Stasiun Jurnatan

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Jurnatan (kode: JNA, dahulu bernama Stasiun Djoernatan) adalah stasiun kereta api nonaktif yang berada di Bubakan, Mijen, Semarang. Stasiun ini terletak di Daerah Operasi IV Semarang. Stasiun ini dahulu adalah stasiun besar yang memiliki jalur kereta api yang banyak, dipo lokomotif, dipo gerbong serta bengkel dan gudang. Stasiun ini terletak di Kota Tua Semarang dan berada berapa ratus meter sebelah selatan Stasiun Semarang Tawang

Stasiun Jurnatan
Berkas:Jurnatan1.jpg
Stasiun Jurnatan
Lokasi
Koordinat6°58′7″S 110°25′43″E / 6.96861°S 110.42861°E / -6.96861; 110.42861
Ketinggian?
Operator
Layanantidak ada
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1882
Ditutup1974
Nama sebelumnyaDjoernatan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Stasiun Jurnatan (kanan bawah) dan Stasiun Tawang (kanan atas) tempo doeloe

Sejarah

Stasiun ini dahulu dibangun pada tahun 1882 oleh Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Stasiun ini dahulu melayani pemberangkatan kereta api tujuan Demak, Kudus, Pati, Rembang, Blora, dan lain-lain. Selain melayani jalur ini, Stasiun Jurnatan merupakan pusat jaringan trem uap kota Semarang. Trem kota ini selain menghubungkan stasiun Jurnatan dengan stasiun Samarang NIS di Tambaksari dan Pelabuhan Semarang juga menempuh rute Jurnatan–Bulu dan Jurnatan-Jomblang. Jalur Jurnatan-Bulu berada di sisi Jalan Bojong (Jalan Pemuda) sedangkan jalur Jurnatan-Jomblang melintas sepanjang jalan yang sekarang dikenal sebagai Jalan MT Haryono. Jalur trem ini ditutup pada tahun 1940 karena kurang menguntungkan dan semua sisa lokomotif dan gerbong dipindahkan ke Surabaya.

Stasiun Jurnatan ditutup pada tahun 1974. Semua kereta api yang tadinya melayani di stasiun ini dialihkan ke Stasiun Semarang Tawang. Tak lama kemudian seluruh jaringan kereta api eks-SJS ditutup karena tidak mampu bersaing dengan moda transportasi darat lainnya. Stasiun megah ini sempat telantar tetapi kemudian dimanfaatkan sebagai terminal bus antar kota. Tetapi ini juga tidak berlangsung lama. Pada awal 1980-an bangunan stasiun Jurnatan dibongkar dan tempatnya sekarang berdiri sebuah kompleks pertokoan.

Pada awalnya stasiun Jurnatan berupa bangunan kayu sederhana. Namun pada tahun 1913 stasiun kecil itu dibongkar dan digantikan oleh sebuah bangunan baru yang besar dan megah dengan konstruksi atap dari baja dan kaca. Meski stasiun berada di akhir jaringan SJS, bangunan baru itu tidak dirancang sebagai stasiun ujung/terminus (Bld.: kopestation), tetapi sebagai stasiun paralel, yaitu dengan satu sisi memanjang sebagai pintu masuk utama sedangkan di sisi seberangnya terdapat sejumlah peron.

Galeri

Pranala luar

Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error.

  1. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.