Misbach Yusa Biran
Misbach Yusa Biran adalah sutradara film dan sastrawan Indonesia. Beliau juga adalah suami dari aktris Nani Widjaya dan Sukma Ayu.
Karir
Misbach Yusa Biran, sosok yang melegenda dalam dunia perfilman Indonesia. Ia sudah menghabiskan 3/4 usianya untuk aktivitas di dunia film. Misbach kelahiran Rangkasbitung ini, memulai kariernya di film pada tahun 1954. Pada kurun waktu 1960-1972, suami dari Nani Widjaya ini, menyutradarai beberapa film layar lebar. Salah satu filmnya yang berjudul Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1967) mendapat penghargaan untuk sutradara terbaik. Ia juga mendapat penghargaan skenario terbaik, untuk film Menyusuri Jejak Berdarah. Film lainnya yang ia tulis skenarionya adalah Ayahku (1987). Film yang penyutradaraannya ditangani Agus Elias ini pun meraih penghargaan yang sama.
Kepenulisan
Skenario karyanya dinilai memiliki kekuatan khas yang tidak dimiliki penulis skenario lain. Yang bisa menandinginya barangkali hanya Asrul Sani, sejawatnya yang bersama-sama dengannya menggagas dan membangun Sinematek. Kekuatan tersebut tentu tak bisa dilepaskan dari kemampuannya yang lain, yakni menulis karya sastra. Memang Misbach juga seorang sastrawan yang cukup diperhitungkan. Buku kumpulan cerpennya "Keajaiban di Pasar Senen" merupakan bukti kesastrawanannya yang tidak terbantahkan.
Keorganisasian
Dedikasinya untuk kemajuan film Indonesia, memang patut dipuji. Misbach sempat memimpin organisasi Karyawan Film dan Televisi (KFT) dari tahun 1978 hingga 1991. Pada masa yang sama, juga tercatat sebagai anggota Dewan Film Nasional.
Kontribusinya yang paling besar untuk perfilman nasional adalah dengan pendirian Sinematek Indonesia, lembaga yang secara independen mengusahakan pendokumentasian film-film nasional. Bahkan sosok Misbach seolah identik dengan lembaga yang didirikannya sejak tahun 1975 itu. Misbach memimpin Sinematek Indonesia hingga tahun 2001.
Penghargaan
Kini, di usia tuanya, sosok yang mendapat penghargaan khusus dari Forum Film Bandung atas dedikasi dan kontribusinya di dunia film ini, masih terus berkarya lewat skenario yang ditulisnya. Bagi ayah Sukma Ayu ini, film adalah alat utama perjuangannya yang menjadi media ekspresi kesenian dan intelektual. Dan yang paling penting, menurut ia, film adalah alat dakwah dan alat peningkatan kualitas hidup manusia, khususnya kualitas bangsa Indonesia.
Filmografi
Sutradara
- Pesta musik La Bana (1960)
- Panggilan Nabi Ibrahim (1964)
- Apa yang kautangisi (1965)
- Bintang Ketjil (1963)
- Operasi X (1968)
- Honey money and Djakarta Fair (1970)
- Holiday in Bali (1962)
- Dibalik tjahaja gemerlapan (1966)
- Menjusuri djedjak berdarah (1967)
Penulis Skenario
- Menyusuri Jejak Berdarah (1967)
- Ayahku (1987)
Pranala luar
- (Indonesia) Biografi Misbach Yusa Biran di Indosinema