Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang mengedarkan darah ke seluruh bagian tubuh manusia.[1] Pembuluh ini mengedarkan sel-sel darah, nutrisi, dan oksigen ke jaringan tubuh serta mengangkut limbah dan karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Pembuluh darah sangat penting bagi kelangsungan hidup karena semua jaringan tubuh bergantung kepadanya.[2] Terdapat lima jenis pembuluh darah, yaitu arteri, yang membawa darah dari jantung; arteriol; pembuluh kapiler, tempat terjadinya pertukaran air dan bahan-bahan kimia antara darah dengan jaringan tubuh; venula; serta vena, yang membawa darah dari pembuluh kapiler kembali ke jantung.

Pembuluh darah
Diagram sederhana sistem peredaran darah manusia.
Rincian
SistemSistem peredaran darah
Pengidentifikasi
Bahasa LatinVas sanguineum
MeSHD001808
TA98A12.0.00.001
TA23895
FMA63183
Daftar istilah anatomi

Istilah vaskular, yang berarti 'berkaitan dengan pembuluh darah', berasal dari bahasa Latin vas, yang berarti 'pembuluh'. Beberapa bagian tubuh, misalnya tulang rawan, epitelium, serta lensa dan kornea mata, tidak memiliki pembuluh darah sehingga disebut avaskular.

  • Arteri membawa darah menjauh dari jantung. Pembuluh darah yang kokoh dan berotot ini mengangkut darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini mampu menahan tekanan dan gaya besar dari aliran darah, tetapi tidak membawa volume darah yang besar. Pada saat tertentu, hanya sekitar 10% hingga 15% dari total darah dalam tubuh berada di arteri.[3]
  • Arteriol merupakan arteri bercabang menjadi pembuluh kecil yang disebut arteriol. Baik arteri maupun arteriol sangat fleksibel dan dapat melebar atau menyempit untuk membantu mengatur tekanan darah tubuh.[3]
  • Kapiler adalah pembuluh darah kecil, memiliki dinding tipis yang memungkinkan oksigen dan nutrisi dari darah untuk masuk ke organ dan jaringan. Kapiler juga berperan dalam mengeluarkan produk limbah dari jaringan. Kapiler adalah tempat di mana terjadi pertukaran oksigen dan nutrisi dengan karbon dioksida dan limbah.
  • Vena membawa darah kembali ke jantung. Berbeda dengan arteri, vena tidak perlu membawa darah bertekanan tinggi, tetapi harus mengangkut sejumlah besar darah terdeoksigenasi kembali ke jantung. Dinding vena yang tipis dan kurang elastis membantu menangani volume darah yang tinggi dengan tekanan rendah. Sebagian besar vena memiliki katup yang membuka dan menutup untuk mengontrol aliran darah dan menjaga agar darah hanya mengalir dalam satu arah. Sekitar 75% dari darah manusia berada di vena.[3]
  • Venula adalah pembuluh darah kecil. Vena bermula dari pembuluh kecil yang disebut venula dan secara bertahap membesar saat mendekati jantung. Venula menerima darah dari kapiler.[3]
  • Kapiler merupakan pembuluh darah terkecil, menghubungkan arteri dan vena.[3]

Kondisi dan gangguan

sunting

Berbagai macam masalah dapat memengaruhi pembuluh darah adalah:

  • Aneurisma, tonjolan di bagian arteri yang lemah atau rusak. Aneurisma dapat terjadi di mana saja di tubuh manusia. Jika pecah (terbuka), dapat menyebabkan pendarahan internal yang mengancam jiwa.[3]
  • Penyakit arteri, termasuk penyakit arteri koroner, penyakit arteri karotis, dan penyakit arteri perifer (PAD). Penyakit-penyakit ini menyebabkan arteri menyempit, biasanya karena aterosklerosis.[3]
  • Aterosklerosis, yaitu penumpukan plak (kolesterol, lemak, dan zat lain) di dalam arteri. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.[3]
  • Gumpalan darah, atau gumpalan darah yang terbentuk di dalam vena atau arteri. Gumpalan darah menghalangi aliran darah dan dapat menyebabkan trombosis vena dalam (DVT) , emboli paru, stroke, atau penyumbatan arteri.[3]
  • Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, terjadi ketika ada terlalu banyak tekanan terhadap dinding arteri.[3]
  • Penyakit Raynaud, yang menyebabkan arteri yang memasok darah ke kulit menjadi sangat menyempit sebagai respons terhadap suhu dingin.[3]
  • Varises, atau pembuluh darah vena yang melilit dan membesar yang biasanya terbentuk di tungkai atau kaki.[3]
  • Malformasi vaskular, yaitu kumpulan atau hubungan abnormal antara pembuluh darah. Kondisi seperti malformasi arteri dan vena sering kali bersifat bawaan (muncul sejak lahir).[3]
  • Vaskulitis, yaitu peradangan pembuluh darah. Dinding pembuluh darah dapat menebal dan menyempit, sehingga darah tidak dapat mengalir dengan lancar.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ "Blood Vessels – Heart and Blood Vessel Disorders – Merck Manuals Consumer Version". Merck Manuals Consumer Version. Diakses tanggal 22 Desember 2016. 
  2. ^ "Heart & Blood Vessels: Blood Flow". Cleveland Clinic. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n "Pembuluh Darah". Diakses tanggal 2024-12-10. 

Lihat pula

sunting