Hanyutan genetik
Bagian dari serial tentang |
Biologi evolusioner |
---|
|
Hanyutan genetik[1], ingsut genetik, penyimpangan genetik, atau rambang genetik (dikenal juga sebagai Efek Sewall Wright[2], dari nama seorang ahli biologi, Sewall Wright) dalam genetika populasi, merupakan akumulasi kejadian acak yang menggeser tampilan lungkang gen (gene pool) secara perlahan dari keadaan setimbang, namun semakin membesar seiring berjalannya waktu. Sebenarnya, istilah "genetik" kurang tepat dan yang lebih baik adalah "alel", karena yang sebenarnya terjadi adalah proses perubahan frekuensi alel suatu populasi karena yang berubah adalah frekuensi dari alel-alel yang ada di dalam populasi yang bersangkutan.
Hanyutan genetik berbeda dari seleksi alam. Yang terakhir ini merupakan proses tak acak yang memiliki kecenderungan membuat alel menjadi lebih atau kurang tersebar pada sebuah populasi dikarenakan efek alel pada kemampuan individu beradaptasi dan reproduksi.[3]
Pada populasi kecil, efek galat percontohan (sampling error) pada alel tertentu dalam keseluruhan populasi dapat menyebabkan frekuensinya meningkat atau menurun pada generasi selanjutnya. Ini merupakan perubahan evolusioner; sering kali gen tertentu menjadi tetap pada populasi, atau menjadi punah. Apabila waktu untuk proses ini mencukupi dapat diikuti oleh proses spesiasi seiring terakumulasinya hanyutan genetika.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Sewall Wright pada tahun 1920-an. Terdapat pedebatan mengenai seberapa signifikan hanyutan genetika. Banyak ilmuwan yang menganggapnya sebagai salah satu mekanisme utama evolusi biologis[3]. Beberapa penulis, seperti Richard Dawkins, menganggap hanyutan genetik penting (terutama untuk populasi yang kecil atau terisolasi), namun kurang penting dibandingkan seleksi alam.
Analogi dengan kelereng dalam stoples
Proses hanyutan genetik dapat diilustrasikan dengan menggunakan 20 kelereng dalam stoples yang mewakili 20 organisme dalam suatu populasi.[4] Setengah dari 20 kelereng tersebut berwarna merah dan setengah biru. Kedua warna tersebut menunjukkan dua alel yang berbeda dari satu gen dalam populasi tersebut. Keadaan stoples ini dianggap sebagai populasi awal. Pada setiap generasi baru, organisme bereproduksi secara acak. Untuk mengilustrasikan reproduksi ini, pilih kelereng secara acak dari stoples dan masukkan sebuah kelereng baru dengan warna yang sama sebagai "keturunan"-nya ke dalam sebuah stoples baru (kelereng yang diperoleh dari stoples pertama tetap dalam stoples tersebut). Ulangi langkah ini hingga terdapat 20 kelereng baru dalam stoples kedua. Stoples kedua kini berisi "keturunan" generasi kedua, yang berupa 20 kelereng dengan warna beragam. Apabila stoples kedua masih berisi 10 kelereng merah dan 10 kelereng biru, telah terjadi pergeseran acak pada frekuensi alel.
Ulangi proses ini beberapa kali, reproduksi secara acak setiap generasi kelereng untuk membentuk generasi berikutnya. Jumlah kelereng merah dan biru yang dipilih setiap generasi mengalami turun naik (berfluktuasi), terkadang kelereng merah lebih banyak dan terkadang yang biru lebih banyak. Fluktuasi ini adalah analogi dari hanyutan genetik, yaitu perubahan dalam frekuensi alel populasi hasil dari variasi acak pada distribusi alel dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam suatu generasi, mungkin terjadi kelereng warna tertentu tidak terpilih satu pun. Hal ini berarti kelereng warna itu tidak memiliki keturunan. Sebagai contoh, jika tidak ada kelereng merah terpilih, stoples menunjukkan kondisi generasi baru hanya mengandung keturunan kelereng biru. Apabila hal itu terjadi, alel merah telah hilang permanen dalam populasi tersebut, sementara alel biru mengalami fiksasi. Semua generasi mendatang seluruhnya akan biru. Dalam populasi kecil, fiksasi dapat terjadi hanya dalam sedikit generasi.
Lihat pula
Referensi
- ^ "Glosarium". Badan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional RI. Diakses tanggal 14-03-2016.
- ^ Gold, Stephen Jay (21-03-2002). "7". The Structure of Evolutionary Theory (dalam bahasa bahasa Inggris). Belknapp Pres. ISBN 0-674-00613-5. OCLC 47869352.
- ^ a b Avers, Charlotte (1989). Process and Pattern in Evolution (dalam bahasa bahasa Inggris). New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-505275-7. LCCN 88005368. OCLC 17677554.
- ^ "Sampling Error and Evolution". Understanding Evolution (dalam bahasa bahasa Inggris). Universitas California, Berkeley. Diakses tanggal 01-12-2015.
Pranala luar