Asia Tenggara

bagian tenggara benua Asia
Revisi sejak 21 November 2005 01.02 oleh Borgx (bicara | kontrib) (buang kmi, +benua)

Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini termasuk semenanjung Indochina dan Melayu serta beberapa kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok (lebih dikenal dengan nama "Republik Rakyat China" atau "China") di sebelah utara, Samudra Pasifik Selatan di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Bengal, dan anak benua India di barat.

Peta dunia yang menunjukkan lokasi Asia Tenggara

Negara-negara yang biasa dimasukkan ke kawasan Asia Tenggara adalah:

Selain itu kadang-kadang, Timor Timur, negara sempalan Indonesia juga dimasukkan ke kawasan Asia Tenggara. Tetapi seringkali negara sempalan ini dimasukkan ke benua Australia atau kawasan Pasifik.

Lalu secara geografis (dan juga secara historis sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Tetapi karena alasan politik Taiwan dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke kawasan Asia Timur.

Nama 'Asia Tenggara'

Nama untuk kawasan ini pertama kali diciptakan pada abad ke-20. Sebelumnya Asia Tenggara dikenal dengan nama India Jauh (jika dibandingkan dengan anak benua India). Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di antaranya di daratan utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indochina) dan sebagian lagi seluruhnya di kepulauan (arsipelago).

Topografi dan geografi

Topografi

Berkas:Asia Tenggara.jpg
Asia Tenggara

Asai Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan akitivitas seismik dan gunung berapi yang tinggi. Berbagai gugusan kepulauan terletak di sebelah tenggara dan juga sebelah timur daratan Asia. Asia Tenggara secara geografis dibagi kepada dua kawasan: Indochina (Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos dan Vietnam) dan Semenanjung Melayu ("Nusantara"), yang terdiri dari Malaysia, Singapura, Brunei, Indonesia, Timor Timur dan Filipina.

Malaysia dipisahkan oleh Laut China Selatan. Semenanjung Malaysia berada di daratan Asia sementara Malaysia Timur berada di pulau Kalimantan (di Malaysia dikenal dengan nama "Borneo"), pulau terbesar di kawasan Asia Tenggara. Meskipun begitu, Malaysia juga sering dianggap sebagai sebuah negara kepulauan.

Secara geologi, Semenanjung Melayu adalah salah satu kawasan dengan aktivitas gunung berapi teraktif di dunia. Peningkatan geologi di kawasan ini juga telah menghasilkan gunung-gunung yang menarik, dengan dua puncak tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya di pulau Papua, Indonesia (4.884 m).

Terdapat beberapa klaim dan perebutan wilayah dan batas perairan di kawasan ini, yang melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar Asia Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly).

Geografi

Geografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan dan kepulauan. Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan termasuk Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Sejarah

Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Flores pada 2003 menandakan bahwa daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000 tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di daratannya, yang sekarang Burma, Kamboja, dan Vietnam.

Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India dan China. Dan kemudian diikuti oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12. Pasai merupakan kesultanan pertama.

Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan China, kawasan ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan India dan China. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang ramai sejak berabad-abad lalu dan masih bertahan hingga sekarang.

Ekonomi

Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan kepada negara berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju.

Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Demografi

Penduduk asli Asia Tenggara terdiri dari berbagai macam suku yang jumlahnya sangat banyak.

Kamboja suku Khmer (94%), Tionghoa (4%), suku Vietnam (1%), lainnya (kebanyakan suku Cham) (1%)
Laos Lao Daratan Rendah (56%), Lao Theung (34%), Lao Soung (10%)
Myanmar suku Burma (68%), Shan (9%), Karen (6%), Rakhine (4%), lainnya (termasuk suku Tionghoa dan Indo-Arya) (13%)
Thailand suku Thai (75%), Tionghoa (14%), suku Melayu (4%), Khmer (3%), lainnya (4%)
Vietnam suku Vietnam (88%), Tionghoa (4%), Thai (2%), lainnya (6%)
Brunei Melayu (69%), Tionghoa (18%), suku pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)
Filipina Filipino (80%), Tionghoa (10%), Indo-Arya (5%), bangsa Eropa dan Amerika (2%), Arab (1%), lainnya (2%)
Indonesia suku Jawa (45%), suku Sunda (14%), suku Madura (8%), lainnya (33%)
Malaysia Melayu dan Orang Asli (60%), Tionghoa (30%), Tamil (6,4%), lainnya (2%)
Singapura Tionghoa (76%), Melayu (15%), Indo-Arya (7%), lainnya (2%)

Agama

Agama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat beragam dan tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam dan Kamboja. Agama Islam dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme.

Walau begitu, di beberapa daerah, ada kantong-kantong pemeluk agama yang bukan mayoritas seperti Hindu di Bali dan Kristen di Maluku dan Papua atau Islam di Thailand dan Filipina bagian selatan.

Lingkungan

 
Kerbau di Indonesia
 
Garis bayangan Wallace yang memisahkan fauna Australasia dengan Asia Tenggara.

Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orangutan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.

Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Kancil sendiri merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia dan banyak dikenal anak-anak.

Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari untuk paruhnya dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut diperdagangkan.

Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia (Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan dan Papua yang membentuk kawasan campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea.

Perairan dangkal di batu-batu karang (coral reef?) di Asia Tenggara mempunyai tingkat biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan dan moluska banyak dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut China Selatan.

Pepohonan dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami penebangan liar, khususnya di Kalimantan.

Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies terancam seperti orangutan dan Macan Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada tahun 1998 di mana beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Polusi Kabut Asap Transperbatasan (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan polusi yang diakibatkan kabut asap.

Referensi

Lihat pula