Paguyuban Asep Dunia

Komunitas yang anggota nya bernama Asep

Paguyuban Asep Dunia (PAD), adalah gerakan sosial yang bertujuan mempertemukan para pemilik nama Asep di seluruh Dunia untuk bersilaturahmi dan mengaktualisasikan diri secara kongkret agar berdaya dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. PAD didirikan oleh Asep Iwan Gunawan, Asep Kambali, Asep Bambang Fauzi, Asep RS, dan Asep Dudi di Jakarta pada 1 Agustus 2010.[1]

Paguyuban Asep Dunia
Berkas:Paguyuban asep dunia.jpg
Logo PAD
Tanggal pendirian1 Agustus 2010; 14 tahun lalu (2010-08-01)
Kantor pusatDKI Jakarta
Lokasi
  • Jl. Mesjid 2 No.6B Pejompongan Bendungan Hilir Jakarta 10210. M. +62811.104.3377. E. paguyubanasepdunia@gmail.com
Wilayah layanan
Indonesia & Worldwide
Jumlah anggota
Lebih dari 2.600 orang (2014)
Bahasa resmi
Bahasa Sunda, Indonesia & English
Presiden
Asep Kambali
Situs webhttp://www.paguyubanasep.com

Sejarah

Paguyuban Asep Dunia (PAD) pada awalnya bernama Paguyuban Asep (PA). Paguyuban ini digagas pertama kali oleh Asep Iwan Gunawan yang penasaran dengan membuat group: “How Many Asep There Are in Facebook?” pada tahun 2008 yang kemudian direspon positif oleh beberapa orang pemilik nama Asep yang ada di dalam jejaring social Facebook. Berkat ide dan inisiatif Asep Kambali, seorang sejarawan yang juga pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI), dan didukung oleh Asep Iwan Gunawan, Asep Bambang Fauzi, Asep RS dan Asep Dudi, Paguyuban Asep (PA) lahir di Jakarta menjadi gerakan social yang masif dan kongkret pada tanggal 1 Agustus 2010.

Asep Kambali dibantu oleh tim Komunitas Historia Indonesia (KHI) menggelar tour wisata sejarah ke Kota Tua Jakarta yang secara khusus diperuntukan bagi para pemilik nama Asep. Namun, karena dadakan, pertemuan yang direncanakan akan diikuti oleh banyak peserta itu ternyata hanya dihadiri oleh lima orang pemilik nama Asep. Tour Wisata Sejarah tersebut merupakan "kopi darat" pertama sejak group facebook itu dibuat oleh Asep Iwan Gunawan. Pertemuan berlangsung di Museum Bank Mandiri pada tanggal 1 Agustus 2010. Para pemilik nama Asep yang hadir di antaranya adalah Asep Kambali yang berperan sebagai inisiator dan fasilitator, Asep Iwan Gunawan, Asep Bambang Fauzi, Asep RS, dan Asep Dudi. Pada pertemuan itu kelima orang yang bernama Asep tersebut sepakat untuk mendirikan suatu gerakan sosial dan kebudayaan yang diberi nama Paguyuban Asep (PA) dan setiap tanggal 1 Agustus disepakati sebagai hari lahirnya Paguyuban Asep (PA) dengan kelima peserta yang hadir tersebut ditetapkan sebagai pendirinya.

Pada pertemuan selanjutnya di Kawasan Kota Tua Jakarta, tanggal 31 Desember 2011, atas inisiatif Asep Kambali dan difasilitasi kembali oleh Komunitas Historia Indonesia (KHI), para Asep bertemu untuk kedua kalinya. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 12 orang yang memiliki nama Asep dan menghasilkan beberapa keputusan, yaitu di antaranya disepakati Asep Iwan Gunawan sebagai Ketua Umum Paguyuban Asep (PA) periode 2010-2015. Pada 10 Mei 2015, Asep Kambali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Paguyuban Asep periode 2015-2020.

Dari Paguyuban Asep (PA) menjadi Paguyuban Asep Dunia (PAD)

Pada masa kepengurusan Asep Kambali, organisasi Paguyuban Asep (PA) mengalami perubahan nama menjadi Paguyuban Asep Dunia (PAD) pada Konperensi Asep Asep (KAA) tanggal 25 Oktober 2015 di Bandung Jawa Barat. Harapannya, dengan nama baru tersebut, PAD menjadi organisasi dan gerakan sosial yang besar, maju, dan, bermanfaat bagi masyarakat serta diakui dunia.

Asep Kambali menegaskan bahwa didirikannya Paguyuban Asep Dunia ini bukan untuk bermaksud mengeksklusifitaskan diri orang-orang yang bernama Asep, melainkan para pendiri PAD menyadari bahwa saat ini nama Asep sudah jarang diberikan oleh orang tua sebagai nama kepada anaknya. Untuk itu, nama Asep perlu dilestarikan, karena tidak saja identik dengan nama orang Indonesia tetapi juga menunjukan identitas suku Sunda.[2]

Indonesia merupakan negara dengan penduduk hampir 250 juta jiwa, dengan komposisi lebih dari 1200 etnis dan 750-an bahasa daerah. Keragaman tersebut merupakan potensi dan kekuatan besar bangsa Indonesia. Nama Asep merupakan khas Indonesia, karena berasal dari suku Sunda. Ibarat pelangi, jika satu warna, pelangi itu tidak akan indah. Kenapa kita disebut Indonesia, karena kita beraneka warna.

Indonesia tidak mungkin berdiri kokoh sebagai bangsa, jika tidak memiliki penopang yang kuat. Jika suku-sukunya rapuh dan tidak bersatu. PAD menyadari, bahwa suku Sunda adalah salah satu penopang NKRI. Oleh sebab itu, PAD hadir dan berkomitmen untuk terus melestarikan nama Asep sebagai wujud kepedulian para Asep terhadap pelestarian kebudayaan Sunda.

Sejak 10 Mei 2015 lalu, di bawah kepemimpinan Asep Kambali, PAD mengalami progresivitas yang sangat hebat. Nama PAD melambung tinggi dan menjadi perbincangan di dalam masyarakat dan social media. Hal ini karena di periode kedua dengan pemimpin Asep Kambali, terdapat gebrakan baru untuk menjadikan PAD sebagai paguyuban yang gaul, bertaraf internasional, mandiri dan bermanfaat bagi anggotanya. Dengan kepopuleran Asep Kambali, PAD mendapatkan tempat di media massa dan social media. Kesempatan ini dimanfaatkan betul oleh Asep Kambali dan jajarannya.

Sebagai aktualisasi dari visi dan misi PAD, Kepengurusan Asep Kambali menggelar Konperensi Asep Asep (KAA) yang pertama kali sebagai wadah silaturahmi tahunan dan komunikasi bagi para pemilik nama Asep diseluruh dunia. KAA ini digelar bersamaan dalam rangka pengukuhan dewan pembina dan perkenalan para pengurus baru, serta program kerja selama setahun.

Tujuan

Paguyuban Asep Dunia (PAD) bertujuan untuk:

  1. Networking: Menghimpun data dan potensi yang dimiliki para Asep di seluruh dunia.
  2. Connecting Opportunity: Mempertemukan para Asep yang telah berhasil dan sukses dengan para Asep yang belum berhasil agar dapat saling mendukung dan bekerjasama satu sama lain.
  3. Empowering and Confident: Memberikan penguatan kepada para Asep agar memiliki semangat dan kepercayaan diri karena menyandang nama Asep.
  4. Powerful and Useful: Menciptakan wadah untuk mengaktualisasikan diri secara kongkret agar para Asep berdaya dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
  5. Multiculturalism and Nationalism: Membangun semangat cinta tanah air, tenggang rasa dan toleransi, dengan berlandaskan pada Pancasila dan Undang Undangan Dasar 1945 agar terciptanya perdamaian dan kerukunan hidup.
  6. Cultural Heritage Preservation: Melestarikan tradisi dan budaya daerah sebagai sumber daya pendukung untuk kesejahteraan, kemakmuran, persatuan dan kesatuan bangsa.

Program-Program

Paguyuban Asep Dunia (PAD) berfokus pada program-program yang pro pada bidang pendidikan, sosial, kebudayaan, dan pemberdayaan masyarakat. Program-program unggulan yang telah digulirkan PAD di antaranya yaitu

  1. Konperensi Asep Asep (KAA), ajang pertemuan tahunan.
  2. Kurawa: Kurban Asep untuk Warga
  3. Arjuna: Asep Rescue Terjun Bencana
  4. Asep Award, penghargaan bagi mereka yang tidak bernama Asep, tetapi peduli terhadap upaya pelestarian, pengelolaan dan pemberdayaan pada bidang sosial, pendidikan dan kebudayaan.
  5. Beasiswa Asep [3]
  6. Hari Asep Sedunia setiap 1 Agustus [4]

Konperensi Asep Asep (KAA)

Nama Konperensi Asep Asep (KAA) diberikan oleh sang pendiri dan presiden Paguyuban Asep Dunia, yaitu Asep Kambali. Namun, ide pertemuan yang kemudian diberi nama KAA oleh kang Asep Kambali tersebut merupakan buah pikiran dua orang tokoh PAD Pusat, yaitu Asep Kambali sendiri, dan Mayor Jenderal TNI Asep Kuswani, sebagai Ketua Dewan Pembina Paguyuban Asep Dunia. Gagasan tentang pertemuan para Asep yang kemudian diberi nama KAA itu muncul dalam pertemuan dua orang tokoh tersebut di sebuah warung kopi di Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat.

Paguyuban Asep Dunia (PAD) di bawah kepemimpinan Asep Kambali ini telah terbukti berhasil menggelar Konperensi Asep Asep (KAA) pada 25 Oktober 2015 di Bandung Jawa Barat yang dihadiri oleh 350 lebih para pemilik nama Asep dari seluruh Dunia. “Konperensi ini terinspirasi dari Konperensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 yang telah membawa perubahan bagi dunia. Oleh sebab itu Konperensi Asep Asep yang juga disingkat KAA ini diharapkan dapat membawa perubahan positif seperti Konperensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 tersebut,” jelas Asep Kambali.[5]

Sejak pendaftaran konperensi ini dibuka pertengahan Oktober 2015, pendaftar peserta KAA membludak. Menurut Asep Kambali, KAA tahun ini merupakan gebrakan awal menuju KAA 2016 yang lebih besar dan akan dihadiri ribuan orang. “Ini sangat menarik dan mengejutkan, di antara ratusan pendaftar KAA yang memiliki nama Asep, ternyata ada beberapa pemilik nama Asep berjenis kelamin perempuan. Bahkan, ada beberapa nama Asep yang mendaftar, tetapi mereka bukan berasal dari suku Sunda dan tidak berdomisili di Jawa Barat,” jelas Asep Tutuy Turyana, Ketua Pelaksana Konperensi Asep-Asep (KAA) tahun 2015.

Keanggotaan

Siapapun yang memiliki nama 'Asep' sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), maka mereka dapat bergabung ke dalam Paguyuban Asep Dunia (PAD). Anggota Paguyuban Asep Dunia (PAD) merupakan seseorang / individu yang telah memenuhi persyaratan dan telah ditetapkan oleh PAD Pusat sebagai anggota.

Anggota PAD terdiri dari:

  1. Anggota Biasa
  2. Anggota Kehormatan

Organisasi & Pimpinan

Daftar Dewan Pendiri PAD

No. Nama Profesi Posisi
1. Asep Iwan Gunawan Pegawai swasta Initiator, pembuat group "How many Asep there are in Facebook?"; Declarator.
2. Asep Kambali Sejarawan / Dosen Initiator, pembuat pertemuan untuk membentuk komunitas yang real; Declarator.
3. Asep Bambang Fauzi Wiraswasta Declarator
4. Asep RS Pegawai swasta Declarator
5. Asep Dudi Wiraswasta Declarator

Daftar Dewan Pembina PAD

No. Nama Profesi Dari Sampai Jabatan
1. Asep Kuswani Mayjend TNI 2015 2020 Ketua
2. Asep Iwan Gunawan Pegawai Swasta 2015 2020 Anggota
3. Asep Truna Seniman / Dalang 2015 2020 Anggota
4. Asep Chaerudin Marsma TNI 2015 2020 Anggota

Daftar Ketua Umum PAD

No. Nama Profesi Dari Sampai Jabatan
1. Asep Iwan Gunawan Pegawai Swasta 2010 2015 Ketua Umum
2. Asep Kambali Sejarawan / Dosen 2015 2020 Presiden

Daftar Kabinet Berjuang PAD

No. Nama Profesi Dari Sampai Jabatan
1. Asep Purwana Deddy Wiraswasta 2015 2020 Sekretaris Jenderal
2. Asep Hafidz Wiraswasta 2015 2020 Kepala Departemen Keuangan
3. Asep Bambang Fauzi Wiraswasta 2015 2020 Kepala Departemen Dalam Negeri
4. Asep Setiawan Maskan Pegawai Swasta 2015 2020 Kepala Departemen Pemberdayaan Komunitas
5. Asep Burhanuddin Wiraswasta 2015 2020 Kepela Departemen Luar Negeri
6. Asep Cepy Saepudin PNS 2015 2020 Kepala Departemen Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda & Olahraga
7. Asep Kusmayadi Pegawai Swasta 2015 2020 Kepala Departemen Komunikasi & Informatika
8. Asep Beny Pegawai Swasta 2015 2020 Kepala Departemen Sosial & Kesejahteraan Rakyat
9. Asep Zaenal Mustofa PNS 2015 2020 Kepala Departemen Kesehatan & Lingkungan Hidup

Perwakilan Wilayah, Daerah dan Kecamatan

Paguyuban Asep Dunia (PAD) memiliki ribuan anggota yang tersebar di seluruh dunia. Oleh karena itu, PAD memiliki perwakilan wilayah (setingkat provinsi) yang disebut Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), perwakilan daerah (setingkat kabupaten / kota) yang disebut Dewan Pimpinan Daerah (DPD), perwakilan kecamatan (setingkat kecamatan) yang disebut Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK). Untuk setiap DPW, DPD, dan DPK dipimpin oleh seorang ketua, sekretaris dan bendahara. Baik DPW, DPD dan DPK, semuanya memiiki sistem dan struktur organisasi yang relatif sama, tetapi memiliki bidang-bidang yang berbeda sesuai kondisi dan sumber daya yang ada di masing-masing wilayah, daerah dan kecamatan.

Dewan Perwakilan Wilayah

  • DPW Nagroe Aceh Darussalam
  • DPW Sumatera Utara
  • DPW Sumatera Barat
  • DPW DKI Jakarta
  • DPW Jawa Barat
  • DPW Banten
  • DPW Jawa Tengah
  • DPW Jawa Timur
  • DPW Bali
  • DPW Maluku Utara
  • DPW Papua Barat

Dewan Perwakilan Luar Negeri

  • DPLN Mesir
  • DPLN Inggris
  • DPLN Amerika Serikat
  • DPLN Australia
  • DPLN Uni Emirate Arab

Dewan Perwakilan Daerah

  • DPD Tasikmalaya
  • DPD Bogor
  • DPD Kabupaten Bandung
  • DPD Kota Bandung
  • DPD Bekasi
  • DPD Cianjur

Dewan Perwakilan Kecamatan
(rencana jangka panjang)

Kumpulan Gambar

Prestasi & Penghargaan

  • Memecahkan rekor sebagai "Pemrakarsa konperensi dengan peserta yang memiliki nama yang sama terbanyak" dari Original Record Indonesia (ORI).

Catatan Kaki

Pranala Luar