Transjakarta
Transjakarta umumnya disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibukota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 km), serta memiliki 228 halte yang tersebar dalam 12 koridor (jalur), yang awalnya beroperasi dari 05.00 - 22.00 WIB, dan kini beroperasi 24 jam.[1]
Berkas:Logo-TranJakarta2014.jpg | |
Didirikan | 15 Januari 2004 |
---|---|
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Lokal | Jabodetabek |
Wilayah layanan | Jakarta |
Jenis layanan | Bus Rapid Transit |
Rute | 12 koridor; 3 direncanakan |
Jumlah perhentian | 228 halte |
Armada | Lihat di bawah. |
Situs web | Transjakarta.co.id |
Transjakarta dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas bus, petugas halte, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang.[2] Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.[3]
Pada 10 November 2014, Transjakarta meluncurkan logo barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Logo baru itu berupa sebuah lingkaran berwarna biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sebelah lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" yang dengan dua warna, kata "Trans" menggunakan biru muda, sedangkan kata "Jakarta" menggunakan biru tua[4]. Selain perubahan warna, huruf J pada kata tersebut memiliki kaki lebih panjang yang ditarik ke bagian bawah kata "Trans" dengan gradasi warna biru tua ke biru muda. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain logo Transjakarta yang diikuti 2.250 peserta[5].
Sejarah
Ide pembangunan proyek Bus Rapid Transit di Jakarta muncul sekitar tahun 2001. Kemudian ide ini ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso. Sebuah institut bernama Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menjadi pihak penting yang mengiringi proses perencanaan proyek ini. Konsep awal dibuat oleh PT Pamintori Cipta, sebuah konsultan transportasi yang sudah sering bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain pihak swasta, terdapat beberapa pihak lain yang juga mendukung keberhasilan dari proyek ini, di antaranya adalah badan bantuan Amerika (US AID) dan The University of Indonesia’s Center for Transportation Studies (UI-CTS).[6]
Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004,ditandai dengan peresmian Koridor 1, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, dan terjangkau bagi warga Jakarta. Sejak awal pengoperasian Transjakarta, harga tiket ditetapkan untuk disubsidi oleh pemerintah daerah. Dalam rangka sosialisasi dan pengenalan angkutan massal ini kepada masyarakat, pada 2 minggu pertama pengoperasiannya (15-30 Januari 2004) pengguna Transjakarta tidak dikenakan tarif. Mulai 1 Februari 2004, tarif Transjakarta mulai diberlakukan seharga Rp2000. Pada tahun 2012, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memutuskan untuk menaikkan tarif Transjakarta seharga Rp3500.
Beberapa pengembangan pasca-peresmian Koridor 1 terus dilakukan, antara lain lowongan supir bus yang terbuka bagi perempuan, perbaikan sarana-prasarana bus dan halte, pemberlakuan zona khusus perempuan, penempatan petugas di dalam bus, sterilisasi jalur Transjakarta dengan portal manual maupun otomatis, uji coba sistem contra-flow (jalur Transjakarta yang berlawanan arah dengan jalur umum yang bersinggungan), serta pelayanan bagi pengguna penyandang cacat.
Setelah Koridor 1 sukses dioperasikan, koridor-koridor selanjutnya mulai dibangun dan diresmikan secara bertahap:
- Koridor 2 dan 3 diresmikan pada tangggal 15 Januari 2006.
- Koridor 4, 5, 6, dan 7 diresmikan pada tanggal 27 Januari 2007.
- Koridor 8 diresmikan pada tanggal 21 Februari 2009.
- Koridor 9 dan 10 diresmikan pada tanggal 31 Desember 2010.
- Koridor 11 diresmikan pada tanggal 28 Desember 2011.
- Koridor 12 diresmikan pada tanggal 14 Februari 2013.
Transportasi penunjang Transjakarta terus diupayakan. jalur bus pengumpan (feeder busway) juga dioperasikan pada tahun 2011 di 3 wilayah, yaitu SCBD, Puri Kembangan, dan Tanah Abang, namun ditutup pada bulan Desember 2012 karena operator menganggap rute-rute tersebut sepi pengguna dan menimbulkan kerugian.[7] Saat ini, angkutan penunjang Transjakarta terdiri atas Kopaja AC dan Kopami AC yang beroperasi di dalam kota dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang melayani wilayah Jabodetabek.
Armada Bus Transjakarta
Jenis bus
Transjakarta dioperasikan dengan menggunakan bus sebanyak 669 unit bus[8], terdiri dari bus tunggal dan bus gandeng. Bus yang digunakan sebagai armada angkutan Transjakarta adalah:
- Koridor 1 : Bus gandeng Zhongtong LCK6180GC (DAMRI) dan Bus Gandeng Scania K320IA putih-biru (TJ)
- Koridor 2 : Bus Gandeng Yutong (TJ), bus gandeng Ankai, bus Hino RK8 R260 Diesel Euro 2 kuning-merah (TJSB), bus Ankai HFF6120D17D kuning-merah (TJSB), dan bus Hino RK8 R260 biru (PPD)
- Koridor 3 : Bus Gandeng Yutong (TJ) dan bus Hino RK8 R260 biru (PPD)
- Koridor 4 : Bus Hino RK8 R260 Diesel Euro 2 kuning-merah (TJSB), bus Ankai HFF6120D17D kuning-merah (TJSB), bus Mercedes-Benz OH1521 Intercooler OM366LA (BMP), dan bus Hino RK8 R260 biru (PPD)
- Koridor 5 : Bus Gandeng Huang Hai (JMT), Bus Gandeng AAI Komodo abu-abu (LRN ), Bus Gandeng AAI Komodo (JMT), Bus Gandeng Ankai HFF6180G02D (TJ) ,Bus Gandeng Scania K320IA putih-biru (TJ)
- Koridor 6 : Bus Hino RK8 R260 biru (JTM+PPD), Bus Gandeng Ankai HFF6180G02D (TJ), dan Bus Hino RK8 R260 Diesel Euro 2 kuning-merah (TJSB)
- Koridor 7 : Bus Hino RK1 JSNL abu-abu (LRN), dan Bus Hino RK8 R260 Diesel Euro 2 kuning-merah (TJSB)
- Koridor 8 : Bus Hino RK1 JSNL abu-abu (PP), dan Bus Gandeng Zhongtong Bus LCK6180GC (DAMRI), Bus gandeng Scania putih-biru (TJ)
- Koridor 9 : Bus Hyundai Aero Hi-class merah-kuning (BMP+TMB), Bus Gandeng AAI Komodo merah-kuning (BMP+TMB), Bus Gandeng Zhongtong LCK6180GC merah-kuning (DAMRI) dan Bus Gandeng Scania K320IA putih-biru (TJ)
- Koridor 10: Bus Hyundai Aero Hi-class merah-kuning (BMP+TMB), Bus Gandeng AAI Komodo merah-kuning (TMB),Bus Hino RG J08C-TI serta Bus Mercedes-Benz OH1521 Intercooler OM366LA kuning-merah (BMP), dan Bus gandeng Scania K320IA putih-biru (TJ).
- Koridor 11: Bus Gandeng INKA Inobus ATC 320 Series kuning-merah (DAMRI)
- Koridor 12: Bus Gandeng INKA Inobus ATC 320 Series kuning-merah, Bus Gandeng Ankai HFF6180G02D kuning-merah (BMP), Bus Hino RG J08C-TI dan Mercedes-Benz OH1521 Intercooler OM366LA kuning-merah (BMP)
- Angkutan Malam Hari (Amari) dan Angkutan Dini Hari (Andini): Bus Hino RG J08C-TI dan Mercedes-Benz OH1521 Intercooler OM366LA kuning-merah (BMP)
- Bus Tingkat: Bus tingkat Bus Coach International (BCI) hijau-ungu, bus tingkat MAN R37 (Merah dengan logo Coca Cola) Dan Bus Tingkat Mercedes Benz OC500RF 2542 Di Balut dengan body New Armada Paradise (biru dengan Logo AlfaMart).
Kedepannya, transjakarta akan menggunakan bus buatan Hino, Scania K320IA Euro 6, Daewoo, Foton BJ6180C8CTD, Mercedes-Benz O500MA 2831 CNG, bus buatan PT INKA Inobus SGL 290 (4x2) A/T Series dan Inobus ATC 340 Euro 5 Series serta beberapa merk lainnya yang akan menggunakan BBG.
Spesifikasi Umum
Semua bus Transjakarta (kecuali bus Amari dan Hino TJSB yang berbahan bakar diesel/biodiesel) berbahan bakar gas(BBG) jenis CNG, dan diisi di SPBG tertentu. Bus-bus ini dibuat dengan menggunakan material tertentu. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat. (di bus tertentu)
Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte Transjakarta (juga dikenal dengan sebutan shelter). Bus koridor 2, koridor 3, bus Amari dan Andini memiliki satu pasang pintu yang terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng di koridor 1, 5, 8, 9, 10, 11, 12 memiliki tiga pasang pintu yaitu bagian depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus tunggal di koridor 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 memiliki dua pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri.
Pintu bus menggunakan 3 sistem yaitu sistem lipat, sistem geser, dan sistem putar yang otomatis dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Mekanisme pembukaan pintu pada bus tunggal koridor 2-8 serta bus gandeng jenis Komodo telah diubah menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.
Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Namun pada bus bus baru (kecuali Hino TJSB) hanya menggunakan bahasa Indonesia tetapi berbunyi dua kali. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, GPS, serta fitur lainnya (terdapat di bus baru). Setiap bus menampilkan informasi mengenai bus yang sedang beroperasi (Kode bus, himbauan kepada pengguna, dan call center Transjakarta).
Untuk antisipasi hal-hal darurat dan dalam rangka mendukung kenyamanan dan keamanan, pada tiap bus telah dilengkapi dengan alat pemecah kaca yang tersedia di beberapa bagian pada tiap bus namun banyak yang hilang, tombol darurat di atas pintu bus, pintu darurat (bus tertentu), serta CCTV yang terhubung dengan layar yang berada di dashboard pengemudi bus (terdapat di bus bus baru).
Halte dan Koridor
Koridor
Peta Jaringan Transjakarta |
---|
Koridor Utama
Sampai tahun 2013, Transjakarta memiliki 12 dari 15 koridor utama yang direncanakan dan saling terintegrasi tiap koridornya dan tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
Logo | Warna | Nomor Koridor | Rute | Jumlah halte | Panjang rute | Ketinggian |
---|---|---|---|---|---|---|
Koridor yang sudah dibangun | ||||||
Merah | 1 | Blok M - Kota | 17* | 12.9 km | Bukan bus
layang | |
Biru | 2 | Harmoni Sentral - Kota Harapan Indah | 32 | 24.2 km | ||
Kuning | 3 | Kalideres - Pasar Baru | 16 | 19 km | ||
Ungu | 4 | Pulo Gadung - Dukuh Atas 2 | 17 | 11.85 km | ||
Coklat | 5 | Ancol - Kampung Melayu | 18 | 13.5 km | ||
Hijau | 6 | Ragunan - Dukuh Atas 2 | 20 | 13.3 km | ||
Merah Gelap | 7 | Kampung Rambutan - Kampung Melayu | 14 | 12.8 km | ||
Merah Muda | 8 | Lebak Bulus - Harmoni Sentral | 22 | 26 km | ||
Biru Kehijauan | 9 | Pinang Ranti - Pluit | 27 | 29.9 km | ||
Coklat | 10 | Tanjung Priok - PGC 2 (Cililitan) | 22 | 19.4 km | ||
Biru Tua | 11 | Kampung Melayu - Pulo Gebang | 16 | 15 km | ||
Hijau Terang | 12 | Pluit* - Tanjung Priok | 25 | 23.75 km | ||
Koridor yang sedang dan yang akan dibangun | ||||||
Nila | 13 | Ciledug - Kapten Tendean | 12 | 9.3 km | 18–23 m | |
hijau daun | 14 | Stasiun Manggarai - Universitas Indonesia | TBA | TBA | TBA | |
Jeruk Nipis | 15 | Pondok Kelapa - Kapten Tendean | TBA | TBA | TBA |
- Koridor 13 ditukar menjadi koridor 15 (dan sebaliknya, berubah dari perencanaan awal), mengingat kondisi jalur Ciledug-Blok M (15) lebih siap untuk dibangun ketimbang jalur Kalimalang (13).[9]
- Mulai koridor 13, jalur TransJakarta akan dibangun elevated (layang)
- Halte koridor 1 dikurangi menjadi 17 halte karena adanya proyek MRT.
- Halte Pluit untuk koridor 12 DITUTUP. Sehingga koridor 12 hanya melayani sampai halte Penjaringan kemudian langsung ke Halte Landmark Pluit.
Koridor Langsung
Selain 15 koridor utama, PT. Transportasi Jakarta (d/h BLU Transjakarta) juga membuat koridor langsung pada beberapa koridor utama, untuk memudahkan pengguna yang ingin menghindari transit selama perjalanan dan mengurangi kepadatan pada jam sibuk. Operasional koridor langsung dimulai pada 1 November 2007.
Koridor Utama | No. Koridor | Rute | Jumlah halte | Koridor yang dilalui |
---|---|---|---|---|
2A (*) | Pulogadung - Blok M | 35 | ||
2B | Pulogadung - Kalideres | 36 | ||
3A (*) | Kalideres - Blok M | 25 | ||
6A | Ragunan - Monas | 22 | ||
6B | Pulogadung - Ragunan | 33 | ||
7A | Harmoni Sentral - Cililitan (PGC) | 22 | ||
7B | Ancol - Cililitan (PGC) | 24 | ||
8A | Harmoni Sentral - Grogol 2 via tomang | 8 | ||
9A | Grogol 2 - Cililitan (PGC 2) | 20 |
(*) hanya beroperasional pada hari kerja.
Angkutan Malam Hari (Amari) dan Angkutan Dini Hari (Andini)
Amari dan Andini adalah layanan Transjakarta yang tersedia setiap malam (22.10-04.30 WIB) dan hanya berhenti bada halte tertentu yang dekat dengan pusat keramaian atau perumahan. Per 6 Mei 2015, ada 7 koridor yang melayani Amari dan Andini. Mulai 11 Januari 2016, Amari/Andini berhenti di setiap halte transjakarta.
APTB dan TransJabodetabek
Pada 2012, UPTB bersama Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta meluncurkan angkutan pengumpan Transjakarta yang melayani wilayah perbatasan Jakarta (Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi). APTB dan TransJabodetabek beroperasi seperti angkutan lainnya, namun diperbolehkan memasuki jalur Transjakarta, karena bus yang digunakan memenuhi syarat untuk mengangkut penumpang di halte busway.
APTB dan TransJabodetabek telah didesain menjadi 18 trayek (lintasan) yang akan tersebar merata di seluruh wilayah Jabodetabek dan diproyeksikan dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke Jakarta.[10] Jumlah bus yang disediakan oleh operator tiap trayek ditentukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta minimal 10 unit bus yang telah ditentukan spesifikasinya. Pengguna APTB tidak perlu lagi membeli tiket Transjakarta, selama tidak keluar dari halte, karena tiket Transjakarta sudah termasuk dalam harga tiket APTB. Berbeda dengan APTB yang harus membayar Rp 5.000,- pada saat berhenti di halte busway, TransJabodetabek membayar tarif sesuai dengan tarif terjauh tergantung jurusan masing-masing pada saat berhenti atau sampai di halte tujuan.
Tujuan Akhir | Trayek APTB/Transjabodetabek | Koridor yang dilalui | Halte yang dilayani APTB/TransJabodetabek | Operator | |
---|---|---|---|---|---|
Bekasi | Mega Bekasi/Terminal Bekasi - Tosari | 13 | PPD | ||
Terminal Bekasi - Tanah Abang | 14 | Mayasari Bakti | |||
Terminal Cikarang - Terminal Kalideres | 27 | Mayasari Bakti | |||
Pasar Modern Harapan Indah - Pasar Baru | 27 | PPD | |||
| |||||
Bogor | Terminal Bubulak - Terminal Rawamangun | 12 | Sinar Jaya | ||
Sentul City - Terminal Rawamangun | 12 | Sinar Jaya | |||
Terminal Bubulak - Terminal Blok M | 17 | Sinar Jaya | |||
Sentul City - Terminal Blok M | 17 | Sinar Jaya | |||
Terminal Ciawi - Terminal Tanjung Priok | 20 | Hiba Utama | |||
Terminal Ciawi - Tanah Abang | 16 | Sinar Jaya | |||
Rancamaya - Terminal Ciawi - Tanah Abang | 16 | Sinar Jaya | |||
Terminal Cileungsi - Terminal Blok M | 17 | Mayasari Bakti | |||
Terminal Cibinong - Terminal Grogol | 18 | Mayasari Bakti | |||
Terminal Ciawi - Terminal Grogol | 18 | Agra Mas | |||
Sentul City - Terminal Grogol | 18 | Sinar Jaya | |||
Terminal Bubulak - Terminal Grogol | 18 | Sinar Jaya | |||
Terminal Ciawi - Terminal Senen | 20 | Agra Mas | |||
| |||||
Tangerang | Kebon Nanas - Terminal Poris Plawad - S. Parman Podomoro City | 12 | PPD | ||
Terminal Poris Plawad - Terminal Pulo Gadung | 33 | Mayasari Bakti | |||
Terminal Poris Plawad - Pekan Raya Jakarta | 7 | PPD | |||
| |||||
Tangerang Selatan | Terminal Ciputat - Jakarta Kota | 16 | Bianglala Metropolitan | ||
Terminal Ciputat - Terminal Blok M | 5 | PPD | |||
| |||||
Depok | Terminal Depok - Terminal Grogol | 20 | PPD | ||
|
Rencana rute APTB dan TransJabodetabek
Sampai tahun 2015, Ada 22 rute yang melayani APTB dan TransJabodetabek tersebar di wilayah Bodetabek dan berikut ini rute yang sedang dalam rencana
Nomor | Rute | Jurusan | Operator |
---|---|---|---|
1 | 18 | Terminal Cikarang - Terminal Blok M | Mayasari Bakti |
2 | 19 | Terminal Depok - Terminal Senen | Mayasari Bakti/Steady Safe |
3 | 20 | Terminal Ciledug - Terminal Senen | Bianglala |
4 | 21 | Terminal Ciputat - Terminal Senen | Bianglala |
7 | 24 | Terminal Cibinong - Terminal Senen | Metromini |
8 | 25 | Terminal Cibinong - Jatinegara | Metromini |
9 | 26 | Terminal Depok - Terminal Kampung Rambutan | Metromini |
11 | 28 | Terminal Poris Plawad - Terminal Senen | Mayasari Bakti |
12 | 29 | Terminal Poris Plawad - Terminal Blok M | Mayasari Bakti/PPD |
13 | 30 | Jonggol - Terminal Kampung Rambutan | Bersama |
14 | 31 | Terminal Poris Plawad - Tanah Abang | Mayasari Bakti |
13 | 32 | Terminal Bekasi - Terminal Kampung Rambutan | Mayasari Bakti |
13 | 33 | Terminal Poris Plawad - Terminal Kampung Rambutan | Mayasari Bakti |
14 | 34 | Jatiasih - Terminal Senen | Mayasari Bakti |
15 | 35 | Terminal Ciputat - Harmoni Sentral | Bianglala |
16 | 36 | Terminal Bekasi - Terminal Kalideres | Mayasari Bakti |
17 | 37 | Terminal Bekasi - Terminal Tanjung Priok | Mayasari Bakti |
18 | 38 | Terminal Bekasi - Terminal Grogol | Mayasari Bakti |
19 | 39 | Terminal Bekasi - Terminal Kota | Mayasari Bakti |
20 | 40 | Terminal Bekasi - Terminal Blok M | Mayasari Bakti |
21 | 41 | Terminal Bekasi - Terminal Senen | Mayasari Bakti |
22 | 42 | Terminal Cileungsi - Terminal Kalideres | Mayasari Bakti |
23 | 43 | Terminal Depok - Terminal Kalideres | Mayasari Bakti |
24 | 44 | Terminal Bekasi - Pasar Baru | Mayasari Bakti |
25 | 45 | Terminal Cibinong - Terminal Blok M | Mayasari Bakti |
26 | 46 | Terminal Cileungsi - Terminal Senen | Metromini |
27 | 47 | Terminal Poris Plawad - Terminal Kota Tua | Mayasari Bakti |
28 | 48 | Terminal Ciputat - Terminal Tanjung Priok | Mayasari Bakti |
BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway)
BKTB atau disebut Bus Kota Terintegrasi Busway adalah angkutan umum yang masyarakat hendak naik ke bus Transjakarta dan bus ini sebagai pengumpan bus Transjakarta dan wilayah jangkuannya di sekitar Jakarta. Dan berikut ini daftar rute-rute BKTB beroperasi dan rute rute yang masih dalam rencana.
Bus tingkat
Selain bus Transjakarta, PT Transportasi Jakarta juga mengelola 12 bus tingkat gratis yang beroperasi dari Kota menuju Senayan dan juga sebaliknya. Bus tingkat ini diproduksi oleh Weichai (5 bus, berwarna ungu-hijau), MAN (1 bus, berwarna merah, hibah PT. Coca-Cola Indonesia), dan Mercedes-Benz (6 bus, 5 bus berwarna kuning, hibah Tahir Foundation; 1 bus berwarna biru-putih, hibah PT. Sumber Alfaria Trijaya). Keenam bus Mercedes-Benz yang dihibahkan masih belum beroperasi karena penggantian suspensi[11] dan chassis[11]
Halte bus
Fasilitas Halte
Halte Transjakarta didesain berbeda dari halte angkutan umum lainnya. Ketinggian platform (lantai halte) yang diatur setinggi 110 cm dari permukaan jalan, menyesuaikan dengan tinggi pintu bus. Letak halte Transjakarta umumnya berada di tengah jalan, kecuali jalan satu arah dan jalan dengan area pembatas jalan yang minim. Akses masuk halte yang berada di tengah jalan menggunakan jembatan penyeberangan yang dibuat landai dan terbuat dari alumunium dan baja (kecuali jembatan penyeberangan yang sudah ada sebelumnya) atau disediakan tempat penyebrangan yang biasanya terletak dekat lampu lalu lintas atau dibuat zebra cross. Halte yang berada di pinggir jalan dilengkapi dengan halte angkutan umum disamping halte Transjakarta.
Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja, dan kaca. Untuk beberapa koridor, konstruksi lantai halte menggunakan beton (halte baru). Ventilasi udara diberikan dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Lantai halte dibuat dari pelat baja. Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus telah merapat di halte namun banyak yang tidak berfungsi. Di dalam halte disediakan tempat duduk, tempat sampah (bus tertentu), dan papan informasi mengenai rute Transjakarta ataupun lainnya.
Beberapa halte memiliki karakteristik tersendiri, terutama halte-halte transit. Halte Harmoni CB serta beberapa halte setelahnya hingga halte Glodok, berdiri di atas aliran Sungai Ciliwung, yang membuatnya ditompang dengan baja berukuran besar yang melintang di atas aliran air. Untuk titik transit yang tidak berada dalam 1 halte (2 halte yang berbeda koridor namun berdekatan), disediakan jembatan akses transit yang dikhususkan untuk pengguna Transjakarta.
Halte Transit
Pada 12 koridor Transjakarta, terdapat beberapa halte yang melayani lebih dari 1 koridor. Berikut ini adalah daftar halte transit utama yang beroperasi pada 12 koridor.
Tiket dan tarif
Kartu prabayar / E-Ticket
Sistem tiket pada halte Transjakarta sejak 2013 menggunakan kartu elektronik (e-ticketing), sebagai pengganti uang tunai. Operator koridor tidak menerbitkan kartu tersebut, melainkan menggunakan kartu prabayar yang dikeluarkan oleh bank. Bank tersebut yakni Bank Rakyat Indonesia (BRIZZI), Bank Central Asia (Flazz), Bank Negara Indonesia (Tapcash, Kartu Aku, dan Rail Card), Bank Mandiri (e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, dan GazCard), Bank DKI (JakCard), serta Bank Mega MegaCash. Kartu tersebut dapat dibeli di bank penyedia kartu prabayar dan loket pada seluruh halte Transjakarta. Pengisian saldo dapat dilakukan di ATM, bank-bank terkait, dan loket halte.[12] Kartu tersebut, (kecuali untuk Bank DKI (JakCard) dan Bank Mega MegaCash), dapat juga digunakan sebagai tiket Commuter Line.[13]
Pengguna e-ticket tidak perlu mengantri di loket halte, cukup dengan tap-in di pintu masuk halte (barrier) lalu masuk ke dalam halte. Apabila saldo habis, maka saat tap-in pintu barrier tidak dapat diputar dan pengguna kartu dapat mengisi ulang di loket halte. Semua pengguna Transjakarta yang akan keluar halte tidak melakukan tap-in lagi, cukup dengan melewati barrier keluar halte.[14]
Dari bulan November 2014 hingga Februari 2015, mulai diberlakukan full e-ticket untuk 12 koridor busway. Full e-ticket diberlakukan tiap 2 minggu sekali di hari Sabtu (hingga 13 Desember 2014 untuk koridor 10, 11, dan 12). Tahap-tahap tersebut di akhiri pada hari Minggu, 15 Februari 2015 dimana berlaku ujicoba e-ticket di koridor 4 dan 6 dan seminggu setelahnya (22 Februari 2015) berlaku full e-ticket di seluruh koridor Transjakarta (termasuk koridor 4 dan 6).
Tarif
Tarif Transjakarta
Tarif Transjakarta pada pukul 05.00 - 07.00 WIB sebesar Rp2.000, sedangkan pada pukul 07.00 - 23.00 WIB sebesar Rp3.500. Transjakarta disudsidi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan menggunakan dana dari APBD. Pada hari-hari tertentu (misalnya HUT Jakarta 22 Juni, Tahun Baru 1 Januari, dll.) pengguna Transjakarta dibebaskan dari tarif (gratis). Per 6 Januari 2016, tarif Transjakarta untuk seluruh koridor adalah Rp3.500.
Pada operasional malam hari (Amari) pukul 23.00 - 05.00 tarif Transjakarta tetap Rp3.500.
Tarif APTB dan TransJabodetabek
Tarif APTB dan TransJabodetabek tiap lintas berbeda-beda, sesuai kesepakatan Dinas Perhubungan daerah yang dilintasi dengan operator APTB dan TransJabodetabek lintas tersebut.
- APTB Bekasi - Bundaran HI/Tanah Abang sebesar Rp10.000,-[15]
- APTB Cikarang - Kalideres sebesar Rp20.000,-
- APTB Bogor - Rawamangun sebesar Rp16.000,-[16]
- APTB Cileungsi - Blok M sebesar Rp17,000,-[17]
- APTB Cibinong - Grogol sebesar Rp17.000,-[18]
- APTB Ciputat - Kota sebesar Rp10.000,-[19]
- APTB Tangerang - S. Parman Podomoro City sebesar Rp10.000,-[20]
- APTB Bogor - Blok M sebesar Rp16.000
- APTB Bogor - Tanah Abang sebesar Rp16.000,-[21]
- APTB Bogor - Tanjung Priok sebesar Rp16.000,-[22]
- APTB Bogor - Grogol sebesar Rp16.000,-
- APTB Ciawi - Grogol sebesar Rp16.000,-
- APTB Ciawi - Senen sebesar Rp16.000,-
- APTB Tangerang - Pulo Gadung sebesar Rp12.000,-
- TransJabodetabek Ciputat - Blok M sebesar Rp 8.000,-
- TransJabodetabek Tangerang-Kemayoran sebesar Rp9.000,-
- TransJabodetabek Depok-Grogol sebesar Rp9,000,-
- TransJabodetabek Kota Harapan Indah-Pasar Baru sebesar Rp 7.000,-
- Dalam Halte Bus Transjakarta sebesar Rp5.000,- (Semua Jurusan APTB)
- Untuk TransJabodetabek rute Tangerang - Kemayoran, Depok - Grogol, dan Harapan Indah - Pasar Baru bila naik antar Halte Busway (Masih di dalam Koridor TransJakarta) maka tidak akan dikenakan biaya tambahan
Pengelola
Unit Pengelola Transjakarta Busway (UPTB)
UPTB adalah pengelola Transjakarta yang awalnya bernama Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta. Lembaga ini dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110/2003 tentang Pembentukan BP Transjakarta. Pada tahun 2006 namanya kemudian diganti menjadi BLU Transjakarta berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2006, kemudian menjadi Unit Pengelola. UPTB bernaung di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.[23]
UPTB memiliki kewenangan atas operasional seluruh koridor dan area kerja Transjakarta serta melakukan pengawasan dan koordinasi dengan operator koridor, penyedia armada bus, dan pengelola pool SPBG. Kepala UPTB diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur DKI Jakarta dengan memerhatikan saran dan masukan dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Operator koridor dan armada bus
Dalam pengoperasiannya, Transjakarta didukung oleh beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor. Operator tersebut yaitu:
- PT Jakarta Express Trans (JET) (tidak beroperasi sejak 10 Juni 2013)
- PT Trans Batavia (TB) - (Tidak Beroperasi sejak Januari 2016)
- PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM) - Koridor 4 dan 6
- PT Primajasa Perdanaraya Utama (PP) - Koridor 8
- PT Jakarta Mega Trans (JMT) - Koridor 5, 7A, dan 7B
- PT Eka Sari Lorena (LRN) - Koridor 5 dan 7
- PT Bianglala Metropolitan (BMP) - Koridor 9, 10, 12, dan Amari
- PT Trans Mayapada Busway (TMB) - Koridor 9 dan 10
- Perum DAMRI (DMR/DAMRI) - Koridor 1, 8, 11
- PT. Transportasi Jakarta (TJ) - Koridor 1-12
- Kopaja (mulai tanggal 24 Juni 2015)-BKTB, 4, 6A, 7A, dan 7B
- Mayasari Bakti (sekitar 2016)-Direncenakan Koridor 2 dan 3[24]
- Perum PPD (sekitar 2016)
Operator APTB dan TransJabodetabek
Dalam pengoperasiannya, Transjakarta didukung oleh beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap rute APTB. Operator tersebut yaitu:
- PT Bianglala Metropolitan (BMP) - APTB Ciputat-Kota
- PO Sinar Jaya - APTB Bogor-Rawamangun, APTB Bogor-Blok M, APTB Ciawi-Tanah Abang, APTB Bogor-Grogol
- PT Mayasari Bakti (MB) - APTB Bekasi-Tanah Abang, APTB Cibinong-Grogol 2, APTB Cileungsi-Blok M, APTB Tangerang-Pulo Gadung, APTB Cikarang-Kalideres
- Perum PPD (PPD) - APTB Bekasi-Bundaran HI, APTB Mega Bekasi-Bundaran HI, APTB Tangerang-S. Parman-Podomoro City, TransJabodetabek Ciputat-Blok M, TransJabodetabek Tangerang-Kemayoran, TransJabodetabek Kota Harapan Indah-Pasar Baru, TransJabodetabek Depok-Grogol
- PT Hiba Utama - APTB Ciawi-Tanjung Priok
- PO Agra Mas - APTB Ciawi-Grogol, APTB Ciawi-Senen, APTB Bogor-Cililitan
Kekurangan
- Kurangnya armada bus pengumpan (feeder) yang membantu melayani Transjakarta.
- Beberapa jembatan penyeberangan yang dibangun bagi penumpang Transjakarta mengalami kerusakan, contohnya lantai jembatan yang berlubang serta tangga yang lantainya telah rusak.[25][26]
- Pada jam-jam sibuk, jumlah armada yang tersedia tidak memadai dengan jumlah penumpang yang banyak menyebabkan antrian panjang di halte-halte untuk semua koridor. Terkadang kriminalitas juga terjadi pada jam-jam sibuk di saat bus penuh terisi penuh.[27]
- Halte-halte yang ada belum menyediakan sarana ventilasi udara yang layak sehingga membuat ruangan menjadi pengap ketika terdapat banyak orang yang mengantri.[28] serta kurangnya tempat duduk di halte.
- Beberapa titik di jalur koridor 2-12 masih sering dimasuki oleh kendaraan pribadi, menyebabkan terhambatnya perjalanan bus pada jam-jam tertentu (pada kondisi tertentu, telah diberikan suatu solusi, yaitu setelah dilakukan koordinasi, bus akan mengambil jalur dari arah yang berlawanan, sementara bus-bus dari arah yang berlawanan akan melewati jalur umum).[29]
- Karena sering dimasuki (secara tiba-tiba) oleh pejalan kaki dan kendaraan pribadi, maka di beberapa titik di Koridor 2 dan 3 secara berkala terjadi kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dan pejalan kaki/kendaraan pribadi.
- Seringkali pengumuman halte yang diberikan tidak sesuai dengan halte yang akan dilalui, hal ini disebabkan oleh keteledoran pengemudi yang lupa menekan tombol pengumuman pada waktunya.
- Pembuatan maupun pengoprasian Transjakarta membuat kemacetan yang luar biasa dan sering di luar batas kewajaran, terutama pembangunan jalur yang meninggikan permukaan jalan.[30]
- Kurangnya jumlah SPBG membuat headway di sejumlah koridor menjadi lama, karena letak SPBBG yang jauh, sangat sedikit dan kadang terjadi masalah di suatu SPBG.
- Ada 529 bus sedang dan gandeng asal Tiongkok yang sebenarnya sudah siap dioperasikan. Namun terkendala kasus korupsi mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, sehingga sampai saat ini belum bisa dioperasikan.
Lihat pula
Referensi
- ^ http://www.tempo.co/read/news/2014/06/01/083581606/Mulai-Hari-Ini-Transjakarta-24-Jam-di-Tiga-Koridor Mulai Hari Ini Transjakarta 24 Jam di Tiga Koridor
- ^ http://transjakarta.co.id/tentangkami.php?page_id=1 Tentang Kami
- ^ http://transjakarta.co.id/penumpang.php?year=2012 Total Penumpang 2012
- ^ Artikel:"Bus Transjakarta Punya Logo Baru" di tempo.co
- ^ Artikel:"Logo Baru TransJakarta Akan Digunakan Pada Bus Baru di 2015" di detik.com
- ^ ITDP (Desember 2003). "TransJakarta Bus Rapid Transit System, Technical Review" (PDF). ITDP. Diakses tanggal 16 Juni 2012.
- ^ http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/14/17032018/Sepi.Penumpang.Tiga.Feeder.Busway.Stop.Operasi.
- ^ http://transjakarta.co.id/tentangkami.php?page_id=3 Sistem Transjakarta
- ^ http://megapolitan.kompas.com/read/2011/03/08/15500674/Koridor.XIII.XIV.dan.XV.di.Flyover.
- ^ http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/01/03042320/Rute.APTB.Tangerang.dan.Bekasi.Ditambah
- ^ a b Rujukan kosong (bantuan)
- ^ http://www.tempo.co/read/news/2013/01/22/087456131/Konsorsium-5-Bank-Layani-E-Ticket-Transjakarta
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/08/11/13275481/Tiket.Elektronik.Transjakarta.Bisa.Digunakan.untuk.KRL
- ^ http://www.bni.co.id/id-id/bnipromo/productpromo/eticketingtransjakarta.aspx
- ^ http://news.liputan6.com/read/590952/tarif-aptb-jakarta-bekasi-direvisi-dari-rp-6-ribu-jadi-rp-8-ribu
- ^ http://info-bogor.com/jadwal-bus-aptb-bogor-bubulak-jakarta-rawamangun-dan-sebaliknya/
- ^ http://www.beritajakarta.com/2008/id/video_play.asp?vid=8363
- ^ http://www.bismania.com/home/showthread.php?t=8647&page=4
- ^ http://www.tribunnews.com/2012/10/02/harga-tiket-aptb-ciputat-kota-rp-9.500
- ^ http://www.transjakarta.co.id/news.php?id=310
- ^ http://jakarta.okezone.com/read/2013/11/29/500/904737/bus-aptb-bogor-tanah-abang-diluncurkan
- ^ http://id.berita.yahoo.com/aptb-bogor-tanjungpriok-mulai-beroperasi-005208203.html
- ^ (Indonesia) Transjakartabusway.com: Profil BLU Transjakarta Busway, diakses pada 29 Juli 2009.
- ^ Rujukan kosong (bantuan)
- ^ (Indonesia) Lantai Jembatan Busway Benhil Rusak Lagi (detik.com)
- ^ (Indonesia) 17 hari Lubang di Jembatan Busway Sawah Besar Menganga (detik.com)
- ^ (Indonesia) HCB Penuh Sesak, Penumpang Minta Tambah Bus (kompas.com)
- ^ (Indonesia) Naik Busway Bagaikan Ikan Sarder (detik.com)
- ^ (Indonesia)
- Dikecilkannya jalur yang sudah ada.
- Halte yang jarang pada beberapa koridor tertentu.
- Memperparah kemacetan di mana-mana.
- Menghambat perjalanan kendaraan pribadi.
- ^ (Indonesia) Dukuh Bawah-Slipi-Tomang Macet 5 Kilometer (detik.com)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi pertama
- (Indonesia) Situs web resmi kedua
- (Indonesia) Situs web komunitas pengguna Transjakarta
- (Indonesia) Situs web informasi kondisi jalur, halte, dan bus TransJakarta terkini dari komunitas
- (Indonesia) Peta busway TransJakarta
- (Indonesia) Peta rute interaktif dan informasi halte TransJakarta