Efek visual (Visual Effects, disingkat VFX) adalah proses di mana pembuatan atau pengolahan gambar setelah proses pengambilan gambar langsung dalam produksi film atau video dilakukan. Proses ini menyatukan rekaman gambar dengan rekaman gambar lain atau dengan elemen CGI untuk menghasilkan citra realistis yang disebut VFX.

VFX melibatkan penyatuan rekaman langsung dan citra digital realistis yang dihasilkan komputer, yang mungkin jika dilakukan secara manual akan berbahaya, mahal, sulit, memakan waktu, atau mustahil (misalnya merekam hewan buas). Efek visual menggunakan CGI yang sekarang dapat diakses dengan mudah untuk pembuat film independen dengan perangkat lunak penganimasi dan pengomposisi yang terjangkau dan mudah digunakan.

Sejarah

sunting

Perkembangan awal

sunting

Pada tahun 1857, Oscar Rejlander menciptakan "efek spesial" pertama di dunia dengan menggabungkan 32 film negatif menjadi gambar tunggal yang menghasilkan kombinasi montase foto. Pada tahun 1895, Alfred Clarck membuat apa yang disepakati sebagai efek spesial pada gambar bergerak pertama. Ketika merekam pemeragaan pemenggalan kepala Mary, Ratu Skotlandia, Clark memerintahkan pemeran pria untuk masuk ke set menggunakan kostum Mary. Begitu algojo mengayunkan kapak di atas kepalanya, Clark menghentikan kamera dan semua pemeran diam ditempat. Pemeran yang memerankan Mary kemudian keluar set. Clark meletakkan tiruan Mary di posisi pemeran, memulai kembali pengambilan gambar, dan mengizinkan algojo untuk mengayunkan kapak untuk memenggal kepala tiruan. Teknik seperti ini telah dipakai selama satu abad dalam proses pembuatan efek spesial.[1]

Teknk ini bukan hanya digunakan pertama kali di bisokop, teknik ini juga merupakan teknik satu-satunya dalam fotografi yang mungkin dilakukan pada sebuah gambar bergerak kala itu. Teknik ini kemudian diberi nama stop trick. Geroges Melles, pelopor gambar bergerak awal, secara kebetulan juga menemukan trik yang sama. Menurut Melles, ketika dirinya merekam adegan di jalanan Paris tiba-tiba kameranya macet. Ketika ia memeriksa filmya, ia menyadari bahwa stop trick telah menyebabkan truk berubah menjadi mobil jenazah, pejalan kaki berubah arah, dan pria berubah menjadi wanita.

Melles, sutradara teater Theatre Robert-Houdin, telah membuat lebih dari 500 serial film pendek antara 1896 hingga 1913 ketika mengembangkan atau menemukan teknik-teknik serupa seperti multiple exposure, fotografi time lapse, dissolve, dan warna yang dilukis tangan.

Karena kemampuannya mengolah dan mengubah dunia nyata dengan sinematograf sangat apik, Melles kadang dijuluki sebagai "Pesulap Sinema". Filmnya yang paling terkenal Le Voyage dans lal lune (1902), parodi nyeleneh dari Jules Verne dalam flim From the Earth to the Moon, menampilkan gabungan antara rekaman langsung dan animasi, serta menggunakan teknik miniatur dan matte painting.

Modern

sunting

VFX saat ini sangat banyak digunakan hampir di setiap produksi film. Selain film, serial televisi dan serial web juga diketahui banyak menggunakan VFX.[2]

Bacaan tambahan

sunting

Pranala luar

sunting
  1. ^ Rickitt,10
  2. ^ [vfxvoice.com vfxvoice.com] Periksa nilai |url= (bantuan). Diakses tanggal 2019.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)