Yeremia 2
Yeremia 2 (disingkat Yer 2) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Yeremia 2 | |
---|---|
Kitab | Kitab Yesaya |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 24 |
Teks
sunting- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Pasal ini dibagi atas 37 ayat.
- Berfokus pada kekecewaan TUHAN atas bangsa Israel yang menjauh dari-Nya:[3]
Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh daripada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
— Yeremia 2:5
Naskah sumber utama
sunting- Bahasa Ibrani:
- Masoretik (abad ke-10 M)
- Gulungan Laut Mati: (akhir abad ke-2 SM)[4]
- Bahasa Yunani:
- Septuaginta (abad ke-3 SM)
- Versi Theodotion (~180 M)
Struktur
suntingPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Yeremia 2:1–3 = Pada awalnya Israel kudus bagi Tuhan
- Yeremia 2:4–8 = Israel menjauh dari Tuhan
- Yeremia 2:9–19 = Allah berbantah dengan Israel
- Yeremia 2:20–32 = Israel melarikan diri dari Tuhan
- Yeremia 2:33–37 = Israel akan mendapat malu
Ayat 2
sunting- Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.[5]
Bangsa Israel pada mulanya mengandalkan Allah dengan kasih sungguh-sungguh. Demikian eratnya hubungan mereka sehingga bangsa itu dipandang sebagai istri Tuhan (Yeremia 3:14; 31:32; Yesaya 54:5). Tetapi sekarang seluruh Israel telah meningglkan Allah dan mengikuti dewa-dewa lain (Yeremia 2:4–5,25).[6]
Ayat 10
sunting- "Menyeberang sajalah ke tanah pesisir orang Kitim dan lihatlah; suruhlah orang ke Kedar dan perhatikanlah dengan sungguh-sungguh! Lihatlah apakah ada terjadi yang seperti ini."[7]
- "Kitim": merujuk kepada pulau Siprus dan pulau-pulau di Laut Tengah pada umumnya.[8]
Ayat 16
sunting- "Memfis dan Tahpanhes": adalah kota-kota utama di Mesir kuno.[10]
- "Memfis" ((bahasa Ibrani: Nof; "Noph") dianggap sama dengan "Mof" ("Moph") pada Hosea 9:6 yang sama-sama merujuk kepada kota kuno "Memfis"; sebagaimana juga ditafsirkan oleh Targum, Septuaginta, Vulgata (terjemahan bahasa Latin), Alkitab bahasa Suryani, dan Alkitab bahasa Arab; dan sebelumnya juga oleh Plinius[11] dikatakan, "istana raja-raja Mesir". Merupakan tempat yang sama dengan yang sekarang disebut "Alcairo", atau "Grand Cairo". Menurut Herodotus,[12] Kota itu dibangun oleh Menes, raja pertama Mesir; yang juga menyebut kota di Mesir bernama "Momemphis".[13][10]
- "Tahpanhes" ((bahasa Ibrani: Tahapanes) sama dengan "Hanes" pada Yesaya 30:4, dan di sini, maupun versi bahasa Arab, disebut "Daphnes"; dan oleh sejumlah orang dianggap sama dengan "Daphnae Pelusiae", sebuah kota di Mesir. Tahpanhes merupakan suatu metropolis Mesir kuno, dan tempat kediaman raja-raja Mesir. Ada penyebutan bahwa istana Firaun terdapat di sana, pada Yeremia 43:9, dan sekarang penduduknya, disebut anak-anaknya, dan yang memimpin seluruh orang Mesir, merupakan sekutu orang Yahudi, dan yang diberi kepercayaan oleh orang Yahudi untuk membantu mereka, jika diserang oleh musuh, Yesaya 30:2.[10]
- "Telah menggundul": dapat diterjemahkan "telah memecahkan" atau "akan memecahkan", bahkan dalam istilah Ibrani dapat ditafsirkan sebagai "akan diberikan sebagai makanan" (bahasa Inggris: depasture). Mulai dari ayat ini dan seterusnya, Yehuda dilambangkan sebagai seorang perempuan, sebagaimana tertulis dalam akhiran-akhiran kata Ibraninya. "Gundul" adalah tanda penghinaan (2 Raja–raja 2:23; Yeremia 48:45). Terdapat paralel yang kuat antara bacaan ini dengan Yesaya 7:18–20, di mana, sebagai hukuman negosiasi raja Ahas dengan Asyur, nabi Yesaya mengabarkan ancaman penyerangan terhadap Yehuda baik oleh orang Asyur maupun orang Mesir: dan menggunakan kata kiasan yang sama (lihat ayat 20). Maka di sini, penghancuran yang diberitakan oleh Yeremia merupakan hukum terhadap hubungan yang haram antara Yehuda dengan kekuasaan Mesir, yang diupayakan oleh para pemimpin Yahudi yang melawan kehendak Tuhan. Fakta yang terkait nubuat ini adalah kekalahan Yosia di Megido, dan kemudian takluknya kerajaan Yehuda (2 Raja–raja 23:29).[14]
Referensi
sunting- ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
- ^ Yeremia 2:5
- ^ Dead sea scrolls - Jeremiah
- ^ Yeremia 2:2
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Yeremia 2:10
- ^ Jewish Encyclopedia, 1906. Bagian dengan judul Cyprus.
- ^ Yeremia 2:16
- ^ a b c John Gill. John Gill's Exposition of the Entire Bible. Exposition of the Old and New Testament. Published in 1746-1763
- ^ Plinius. Nat. Hist. l. 5. c. 9.
- ^ Herodotus. L. 2. vel Euterpe, c. 99.
- ^ Herodotus. L. 2. vel Euterpe, c. 163, 169.
- ^ Joseph S. Exell; Henry Donald Maurice Spence-Jones (Editors). The Pulpit Commentary. 23 volumes. First publication: 1890.
Lihat pula
suntingPranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Yeremia 2 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Yeremia 2
- (Indonesia) Referensi silang Yeremia 2
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yeremia 2
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yeremia 2