherine (1997). Language in Pictland: The case against "non-Indo-European Pictish". Utrecht: de Keltische Draak. hlm. 27.
- ^ Jackson, Kenneth H. (1955). "The Pictish Language". Dalam Wainwright, F. T. The Problem of the Picts. Edinburgh: Nelson. hlm. 129–166.
- ^ Lewis, H. (1943). Yr Elfen Ladin yn yr Iaith Gymraeg. Cardiff: University of Wales Press.
- ^ a b Nicolaisen, W. F. H. Scottish Place Names. hlm. 131.
- ^ Tanner, Marcus (2004). The last of the Celts. Yale University Press. hlm. 225. ISBN 0300104642.
- ^ Ferdinand, Siarl (2018). "The Promotion of Cornish in Cornwall and the Isles of Scilly: Attitudes towards the Language and Recommendations for Policy". Studia Celtica Fennica. 19: 107–130. doi:10.33353/scf.79496 .
- ^ O'Rahilly, Thomas (1964). Early Irish history and mythology. School of Celtic Studies, Dublin Institute for Advanced Studies. ISBN 0-901282-29-4.
- ^ Freeman, Philip (2001). Ireland and the Classical World. University of Texas Press.[halaman dibutuhkan]
- ^ Tomlin, R. S. O. (1987). "Was ancient British Celtic ever a written language? Two texts from Roman Bath". Bulletin of the Board of Celtic Studies. 34: 18–25.
- ^ Mees, Bernard (2009). Celtic Curses. Boydell & Brewer. hlm. 35.
- ^ Patrick Sims-Williams, "Common Celtic, Gallo-Brittonic, and Insular Celtic", Gaulois et celtique continental, eds. Pierre-Yves Lambert and Georges-Jean Pinault (Geneva: Droz, 2007), 327.
- ^ Tomlin, 1987.
- ^ Pierre-Yves Lambert, La langue gauloise, éditions errance 1994. p. 17.
- ^ Burns Mcarthur, Thomas (2005). Concise Oxford Companion to the English Language. Oxford University Press. ISBN 9780192806376. Diakses tanggal 30 April 2021.
- ^ "Cornish language no longer extinct, says UN". BBC News Online. 7 November 2010. Diakses tanggal 30 April 2021.
- ^ "Dictionaries of the Scots Language". Diakses tanggal 30 April 2021.
Daftar pustaka
sunting- Filppula, M.; Klemola, J.; Pitkänen, H. (2001); The Celtic Roots of English, (Studies in Languages, No. 37); University of Joensuu, Faculty of Humanities; ISBN 952-458-164-7.
- Forsyth, K. (1997), Language in Pictland.
- Jackson, Kenneth H. (1953), Language and History in Early Britain.
- Jackson, Kenneth H. (1955), "The Pictish Language"; in F. T. Wainwright, The Problem of the Picts; London: Nelson.
- Koch, John T. (1986), "New Thought on Albion, Ieni and the 'Pretanic Isles'", Proceedings of the Harvard Celtic Colloquium, 6: pp. 1–28.
- Lambert, Pierre-Yves [ed.] (2002), Recueil des inscriptions gauloises II.2. Textes gallo-latins sur instrumentum; Paris: CNRS Editions; pp. 304–306.
- Lambert, Pierre-Yves (2003), La langue gauloise; 2nd ed.; Paris: Editions Errance; p. 176.
- Lockwood, W. B. (1975), Languages of the British Isles Past and Present; London: Deutsch; ISBN 0-233-96666-8.
- Ostler, Nicholas (2005), Empires of the Word; London: HarperCollins; ISBN 0-00-711870-8.
- Price, Glanville. (2000), Languages of Britain and Ireland; Blackwell; ISBN 0-631-21581-6.
- Rivet, A. and Smith, C. (1979), The Place-names of Roman Britain
- Sims-Williams, Patrick (2003), The Celtic Inscriptions of Britain: Phonology and Chronology, c. 400–1200; Oxford, Blackwell; ISBN 1-4051-0903-3.
- Ternes, Elmar [ed.] (2011), Brythonic Celtic – Britannisches Keltisch: From Medieval British to Modern Breton; Bremen: Hempen Verlag.
- Trudgill, P. [ed.] (1984), Language in the British Isles; Cambridge University Press.
- Willis, David (2009), "Old and Middle Welsh"; in The Celtic Languages, 2nd ed.; eds. Martin J. Ball & Nichole Müller; New York: Routledge; ISBN 0-203-88248-2; pp. 117–160.
Pranala luar
sunting- Nama-nama orang Kelt pada zaman Britania Romawi (dalam bahasa Inggris Britania)