Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti (lahir 17 Agustus 1961) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 28 Oktober 2015 ditugaskan sebagai Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana (Pangdam Wirabuana).[1]

Agus Surya Bakti
Berkas:Deputi BNPT Agus Surya Bakti.jpg
Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana
Mulai menjabat
28 Oktober 2015
Informasi pribadi
Lahir17 Agustus 1961 (umur 63)
Indonesia Stabat, Langkat, Sumatera Utara
AlmamaterAkademi Militer (1984)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1984–sekarang
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Profil

Lahir dari keluarga guru membuat Agus tumbuh sebagai orang yang selalu mengutamakan pendidikan, hal ini ditunjukkan melalui kegemarannya membaca dan menulis. Jenderal yang akrab disapa Agus SB ini tidak pernah bisa jauh dari buku, koran, dan gadget untuk selalu up date informasi. Ia juga sangat produktif dalam dunia akademik, banyak ide-ide cemerlangnya ia tuangkan baik dalam bentuk karya tulis seperti artikel pendek hingga buku, maupun dalam program-program nasional yang mengantarnya menjadi sosok penting dibalik berbagai program besar pemerintah, terutama terkait dengan terorisme.

Nama Agus SB memang tidak terlalu muncul ke permukaan sebelumnya, hal ini dikarenakan jenis keahilan dan penugasan yang membuatnya harus selalu bekerja undercover sebagai Intel. Namanya baru mulai menjadi perbincangan sejak keberhasilannya menangkap gembong GPK (gerombolan pengacau keamanan) Timor-Timur, Xanana Gusmao (sekarang perdana menteri Timor Leste) pada 1992. Ia kemudian dihadiahi kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) oleh pemerintah Republik Indonesia dari letnan satu (Lettu) menjadi Kapten.

Sejak saat itu ia mulai banyak ditugaskan untuk operasi intelejen di daerah-daerah rawan konflik seperti Timor-Timur (sekarang Timur Leste), Aceh, Papua, Ambon, dan Poso. Meski sering bertugas di daerah konflik, Agus SB dikenal sebagai pribadi yang santun dan pekerja keras.

Pada 2012 namanya sempat digadang-gadang menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, namun rupanya saat itu ia sedang sangat dibutuhkan BNPT, sehingga ia tetap berkarya dan membangun negeri di badan nasional penanggulangan terorisme hingga akhrinya pada 28 Oktober 2015 ia resmi menjabat sebagai Pangdam VII/Wirabuana.

Selama mengabdi di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Agus SB adalah Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi di Periode 2011-2015. Ia adalah tokoh utama yang berada di balik lahirnya cetak biru kebijakan dan strategi pencegahan terorisme yang dijalankan di BNPT. Konsep pencegahan yang ia lakukan selama di BNPT dikenal dengan sebutan “Pencegahan Semesta”, dimana keterlibatan seluruh elemen masyarakat menjadi kekuatan utamanya.

Ia juga dikenal sebagai “Bapak Deradikalisasi” karena jasanya dalam menuangkan ide dan merumuskan cetak biru deradikalisasi yang menghasilakn suatu siklus deradikalisasi sebagai kombinasi pembinaan bagi para napi teroris baik di dalam lapas maupun terhadap tokoh-tokoh teroris di lingkungan masyarakat. Penekanan utamanya adalah pada penggunaan metode soft approach yang mengangkat nilai-nilai tradisi dan budaya nusantara. Di sisi lain, masyarakat umum yang belum terkena pengaruh paham teror juga didekati dan dirangkul untuk bersama-sama mencegah terorisme sebagaimana slogan utama BNPT, yakni; “Bersama Cegah Terorisme”.

Melalui ide-ide cemerlang dan kerja kerasnya, ia berhasil membentangkan sayap BNPT hingga ke berbagai pelosok kota di Indonesia melalui pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang merupakan wadah bagi para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh-tokoh lainnya untuk bersama-sama dengan BNPT melaksanakan upaya pencegahan terorisme di daerah.

Agus SB pula yang merancang lahirnya program damai di dunia maya, dimana ribuan pemuda dan penggiat internet diseluruh Indonesia ia datangi dan kumpulkan untuk bersama-sama menyatukan visi dan misi guna membanjiri dunia maya dengan konten-konten damai nan positif untuk bangsa, serta membangun jaringan penggiat dunia maya yang cinta perdamaian dan cinta Indonesia.

Di tangannya, BNPT memiliki konsep pencegahan terorisme yang komprehensif dalam bentuk rencana strategis (Renstra) mengenai Kebijakan, Strategi dan Program Nasional Pencegahan Terorisme. Konsep tersebut ia susun dalam rangka merumuskan strategi dan program yang diimplementasikan dalam skala nasional. Dalam konsep pencegahan yang ia usung, pemberdayaan seluruh komponen masyarakat adalah bagian terpentingnya.

Riwayat Jabatan

  • Dan Unit Grup-1
  • Dan Tim Grup-1 Kopassus
  • Danyon-42 Grup 4 Kopassus
  • Dandenma Kopassus
  • Waasintel Danjen Kopassus
  • Komandan Grup 3/Sandi Yudha Kopassus
  • Asintel Kodam Iskandar Muda
  • Paban Utama C-4 Dit C Bais TNI
  • Danpusdik Intel Kodiklatad
  • Danrem 152/Babullah (2009)
  • Waaster Kasad (2010)
  • Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT
  • Pangdam VII/Wirabuana

Referensi

Jabatan militer
Didahului oleh:
Mayjen TNI Bachtiar
Pangdam VII/Wirabuana
2015 - Sekarang
Diteruskan oleh:
Petahana