Intramuskuler yaitu injeksi ke dalam otot tubuh. Injeksi ini diabsorbsi lebih cepat daripada injeksi subkutaneus karena suplai darah yang lebih besar ke otot tubuh. Otot juga dapat menerima volume obat yang lebih besar tanpa menimbulkan ketidaknyamanan dibandingkan jaringan subkutaneus, walaupun bergantung pada ukuran otot dan kondisi serta lokasi yang digunakan.

Orang dewasa dengan perkembangan otot yang baik biasanya dapat menoleransi dengan aman hingga 4 ml obat pada otot gluteus medius dan otot gluteus maksimus. Volume sebanyak 1-2 ml biasanya dianjurkan untuk klien dewasa yang ototnya kurang berkembang. Pada otot deltoid, dianjurkan volume obat 0.5-7 ml.

Biasanya, spuit 2-5 ml dibutuhkan. Ukuran spuit yang digunakan bergantung pada jumlah obat yang akan diberikan. Jarum intramuskular kemasan standart memiliki panjang 1.5 inci. Beberapa faktor yang menentukan ukuran dan panjang jarum yang akan digunakan adalah otot, tipe larutan obat, jumlah jaringan adiposa yang menutup otot dan usia pasien.

Pertimbangan utama dalam memberikan injeksi intramuskular adalah memilih lokasi injeksi yang aman, jauh dari pembuluh darah besar, saraf dan tulang. Beberapa lokasi tubuh untuk melakukan injeksi intramuskular adalah Lokasi Ventrogluteal, Lokasi Vestus Lateralis, Lokasi Dorsogluteal, Lokasi Deltoid. Kontraindikasi penggunaan lokasi tertentu antara lain cedera jaringan dan adanya nodul, bengkak, abses, nyeri tekan atau keadaan patologis lainnya.

Referensi

sunting

Damayanti, Denidya.2013.Buku Pintar Perawat Profesional Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan.Yogyakarta:Mantra Books.