Eddy Rumpoko

politikus Indonesia
Revisi sejak 19 Oktober 2015 10.26 oleh JayaGood (bicara | kontrib)

H. Eddy Rumpoko (lahir 8 Agustus 1960) adalah Wali Kota Batu yang menjabat sejak 24 Desember 2007. Pada periode 2007-2012, ia didampingi Wakil Wali Kota Budiono. Untuk melanjutkan kepemimpinannya di Batu, pada tahun 2012 ia maju kembali berpasangan dengan Punjul Santoso. Pasangan Eddy-Punjul berhasil memenangkan pilkada Kota Batu 2012 dengan perolehan sebesar 46.724 suara (44,7%)[1]. Eddy Rumpoko dilantik menjadi wali kota untuk periode kedua berpasangan dengan Punjul Santoso pada tanggal 26 Desember 2012[2].

Eddy Rumpoko
Berkas:Eddy Rumpoko Resmi.jpg
[[Wali Kota Batu]] 3
Mulai menjabat
24 Desember 2007
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
GubernurImam Utomo
Setia Purwaka (Pj.)
Soekarwo
[[Wakil Wali Kota Batu|Wakil]]Budiono
(2007-12)
Punjul Santoso
(2012- )
Sebelum
Pendahulu
Soerjanto Soebandi
(Pelaksana Tugas)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir8 Agustus 1960 (umur 64)
Indonesia Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikBerkas:PDIPLogo.png Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Suami/istriDra. Hj. Dewanti Rumpoko, M.Si
AnakAndy Rumpoko
Ganisa Pratiwi Rumpoko
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan pribadi

Eddy Rumpoko merupakan putra sulung almarhum Brigjen TNI Soegiyono dan Egnie Rumambe Soegiyono. Brigjen TNI Soegiyono atau yang lebih dikenal dengan Ebes Soegiyono sendiri adalah Wali Kota Malang periode 1973-1983 dan seorang perintis berdirinya PS Arema bersama Acub Zaenal (mantan Gubernur Irian Jaya periode 1973-1975 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an).

Ia menikah dengan Hj. Dewanti Rumpoko dan memiliki anak bernama Andy Rumpoko dan Ganisa Pratiwi Rumpoko.

Riwayat pendidikan

Kiprah politik

Wali Kota Batu

Sejak menjabat sebagai wali kota Batu pada 2007, ia banyak melakukan inovasi dan terobosan untuk Kota Batu melalui bidang wisata. Saat mulai menjabat, banyak penginapan, hotel dan restoran di Batu yang terancam gulung tikar. Hal ini disebabkan karena sepinya wisatawan yang datang. Ia kemudian menawarkan konsep budaya lokal dan jaminan keamanan kepada investor untuk menggarap potensi wisata di Batu. Ia juga mengemas Alun-Alun Kota Batu sebagai taman wisata yang nyaman dan wahana bermain anak-anak. Jumlah objek wisata buatan yang sebelumnya hanya tiga, pada 2014 menjadi lebih dari 10, beberapa diantaranya yang cukup terkenal adalah Museum Satwa Batu dan Jatim Park.Hasilnya hingga 2014, jumlah kunjungan wisata ke Kota Batu mencapai 3 juta orang. Angka itu naik drastis jika dibandingkan dengan saat Eddy baru menjabat pada 2007[3].

Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang

Pada 14 Maret 2015, Ia ditunjuk oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menggantikan Hari Sasongko sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang hingga 2020[4].

Anggota Tim Transisi PSSI

Pada 8 Mei 2015, ia ditunjuk oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi sebagai anggota Tim Transisi PSSI[5]. Tim Transisi merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Menpora pada 17 April 2015. Berdasarkan SK tersebut, Tim Transisi memiliki empat tugas utama yaitu menjalani fungsi yang selama ini dilakukan PSSI, memastikan keikutsertaan Indonesia di event internasional terus berjalan, melakukan supervisi agar kompetisi tetap bergulir dan merencanakan pembentukan kepengurusan PSSI yang baru melalui mekanisme FIFA[6].

Referensi

Pranala Luar

Didahului oleh:
Soerjanto Soebandi (Plt.)
Wali Kota Batu
2007—sekarang
Petahana