Stasiun Plumpang

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 12 Maret 2016 18.26 oleh Ivan Patas Jatim (bicara | kontrib) (Membuat Halaman Baru Tentang Stasiun Plumpang)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Stasiun Plumpang (PMG) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak di Plumpang, Tuban. Stasiun ini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya dan berlokasi di Kabupaten Tuban. Letak Persisnya di depan Dealer Motor Honda Kecamatan Plumpang diutara Pasar Plumpang, Di timur jalan Bersebelahan dengan Jalan Raya Tuban-Bojonegoro Via Pertigaan Pakah.

Stasiun Plumpang
Stasiun Plumpang dari pinggir jalan raya Tuban-Kabupaten Bojonegoro. Pada tanggal 9 Maret 2016
Lokasi
Koordinat7°1′25″S 112°5′53″E / 7.02361°S 112.09806°E / -7.02361; 112.09806
Ketinggian?
Operator
Letak
lintas Tuban-Babat[1]
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII[2]
Sejarah
Nama sebelumnyaPlumpang
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Plumpang Memiliki 2 Jalur, Dahulu jalur Ini di bangun mulai dari Stasiun Babat hingga Stasiun Tuban sebagai angkutan kereta api penumpang dan angkutan barang hasil bumi Kabupaten Tuban untuk diangkut ke berbagai kota di Jawa Timur dan Provinsi lainya dengan kereta api dan untuk mendistribusikan barang dan penumpang yang ingin menuju Kabupaten Tuban. Jalur KA Babat Tuban Mulai dibuka sekitar tahun 1890an, di bangun oleh Perusahaan kereta api di Hindia Belanda yaitu Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) setelah mengerjakan jalur KA Gundih-Surabaya.

Pada Jaman masih aktif, Setiap hari Stasiun Plumpang melayani 2 kali perjalanan pulang pergi KA Campuran Barang dan penumpang dari Stasiun Babat menuju Stasiun Tuban.Saat ini Stasiun Plumpang masih kokoh berdiri, namun bangunannya telah direnovasi oleh penduduk yang menyewa bangunan stasiun Plumpang. Saat rencana pengaktifan kembali Jalur kereta api Babat-Tuban, PT.KAI Daerah Operasi VIII Surabaya melakukan pendataan aset kepada warga yang melakukan pendirian bangunan/menempati tanah di atas milik PT.KAI agar bersiap siap saat pengaktifan kembali jalur tersebut.

Jalur ini ditutup pada tahun 1989 karena kalah bersaing dengan moda transportasi lainya. Kini yang tersisa disekitar Stasiun hanya bekas jembatan saja yang terletak persis di selatan Stasiun Plumpang dan bekas bangunan Stasiun. Jalur ini berujung di Stasiun Tuban. Namun dahulu sebenarnya jalur kereta api masih berlanjut sampai Merakurak. Jalur Tuban-Merakurak sudah ditutup saat jaman Hindia Belanda, jadi sisa-sisanya tinggal sedikit.


Galat Lua: unknown error.

7°06′23″S 112°10′08″E / 07.1063472°S 112.1688083°E / -07.1063472; 112.1688083{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.