HUT Kota Atambua

Revisi sejak 27 Oktober 2015 17.18 oleh Rachmat04 (bicara | kontrib) (+perbaiki)

Tebe Massal adalah salah satu dari sekian kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Belu dalam rangka HUT Kota Atambua yang ke-99 tahun. Tebe Massal ini telah memecahkan rekor MURI, yaitu 4.601 penari Tebe Massal, sebelumnya di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan 2.108 penari.

Tebe Massal di Atambua, 4000+ penari mengikutinya.
Tebe Massal di Atambua, 4000+ penari mengikutinya.

Sebanyak 3.000 penari tebe di siapkan pemerintah Kabupaten Belu, untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam kegiatan tebe massal yang di laksanakan pada puncak event Belu Expo, Hut 99 kota Atambua, Gerakan cinta Rupiah dan Timoresia yang akan di laksanakan tanggal 16 oktober 2015 mendatang, untuk memastikan tarian tebe itu berlangsung dengan baik maka persiapan latihan terus di lakukan.[1][2][3][4][5]

Saat Memantau kesiapan 3000 penari itu Kepada RRI Sekretaris daerah Belu, Drs Petrus Bere, MM, Kamis (15/10/2015), menjelaskan Tebe Massal yang menghadirkan 3000 penari ini akan memecahkan rekor muri sehingga perlu di lakukan latihan yang baik, karena tarian yang di bawakan harus benar-benar seirama karena tujuan tarian tersebut tidak saja untuk memecahkan rekor muri tetapi untuk mengajak seluruh masyarakat kabupaten Belu bersatu dan lebih mengenal budaya Belu.

“Kami Belu siap pecahkan rekor muri dengan 3000 penari tebe dan nanti mereka akan di iringi oleh lagu yang saya nyanyikan dan ciptakan sendiri, makna yang terkadung dalam tarian tebe ini, untuk mengajak seluruh masyarakat kabupaten Belu bersatu karena semunya bersaudara,” jelasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Belu, Dominikus Mali mengatakan, melalui kegiatan Tebe Massal masyarakat diajak untuk semakin membudayakan tarian tradisional sampai di kalangan yang paling kecil, Tebe Massal ini juga sebagai ikon yang akan terus menerus dibawa Kabupaten Belu ketika berhadapan dengan budaya daerah dan bangsa lain, lanjutnya dalam tarian tebe yang di rangkaikan dengan kampanye gerakan cinta rupiah ini akan di buat formasi oleh para penari berupa jantung dan huruf “R” serta “I” yang melambangkan cinta Rupiah.

“Dalam perayaan besar ini (Belu Expo, Gerakan Cinta Rupiah dan 99 Tahun Kota Atambua) kita akan hadirkan 3000 orang dari berbagai elemen masyarakat, untuk bersama-sama menggelar Tebe sebagai bentuk dukungan hiburan kepada masyarakat dan juga untuk memecahkan rekor MURI,” ungkapnya.

Sebagai pencetus kegiatan menari Tebe untuk memecahkan Rekor MURI Kepada Bank Indonesia Naek Tigor Sinaga Mengatakan, kapanye Gerakan Cinta Rupiah Untuk memberikan semangat agar masyarakat mencintau rupiah dan selalu menggunakan rupiah dalam bertansaksi secara khsus masyarakat yang berada di daerah perbatasan dengan timor Leste, menurutnya untuk mensosialisasikan gerakan tersebut akan di laksanakan kegiatan gerakan cinta rupiah yang akan di padukan dengan hut kota atambua dan tomoresia.

“Gerakan cinta rupiah harus di laksanakan di perbatasan agar kedaualatan negara di daerah perbatasan semakin terjaga dengan mencintai rupiah ini merupakan yang kedua kalinya dan kami rangkaikan dengan pemecahan rekor muri menari tebe,” katanya

Untuk diketahui, pembukaan Belu Expo, Festival budaya dan Lomba kuliner yang telah di buka resmi oleh Penjabat Bupat Belu Senin (12/10/2015), Lomba lari 10K “LIKURAI” perbatasan Rabu (14/10/2015), karnaval budaya dan panging hiburan Festival Timor Resia, kamis (15/10/2015), Tebe missal 3000 Penari pemecahan Rekor MURI dan perayaan Hut Kota Atambua ke 99, pangung hiburan gerakan cinta Rupiah BI da penutupan Belu Expo, Festival budaya dan lomba kuliner, Jumat tanggal 16 Oktober 2015.

Referensi

Lihat pula