Bahasa Tamiang

bahasa daerah di Indonesia

Bahasa Tamiang atau Bahasa Melayu Tamiang (Tamiang: Bahase Temiang) adalah merupakan variasi Bahasa Melayu yang ditutur oleh Suku Tamiang yang tinggal di aceh bagian timur laut yang langsung berbatasan dengan Sumatera Utara, sebuah kabupaten yang bernama Aceh Tamiang. Kabupaten Aceh Tamiang tersebut berbatasan dengan Aceh Timur, dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Bahasa Tamiang
Dituturkan diIndonesia
WilayahTamiang, Aceh.
Penutur
Kode bahasa
ISO 639-3
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Tamiang
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Pembagian bahasa

Bahasa Tamiang terbagi dengan 2 macam bahasa yaitu:

Klasifikasi rumpun bahasa

Melayu-Polinesia

Status resmi

Tutur bahasa yang mirip

Di Malaysia, masyarakat masyarakat yang bertutur hampir sama dengan bahasa Tamiang Hulu terkonsentrasi di kawasan Perak dan Kedah yang bertutur persis sama dengan bahasa Tamiang Hulu. sedangkan bahasa Tamiang Hilir hampir dituturkan oleh segenap rumpun Melayu, karena bahasa Tamiang Hilir tidak begitu banyak berbeda dengan bahasa Melayu pada umumnya, namun hanya sebahagian kecil saja yang berbeda. Namun generasi muda Tamiang kini sudah mulai jarang menggunakannya.

Dialek

Bahasa Tamiang menggunakan dealek melayu yang menggunakan pelafalan huruf "R" yang tidah jelas, yaitu seperti lafaz huruf "غ"(gh). dalam tulisan tidak menggunakan lafal "gh" namun disempurnakan dengan tulisan "ġ" yang bertitik atas pada tengah kata dan huruf "Q" apabila terdapat pada akhir kata. contoh yang terdapat di tengah kata: deġeh/deġas = deras, dan dengoq/ dengaq = dengar. Contoh Bahasa Tamiang :

          H U L U                      HILIR                            INDONESIA
   * hapo                               hape                             siapa
   * oreng = orang
   * tadha' = tidak ada (hampir sama dengan kata tadak dalam Melayu Pontianak)
   * dhimma (baca : dimmah) = mana? (hampir serupa dengan dima di Minangkabau)
   * tanya = sama dengan tanya
   * cakalan = tongkol (hampir mirip dengan kata Bugis : cakalang tapi tidak sengau)
   * onggu = sungguh, benar (dari kata sungguh)


Pranala luar