Primaya Hospital

perusahaan asal Indonesia

PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk adalah sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini mengelola 16 unit rumah sakit, 4 unit klinik kesehatan, dan 7 unit laboratorium klinik yang tersebar di seantero Indonesia.[2][3]

PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk
Primaya Hospital
Sebelumnya
PT Famon Global Raya (1997-2016)
Perseroan terbatas
Kode emitenIDX: PRAY
IndustriPelayanan kesehatan
Didirikan12 Maret 1997; 27 tahun lalu (1997-03-12)
PendiriYos Effendi Susanto
Kantor pusatJakarta Pusat, DKI Jakarta
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Arfan Awaloeddin[1]
(Direktur Utama)
Yos Effendi Susanto[1]
(Komisaris Utama)
Produk
Merek
  • Kavacare
  • Westerindo
JasaPerawatan di rumah
PendapatanKenaikan Rp 1,839 triliun (2023)[2]
Kenaikan Rp 204,4 miliar (2023)[2]
Kenaikan Rp 218,2 miliar (2023)[2]
Total asetKenaikan Rp 4,704 triliun (2023)[2]
Total ekuitasKenaikan Rp 2,935 triliun (2023)[2]
PemilikPT Famon Obor Maju (46,47%)
Archipelago Investment Pte. Ltd. (27,15%)
PT Awal Bros Citra Batam (17,34%)
Karyawan
Kenaikan 5.395 (2023)[2]
Anak usahaLihat daftar
Situs webwww.primayahospital.com

Sejarah

sunting

Perusahaan ini didirikan oleh Yos Effendi Susanto pada bulan Maret 1997 dengan nama PT Famon Global Raya. Pada tahun 2006, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Global Medika di Tangerang. Setahun kemudian, perusahaan ini bermitra dengan Awaloeddin Bersaudara. Pada tahun 2008, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Global Awal Bros di Bekasi. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Awal Bros Makassar dan mengubah nama dari semua rumah sakitnya menjadi "Rumah Sakit Awal Bros".

Pada tahun 2012, perusahaan ini mengakuisisi Rumah Sakit Evasari di Jakarta Pusat. Tiga tahun kemudian, jaringan klinik dan laboratorium Westerindo bergabung ke dalam grup perusahaan ini. Pada tahun 2016, perusahaan ini menjalin kemitraan dengan Saratoga Investama Sedaya dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang.[4] Pada tahun 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Timur. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Awal Bros Betang Pambelum di Palangkaraya.

 
RS Awal Bros Bekasi Timur

Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai mengelola rumah sakit milik Vale Indonesia di Sorowako dan mulai mengoperasikan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Utara.[5] Setahun kemudian, perusahaan ini mengubah nama dari semua rumah sakitnya menjadi "Primaya Hospital". Perusahaan ini juga mulai mengoperasikan Primaya Hospital Karawang. Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai mengoperasikan Primaya Hospital Sukabumi, Primaya Hospital Pasar Kemis, dan Primaya Hospital Semarang. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan Yayasan Bhakti Wara untuk mengelola Primaya Hospital Bhakti Wara di Pangkalpinang dan dengan Yayasan Kesehatan PGI Cikini untuk mengelola Primaya Hospital PGI Cikini di Jakarta Pusat.

Pada tahun 2022, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia[6] dan mulai mengoperasikan Primaya Hospital Depok. Perusahaan ini juga meluncurkan layanan perawatan di rumah dengan nama Kavacare. Pada tahun 2023, perusahaan ini mulai mengoperasikan Primaya Hospital Hertasning di Makassar.[2][3]

Anak usaha

sunting

Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini memiliki 14 anak usaha, yakni:

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. Diakses tanggal 15 Mei 2024. 
  2. ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2023" (PDF). PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. Diakses tanggal 15 Mei 2024. 
  3. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. Diakses tanggal 15 Mei 2024. 
  4. ^ Kunjana, Gora (19 Oktober 2016). "Saratoga Masuk Jadi Pemilik Saham Rumah Sakit Awal Bros". Investor.id. Diakses tanggal 25 Agustus 2024. 
  5. ^ Saragih, Houtmand (18 Juli 2019). "Bidik Dana BPJS, Saratoga Tambah Rumah Sakit di Bekasi". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 25 Agustus 2024. 
  6. ^ Nurjani, Aris (8 November 2022). "Resmi Melantai di BEI, Saham PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) Melemah 1,1%". Kontan. Diakses tanggal 25 Agustus 2024.