T-50 Golden Eagle
T-50 Golden Eagle adalah pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika-Korea. Dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin.[5] Program ini juga melahirkan A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.[1]
Tipe | Latih Lanjut Serang ringan |
---|---|
Terbang perdana | 20 Agustus 2002[1] |
Diperkenalkan | 22 Februari 2005[2] |
Status | Operational |
Pengguna utama | AU Republik Korea |
Jumlah produksi | 100+[1][3] |
Harga satuan | US$22 juta[4] |
Walaupun militer Amerika Serikat tidak ada rencana untuk membeli pesawat ini , tapi penamaan militer amerika secara resmi diminta untuk pesawat ini guna menghindari konflik penamaan dikemudian hari.[6]
Pengembangan
Program T/A-50 dimaksudkan sebagai pengganti dari berbagai pesawat latih (trainer) dan serang ringan. Ini termasuk T-38 dan F-5B untuk pelatihan dan Cessna A-37BClose Air Support; yang dioperasikan AU Republik Korea.[butuh rujukan] Program ini pada awalnya dimaksudkan untuk mengembangkan pesawat latih (trainer) secara mandiri yang mampu mencapai kecepatan supersonik untuk melatih dan mempersiapkan pilot bagi pesawat KF-16 (F-16 versi Korea).[7] T-50 mmembuat Korea Selatan menjadi negara ke-12 yang mampu memproduksi sebuah pesawat tempur jet yang utuh.[8] Beberapa produk korea lainnya adalah KT-1 produk Samsung Aerospace (sekarang bagian dari KAI), dan produk lisensi KF-16. Sebagian besar sistem utama dan teknologinya disediakan oleh Lockheed Martin, secara umum bisa disebut T/A-50 mempunyai konfigurasi yang mirip dengan KF-16.[7]
Pengembangan pasawat ini 13% dibiayai oleh Lockheed Martin, 17% oleh Korea Aerospace Industries, dan 70% oleh pemerintah Korea Selatan.[9] KAI dan Lockheed Martin saat ini melakukan program kerjasama untuk memasarkan T-50 untuk pasar internasional.
Program induknya, dengan nama kode KTX-2, dimulai pada 1992,[3] tapi Departemen Keuangan dan Ekonomi menunda program KTX-2 pada 1995 karena alasan finansial.[10] with the initial design of the aircraft, in 1999. It was renamed T-50 Golden Eagle in February 2000, with the final assembly of the first T-50 taking place between 15 January, 2001.[butuh rujukan] Penerbangan pertama T-50 terjadi pada Agustus 2002, dan pengujian tugas operasional pertama mulai Juli 28 sampai 14 Agustus, 2003.[1] Angkatan Udara Korsel menandatangani kontrak produksi untuk 25 T-50 pada Desember 2003, dan pengiriman dijadwalkan pada 2005 sampai 2009.[9]
varian lain dari T-50 Golden Eagle termasuk pesawat serang ringan A-50, dan pesawat yang lebih canggih FA-50. The A-50 variant is an armed version of the T-50 as a stable platform for both free-fall and precision-guided weapons. FA-50 is an A-50 modified with an AESA radar and a tactical datalink which are not yet specified.[butuh rujukan] As part of the A-37 retirement-out program to be completed by 2015, sixty A-50's will be in service for the South Korean air force by 2011.[11]
Persenjataan
Kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru diumpankan linear tanpa sambungan (linkless linear feed) yang bisa dipasang internal tepat di belakang kokpit.[9] Sebuah rudal udara ke udara pencari panas AIM-9 Sidewinder bisa dipasangkan pada setiap rel di ujung sayap, dan rudal-rudal yang lain bisa dipasang di cantelan bawah sayap.[9] Senjata udara ke darat yang kompatibel di antaranya adalah rudal AGM-65 Maverick, peluncur roket LAU-3 dan LAU-68 , bom kluster CBU-58 and Mk-20, dan bom multiguna Mk-82, Mk-83, dan Mk-84 .[1] Tiga tangki bahan bakar minyak eksternal bisa juga dipasang dipesawat ini.[1]
Spesifikasi T-50 dan perbandingannya
Produk | T-50 latih lanjut APT (Advanced Pilot Trainer) |
TA-50 konversi pelatih FLI (Penerbangan-Lead-In) |
FA-50 Serang Ringan |
M-346, Italia APT | |
---|---|---|---|---|---|
Karakteristik Operasi | rendahnya biaya perawatan operasional | kapasitas pelatihan taktis / harga pembuatan rendah | kemampuan misi malam | rendahnya biaya perawatan operasional | |
Spesifikasi | Produksi Selesai | 25 unit 25/10 ( Black Eagles) | 22 | 60 unit (22+38 dalam pembangunan) | dalam pengembangan |
Kru | 2 | 2 | |||
Panjang Pesawat | 13.14m (43.1 ft) | 11.49m (37.7 ft) | |||
Tinggi | 4.94m (16.2 ft) | 4.98m (16.33 ft) | |||
Lebar (dengan sayap) | 9.45m (31.0 ft) | 9.72m (31.9 ft) | |||
Kemiringan sayap utama | 35 derajat (desain supersonik) | 30 derajat (desain subsonik) | |||
Area sayap | 23.69 m² | 23.52m² | |||
Di antara kekosongan | 6.454 ton | 4.61 ton | |||
Berat Take-off minimum (bersih) | 8,9 ton (2,45 + 6,454 = bahan bakar internal) | 6.7 ton | |||
Maksimum berat lepas landas | 13,5 ton (4,53 + 8,9 = bersenjata) | 9.5 ton | |||
Bahan Bakar Internal | 2.5 ton | 2 ton | |||
Mesin | General Electric F404-GE-102 | F-124GA-200 * 2 (kembar) | |||
Dorongan | 8.04 ton | 5.7 ton (2.85*2) | |||
Kinerja | kecepatan maximum | Mach 1.5+ | 590 KTS (mach 0.9) | ||
Toleransi percepatan gravitasi | -3 ~ +8.3G (gravitasi putaran 6.5G) | -3~8G(15000ft gravitasi konstan di 5.8G) | |||
Waktu menanjak | 14.5 detik / 15,000 ft (grafik E-M), mendekati F-16 | 14 detik / 15000 ft | |||
Daya tanjak | 12070 m /menit | 6100 m/menit | |||
ketinggian maksimum | 14.8km (48,500ft) / 55,000ft dengan afterburner | 13.715km (45000ft) / tanpa afterburner | |||
Kecepatan Stall | 105KTS (195km/h) - A-10= 220km/h | 90KTS (167km/h) | |||
Jarak roll Lepas landas / mendarat | 345m / 707m | 320m / bahan bakar internal 470m (20 %) | |||
Daya jelajah | 1400km (bahan bakar internal, tidak bersenjata), Radius misi 444km (230nm, tangki bahan bakar internal + AIM-9 (2) + AGM65 (2)) | 1120nm (bahan bakar internal, tidak bersenjata) | |||
Persenjataan | Tangki eksternal | 150 gal*3 | 300 gal*3 | 153 gal*3 | |
Kanon | Bersenjata | internal 20 mm (205 peluru) | |||
Roket | |||||
Rudal | AIM-9 / ACMI 2 kaki | AIM-9L (rudal jarak pendek) | Pendek / Menengah | ||
Untuk rudal-darat | AGM-65 g Maverick 4 pylon (A-10) | ||||
Bom | bom berpandu laser (GBU-12 Paveway 2) 8 pylon | JDAM (2000 lbs) 3 pylon | 1.000 lbs atau kurang | ||
Radar | APG-67 (v) 4> berubah ke EL/M-2032 | EL/M-2032 | Cellex-C AESA vixen 500E (optional) | ||
Poin Bersenjata | 7 lokasi (350 lbs*2/1600 lbs*2/2700 lbs*3) | 7 lokasi | 2 (optonal) | ||
Muatan eksternal maksimum | 10.000 lbs (9750 lbs untuk memverifikasi atau 4,53 ton) | 12.000 lbs (desain beban yang diperbolehkan 20.000 lbs) |
2.8 ton |
- Tabel kinerja dan "Pertahanan Times" pada bulan November 2007, "Bulanan Penerbangan> Oktober 2005, Korea Aerospace Industries pengenalan T-50-halaman, website dari Italia M-346 untuk isi Spesifikasi resmi akan disebut.
- M-346 lebih berat ditandai dan memiliki bagian yang sangat baik, M-346 anomali dari harga industri ringan tidak pasti apakah pembangunan yang sebenarnya akan. M-346 bersenjata 1 butir 1 dapat dipasang mujangman (T-50 adalah kemungkinan 3).
- TA-50 dari bersenjata lainnya: MK-82 500 dasar JDAM 9-kaki, MK-83 1000 dasar JDAM 5-kaki, roketeutan 8-kaki, LAU-68/131/3 MK-20/CBU-58 9 kaki, AGM-65 A / B / D model berdasarkan 8-kaki, menembak sasaran dua kaki dan kendaraan udara lainnya, 2-3 kaki
- TA-50 dari serikat militan terbesar (payload eksternal maksimum): rudal udara - bom bom -3 - -3 tanker bom - bom - rudal
- T/TA/FA-50 Range kasus yang dilaporkan sejauh ini tidak ada data yang tepat, data untuk setiap variasi adalah sisi serius. Namun, mesin output yang sama, dan bahan bakar internal yang sama dibandingkan dengan gas dan sementara itu, memiliki daya jelajah dari yang cukup panjang, diperkirakan. Baru-baru ini pada bulan Oktober 2009 data termasuk Seoul Air Show di choehang jarak 1850km (Max Cruise Range) sebagai unit konversi, yang 1.853km = 1nm untuk 1000nm yang diketahui tentang menghakimi.
- T-internal 50-konsumsi bahan bakar dan berat juga di Seoul Air Show pada bulan Oktober 2009 yang dikenal sebagai beberapa nilai lain, bahan bakar internal dan 2.182 kg, 6.636 kg dan mulus, termasuk bahan bakar internal yang disebut berat 8.818kg. Selain itu, tingkat maksimum 39.600 ft / min (12.1km/min) disebut beban desain -3 / 8 g, kecepatan maksimum Mach 1,5, berat 1, Berat maksimum lepas landas 27.300 lb(12.383 kg), berat kosong 14.600 lbs (6.622 kg), dll sumber utama diketahui.
- T-50 penerbangan terbukti top speed 18 dan 23 November 2009 telah dilakukan pada hari kedua, 18 th, Mach 1,4 jenis driver berdasarkan stabilitas DBLT WLSS Roll popu manuver dilakukan, 23 melebihi Mach 1,5 Pada .
- T-50 dari tingkat balik EM yang 15000ft pada kekuatan dorong dan tarik menetralisir satu sama lain pada titik 14,5 'dengan merekam F-16 dan yang sejenis, tetapi, T-50 dan FA-50 dan tapje peralatan tambahan dan bersenjata karena tarik efek seperti tingkat peningkatan berubah diharapkan untuk turun. Dan dalam kasus F-16 tingkat gilirannya berkelanjutan harus diukur oleh dua 7G, 6.5G T-50 lebih unggul untuk membatasi. Perbedaan lain antara dorong maksimum untuk terus dalam praktek juga memengaruhi tingkat giliran. F-18 dan F-16 dari tingkat berbalik dalam keadaan bersenjata yang dikenal menjadi primadona, Mirage 2000, F-16 dari spesifikasi rupanya jatuh dari ketinggian tinggi F-16 semakin baik tingkat giliran.
- T-50 Mach 0,5 atau kurang bermanuver daripada-M 346, jatuh lebih dari Mach 1,2 bermanuver daripada F-16 diketahui jatuh. Namun, sebagian besar perang udara dalam mendukung T-50 Mach 0,5-1,2 terjadi di daerah antara. Mulai mesin, supersonik T-50 untuk mengaktifkan afterburner dari mesin yang dilengkapi dengan pelatih, konsumsi bahan bakar rendah, mengingat bahwa mesin diperiksa dan diperbaiki sebagai seorang pejuang untuk mengganti mesin dapat dikembangkan.
- Pada tahun 2009, Seoul, penjelasan ADEX dari penyiar penyiaran T-50 dapat berubah 360 derajat hanya 15 detik, dan kali ini abadi percepatan gravitasi pilot dikatakan 8G. (Air menunjukkan demonstrasi dari belokan dibuat dari ketinggian rendah.)
Operator
- Republik Korea
- Republik Indonesia
Spesifikasi
Ciri-ciri umum
- Kru: 2
- Panjang: 42 ft 7 in
- Rentang sayap: 30 ft 1 in
- Tinggi: 15 ft 8.25 in
- Berat kosong: 14,200 lb
- Berat maksimum saat lepas landas: 26,400 lb
- Mesin: 1 × General Electric F404 afterburning turbofan
- Dorongan kering: 11,925 lbf (53.07 kN)
- Dorongan dengan pembakar lanjut: 17,775 lbf (79.1 kN)
Kinerja
- Laju maksimum: Mach 1.4
- Jangkauan: 1,150 mi
- Langit-langit batas: 48,000 ft
Persenjataan
- Air-to-air: 2× AIM-9 Sidewinder
- Air-to-ground: 6× AGM-65 Maverick
Kecelakaan
Pada tanggal 20 Desember 2015, pesawat T50i Golden Eagle yang dimiliki oleh TNI AU Republik Indonesia dengan nomor ekor TT5007 jatuh saat melakukan solo aerobatik pada perayaan Gebyar Dirgantara Yogyakarta 2015 di Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta. Pesawat tempur ringan itu jatuh pada pukul 09.53 WIB di halaman Akademi Angkatan Udara Yogakarta. Menurut Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsekal Pertama Imran Baidirus, pesawat tersebut jatuh setelah melakukan atraksi selama 20 menit[15].
Pilot pesawat tersebut adalah Letnan Kolonel Marda Sarjono. Sedangkan back seater-nya adalah Kapten Dwi Cahyadi. Pada saat kejadian, keduanya tidak sempat menarik dan menggunakan kursi pelontar sehingga menjadi korban dalam musibah tersebut. Saat ini penyebab kecelakaan masih diselidiki pihak terkait.
Lihat pula
- Pengembangan yang berhubungan
- Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era
- Daftar terkait
Referensi
- ^ a b c d e f Flug Revue
- ^ ThomasNet news on T-50
- ^ a b Aeroflight article on T-50
- ^ AIN Online article on T-50
- ^ Korea, US to confer on surveillance plan sales
- ^ Designation-Systems.Net MDS Designators
- ^ a b Defense Industry Daily 04/05 article on T-50
- ^ Empas News article
- ^ a b c d Airforce Technology article
- ^ Global Security article on KTX-2 program
- ^ http://english.yonhapnews.co.kr/national/2011/04/12/78/0301000000AEN20110412010600315F.HTML
- ^ [1] "T-50i Golden Eagle Siap Kawal NKRI"
- ^ Pentingnya Peranan T-50i Sebagai Pesawat LIFT di TNI AU, 19 April 2014
- ^ Kronologi Pesawat T50i TNI AU Jatuh di Yogya Tempo.co, tanggal 20 Desember 2015. Diakses tanggal 21 Desember 2015.