Kereta api Sancaka

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Sancaka merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi YogyakartaSurabaya Gubeng melalui lintas selatan Jawa. Nama Sancaka sendiri diambil dari sosok ratu ular sanca yang pengayom dan dapat bertahan di segala keadaan.

Kereta api Sancaka

Kereta api Sancaka meninggalkan Stasiun Surabaya Gubeng

Kereta api Sancaka
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta Api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VI Yogyakarta
Mulai beroperasi20 Mei 1997; 27 tahun lalu (1997-05-20)
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalYogyakarta
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh309 km
Waktu tempuh rerata4 jam
Frekuensi perjalananEmpat kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan ekonomi premium
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (kelas ekonomi premium)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiTidak ada
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, dan peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional
  • 90 - 120 km/jam (Reguler)
  • 90 - 110 km/jam (Fakultatif)
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal
  • 95–100 (Reguler)[1]
  • 101F–102F (Fakultatif)[1]

Per Juni 2023, kereta api ini berhenti untuk melayani penumpang di Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Solo Balapan, dan Klaten.

Pengoperasian kereta api

sunting
 
Kereta api Sancaka saat masih melayani kelas bisnis, meninggalkan Stasiun Surabaya Gubeng, 2015

Kereta api Sancaka pertama kali beroperasi pada 20 Mei 1997 yang memiliki waktu keberangkatan dari Surabaya pada pagi hari dan dari Yogyakarta pada sore hari. PT Kereta Api kemudian meluncurkan kereta api Sancaka II pada 1 Desember 2002 untuk memberikan pilihan perjalanan dengan waktu keberangkatan berbeda dari sebelumnya.[butuh rujukan]

Pada awalnya, kereta api Sancaka beroperasi melayani kelas eksekutif dan bisnis—sebelum layanan kelas bisnis mengalami perubahan menjadi kelas ekonomi plus pada 16 Oktober 2016.[2][3]

Sekitar tahun 2012, KA Sancaka I pernah membawa 2 kereta kelas ekonomi dan kereta restorasi stiker Batik Madura, sedangkan KA Sancaka II pernah membawa 2 kereta kelas ekonomi plus.[butuh rujukan]

Per 8 April 2019, kereta api Sancaka beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan Industri Kereta Api dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.[4]

Per 10 Februari 2021, status perjalanan kereta api Sancaka YK dengan keberangkatan dari Yogyakarta pada pagi hari dan dari Surabaya pada sore hari diubah menjadi kereta api fakultatif yang dijalankan pada saat tertentu.[5] Dengan demikian, kereta api ini hanya beroperasi satu kali perjalanan pulang-pergi secara reguler.

Semenjak berlakunya Gapeka 2023 tanggal 1 Juni 2023, layanan kereta api Sancaka bertambah menjadi tiga kali perjalanan (pagi, siang, dan petang) secara reguler setiap harinya dan satu perjalanan malam perjalanan fakultatif yang dioperasikan pada akhir pekan, hari libur nasional dan cuti bersama. Jika dijumlahkan, Sancaka memiliki total empat kali perjalanan pulang-pergi dengan waktu tempuh rata-rata 4 jam.

Waktu tempuh

sunting

Per Agustus 2020 hingga penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api per 10 Februari 2021, kereta api Sancaka mengalami pengurangan stasiun pemberhentian sehingga dapat mempercepat waktu tempuh.[6] Adapun stasiun yang terkena dampak pengurangan stasiun pemberhentian kereta api ini, antara lain Stasiun Kertosono dan Stasiun Ngawi.[6] Stasiun Nganjuk dan Stasiun Klaten sempat tidak melayani pemberhentian kereta api Sancaka, namun kedua stasiun tersebut kini kembali melayani per April 2021.[6] Kereta api ini menempuh perjalanan dari Surabaya Gubeng menuju Yogyakarta selama 4 jam berdasarkan jadwal perjalanan per 10 Februari 2021, satu jam lebih cepat bila dibandingkan dengan perjalanan per 1 Desember 2019 yang ditempuh selama 5 jam.[5]

Sejak 1 Februari 2022, Kereta Api Sancaka pemberangkatan pagi dari Yogyakarta dan sore hari dari Surabaya berubah status dari fakultatif menjadi reguler. Untuk Keberangkatan malam harinya, masih menggunakan status "Sancaka Tambahan" yang hanya dijalankan Sewaktu-waktu saja.

Mulai 1 Juni 2023, Sancaka memiliki total empat kali perjalanan pulang-pergi dengan waktu tempuh rata-rata 4 jam, dengan rincian tiga kali perjalanan reguler (pagi, siang, dan sore) dan satu perjalanan malam yang beroperasi pada akhir pekan, hari libur nasional dan cuti bersama.

Insiden

sunting

Pada 6 April 2018 sekitar pukul 18.25, terjadi kecelakaan antara kereta api Sancaka tujuan Surabaya (KA 86) dengan sebuah truk pengangkut bantalan rel beserta mobil pada km 215+8 di Sambirejo, Mantingan, Ngawi yang disebabkan karena truk mogok di atas rel saat hendak melewati perlintasan liar tak berpalang dan mengakibatkan seorang masinis dan seorang pekerja pembangunan jalur ganda tewas, asisten masinis mengalami patah tulang, dan sekitar 500 penumpang terlantar. Kecelakaan ini mengakibatkan perjalanan kereta api lintas Madiun–Solo mengalami keterlambatan parah.[7]

Stasiun pemberhentian

sunting
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun Keterangan Status
Daerah Istimewa Yogyakarta Kota Yogyakarta Yogyakarta Y P YA
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta, Prambanan Ekspres Lin Yogyakarta International Airport, layanan bus Trans Jogja Istimewa dan Teman Bus Yogyakarta
Jawa Tengah Klaten Klaten Y AS
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta dan kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo
Kota Surakarta Solo Balapan Y AS  K2S   K6S 
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta, kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo, layanan bus Batik Solo Trans dan Trans Jateng di Terminal Tirtonadi
Jawa Timur Kota Madiun Madiun
Nganjuk Nganjuk
Jombang Jombang D
Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho
Kota Mojokerto Mojokerto D J
Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho dan Jenggala
Kota Surabaya Surabaya Gubeng A D P J SI SP T FD07
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Dhoho, Penataran, Jenggala, Sindro, Supas, Tumapel, dan angkutan pengumpan Wirawiri Suroboyo

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jalur Jaringan Nasional Di Jawa Tahun 2023" (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  2. ^ "Mulai Hari Ini, Cireks dan Tegal Bahari Ganti Gerbong Baru". Radar Cirebon. 2016-10-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-28. 
  3. ^ "Perubahan Kelas Kereta Api Mulai 15 Oktober 2016". BanyumasNews.com. 2016-10-17. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Berhenti di Bojonegoro, KA Sancaka Utara Punya Relasi Baru dari Surabaya Pasar Turi ke Yogyakarta". Kabar Penumpang. 
  5. ^ a b "Expose Gapeka 2021 Daop 8 Surabaya" (2021) PT Kereta Api Indonesia (Persero)
  6. ^ a b c "Akhir Pekan Ini, Surabaya-Yogyakarta Hanya 4 Jam dengan KA Sancaka". Kompas. 2020-08-26. Diakses tanggal 20 Mei 2021
  7. ^ "Kronologi Kereta Sancaka Tabrak Truk Trailer di Ngawi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2018-04-29. 

Pranala luar

sunting