Serajoedal Stoomtram Maatschappij

perusahaan asal Hindia Belanda

Serajoedal Stoomtram Maatschappij, disingkat sebagai SDS atau SDSM, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai "Perusahaan Kereta Uap Lembah Serayu", adalah sebuah perusahaan kereta api yang melintasi lembah Serayu dan menghubungkan kota-kota Maos, Patikraja, Purwokerto, Sokaraja, Purbalingga, Klampok, Mandiraja, Banjarnegara, sampai Wonosobo. Pembangunan jalur ini tidak dibangun secara bersamaan tapi dalam tiga tahap. Pembangunan jalur SDS menelan biaya sebesar 1.500.000 Gulden yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan Financiele Maaatscappij van Nijverheidsondernemingen in Ned. Indies dan proyek ini dipimpin oleh Ir. C. Groll. Jalur kereta ini dibangun atas dasar kepentingan ekonomi Belanda, dengan memberikan fasilitas transortasi yang cepat dan murah untuk perusahaan-perusahaan pemerintah Belanda, khususnya perusahaan perkebunan gula.

Serajoedap Stoomtram Maatschappij N.V
Ikhtisar
Kantor pusatPurwokerto,  Hindia-Belanda sekarang Purwokerto,  Indonesia
LokalJawa Tengah, sebagian Jawa Barat
Teknis
Lebar sepur
  • 1067
  • 750 (khusus Trem kota dan Jalur tebu)
Berkas:Lokomotif Kereta Uap Serajoedal Stoomtram Maatschappij.jpg
Lokomotif Kereta Uap seri C 1411 yang pernah dipakai Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS).
Berkas:Kaart Der Serajoedal Stoomtram Maatschappij.jpg
Peta rel SDS dan perusahaan gula
Jembatan untuk SDS di Patikraja.
Jembatan untuk SDS di daerah Sokaraja
Kereta Uap SDS melintasi persawahan.
Kereta Uap SDS di daerah Selokromo, Wonosobo

Sekarang, jalur eks-SDS ini sudah ditutup pada tahun 1978 dan 1980. Namun, aset yang dahulu dimiliki SDS dan sekarang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto sejak 2006 yang sebelumnya dimiliki oleh Departemen Perhubungan RI antara tahun 1980-an sampai otonomi daerah pada 2001 dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah antara tahun 2001 sampai 2006.

Lokomotif yang pernah dipakai

  • Produksi Buyer Peakock C1401-C1414 (14 lokomotif)
  • Produksi Hartmann (Richard Hartmann) D1007-D1011 (5 lokomotif)
  • Produksi Hohenzollern D1301-D1303 (3 lokomotif)

Perusahaan-perusahaan yang menggunakan kereta ini

  • Perkebunan tebu dan pabrik gula (suikerfabriek): Pabrik Gula Purwokerto (Suikerfabriek Poerwokerto), Perusahaan Gula Kalibagor (Suikeronderneming Kalibagor), Pabrik Gula Kalimanah (Suikerfabriek Kalimanah), Pabrik Gula Bojong (Suikerfabriek Bodjong), dan Perusahaan Gula Klampok (Suikeronderneming Klampok)
  • Perkebunan tembakau; Patikraja, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo
  • Perkebunan kayu manis di Wonosobo dan Banjarnegara

Tahapan pembangunan jalur

Tahap pertama

Tahap kedua

Tahap ketiga

Pranala luar