Bahasa Jepang Pertengahan Awal

tahap dari bahasa Jepang pada zaman Heian (794–1185)
Revisi sejak 13 Maret 2016 12.01 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Referensi: minor cosmetic change)

Bahasa Jepang Klasik (中古日本語, Chūko nihongo, bahasa Jepang pertengahan) adalah bentuk bahasa Jepang yang dipakai sepanjang zaman Heian (794 and 1185), dan merupakan perkembangan lebih lanjut dari bahasa Jepang Kuno (Jōdai nihongo).

Bahasa Jepang Klasik
中古日本語
WilayahJepang
Kepunahanberkembang di paruh kedua zaman Heian
Hiragana, Katakana, and aksara Tionghoa
Kode bahasa
ISO 639-1tidak ada
ISO 639-2-
ISO 639-3
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Bahasa Jepang Klasik diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [1][2]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Latar belakang

Berbeda dengan bahasa Jepang Kuno yang hanya menggunakan aksara Tionghoa, bahasa Jepang Klasik mengenal cara penulisan bahasa Jepang dengan aksara hiragana dan katakana. Perkembangan ini mempermudah penulisan bahasa Jepang, dan akhirnya melahirkan berbagai literatur klasik, seperti: Putri Kaguya, Hikayat Genji, dan Hikayat Ise.

Fonem

a i u e o
ka ki ku ke ko
ga gi gu ge go
sa si su se so
za zi zu ze zo
ta ti tu te to
da di du de do
na ni nu ne no
ha hi hu he ho
ba bi bu be bo
ma mi mu me mo
ya   yu   yo
ra ri ru re ro
wa wi   we  

Cara penulisan

Bahasa Jepang Kuno mengenal cara penulisan Man'yōgana yang menggunakan aksara Tionghoa untuk melambangkan bunyi dan arti. Aksara katakana dan hiragana merupakan perkembangan selanjutnya dari Man'yōgana.

Referensi

  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  • Yamaguchi, Akiho (1997). Nihongo no Rekishi. Tōkyō Daigaku Shuppankai. ISBN 4-13-082004-4. 
  • Kondō, Yasuhiro (2005). Nihongo no Rekishi. Hōsō Daigaku Kyōiku Shinkōkai. ISBN 4-595-30547-8. 
  • Ōno, Susumu (2000). Nihongo no Keisei. Iwanami Shoten. ISBN 4-00-001758-6. 
  • Martin, Samuel E. (1987). The Japanese Language Through Time. Yale University. ISBN 0-300-03729-5. 
  • Shibatani, Masayoshi (1990). The languages of Japan. Cambridge University Press. ISBN 0-521-36918-5. 
  • Frellesvig, Bjarke (1995). A Case Study in Diachronic Phonology: The Japanese Onbin Sound Changes. Aarhus University Press. ISBN 87-7288-489-4.