Jarak tempuh bahan pangan
jarak transportasi makanan sejak waktu produksinya hingga mencapai konsumen
Jarak tempuh bahan pangan (food miles) adalah jarak tempuh transportasi atau distribusi bahan pangan sejak waktu produksinya hingga mencapai konsumen. Jarak tempuh ini digunakan sebagai salah satu faktor untuk menilai dampak lingkungan dari bahan pangan, termasuk dampaknya terhadap pemanasan global.[1] Konsepnya dicetuskan pada awal 1990-an di Inggris oleh Tim Lang[2] dari Sustainable Agriculture Food and Environment (SAFE) Alliance dan pertama kali muncul dalam laporan tercetak “The Food Miles Report: The dangers of long-distance food transport”, yang ditulis oleh Angela Paxton.[3][4]
Catatan kaki
sunting- ^ Engelhaupt, E (2008). "Do food miles matter?". Environmental Science & Technology. 42: 3482. doi:10.1021/es087190e.
- ^ Lang, T. (2006). 'locale / global (food miles)’, Slow Food (Bra, Cuneo Italy), 19, May 2006, p.94-97
- ^ Paxton, A (1994). The Food Miles Report: The dangers of long-distance food transport. SAFE Alliance, London, UK. http://www.sustainweb.org/publications/?id=191
- ^ Iles, A. (2005). Learning in sustainable agriculture: Food miles and missing objects. Environmental Values, 14, 163-83