Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan
Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan atau yang disingkat KPBS Pangalengan merupakan sebuah koperasi yang beranggotakan para peternak sapi perah yang berada di Kecamatan Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Koperasi ini yang berdiri pada tahun 1969 merupakan koperasi berprestasi tahun 2007.[3] Sepanjang perjalanannya, koperasi ini juga telah mendulang serangkaian prestasi nasional seperti penghargaan Koperasi Teladan Nasional (1982, 1984, dan 1985), Koperasi Mandiri (1988), dan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama (1997).[4]
Koperasi | |
Industri | Peternakan susu, pengolahan susu, pemasaran |
Pendahulu | Gabungan Petani Peternak Sapi Indonesia Pangalengan[1] |
Didirikan | 1 April 1969[1][2] |
Pendiri | Daman Danuwijdaja[2] |
Kantor pusat | , |
Produk | Susu, produk susu (susu pasteurisasi, permen susu, kerupuk susu, dodol susu) |
Situs web | http://www.kpbs.co.id |
Bersama PT Frisian Flag dan empat sentra produksi susu lainnya di Indonesia, KPBS Pangalengan bertekad untuk mensukseskan swasembada susu di Indonesia.[5] PT Frisian Flag merupakan mitra utama KPBS Pangalengan karena PT Frisian Flag membeli susu segar dari KPBS Pangalengan[6] dan memberikan bantuan pendanaan.[7]
Sejarah
Pada zaman penjajahan Belanda di Pangalengan terdapat beberapa peternakan diantaranya, De Friensche Terp, Almanak, Van Der Els, dan Big Man. Pemasaran hasil produksinya dilakukan oleh Bandungche Melk Center (BMC). Pada masa pendudukan Jepang semua perusahaan tersebut dihancurkan dan sapinya dipelihara oleh penduduk sekitar sebagai usaha keluarga. Para bulan November 1949 petani membentuk koperasi dengan nama Gabungan Petani Peternak Sapi Indonesia Pangalengan (GAPPSIP).[1]
Pada tahun 1960an, GAPPSIP tidak mampu menghadapi labilnya perekonomian Indonesia, sehingga tataniaga persusuan sebagian besar diambil alih oleh kolektor (tengkulak). Usaha peternakan sapi perah merupakan usaha yang rentan karena susu merupakan produk yang cepat rusak.[2][1]
Beberapa tahun kemudian yaitu pada tanggal 22 Maret 1969 didirikan koperasi yang diberi nama KOPERASI PETERNAKAN BANDUNG SELATAN Pangalengan, disingkat KPBS Pangalengan. Pada tanggal 1 April 1969 KPBS Pangalengan secara resmi telah berbadan hukum.[1][2][8]
Untuk menanggulangi rentannya susu, KPBS membangun fasilitas pengolahan susu yang selesai dibangun pada tahun 1979.[2]
Pasca kejadian gempa bumi Jawa Barat 2009, KPBS Pangalengan sempat berhenti berproduksi selama beberapa hari.[9][10] Gempa bumi telah merusak berbagai fasilitas produksi susu seperti kandang sapi dan mesin pengolahan susu.[11]
Pada tahun 2011, sebanyak 5000 ekor sapi susu yang sudah tua dan tidak produktif disembelih, sehingga menyebabkan penurunan produksi susu. Untuk mengganti sapi tua dengan bibit sapi yang baru membutuhkan waktu lama, sehingga pada tahun 2013 produksi susu belum mencapai level sebelum penyembelihan.[12][13] Selain itu, besarnya kebutuhan industri daging menggoda peternak sapi perah untuk menyembelih sapinya. Hal ini semakin menyulitkan KPBS untuk mengembalikan populasi sapi.[14][15]
Referensi
- ^ a b c d e "Sejarah KPBS".
- ^ a b c d e f "Daman, Pelayan Para Peternak Pangalengan". Kompas.
- ^ "Koperasi berprestasi". Pemerintah Kabupaten Bandung.
- ^ "Penghargaan".
- ^ "Komitmen Frisian Flag Galakkan Swasembada Susu". Neraca.co.id.
- ^ "Genjot produksi, Frisian Flag bangun kemitraan". Kontan. 5 Juli 2013.
- ^ "Frisian Flag Galang Program Kemitraan dengan Peternak Sapi Perah". Tabloid Bintang. 22 Desember 2013.
- ^ "Koperasi, Dibutuhkan tapi Kurang Dukungan". Berita Satu. 13 Juli 2013.
- ^ "PETERNAK SAPI PERAH PANGALENGAN KEHILANGAN PENDAPATAN". Antara. 7 September 2009.
- ^ "KPBS Pangalengan Kembali Beroperasi". Detik News.
- ^ "Pabrik Susu di Pangalengan Rugi Rp 750 Juta". Viva News.
- ^ "Pasokan Susu ke IPS Susut 30%". Bisnis Jabar. 20 November 2013.
- ^ "Populasi Sapi Perah di Pangalengan Berkurang". Tribun News. 27 Januari 2013.
- ^ "Jelang Ramadan, KPBS Khawatir Populasi Sapi Perah Turun". Bisnis Jabar. 27 Juni 2013.
- ^ "Sapi Perah Sasaran Dipotong". JPNN. 28 Januari 2013.
Bahan bacaan terkait
- Thoby Mutis (1992). Pengembangan koperasi: kumpulan karangan. Grasindo. ISBN 9795530429.
- Ibnoe Soedjono (1996). Koperasi di tengah arus liberalisasi ekonomi. Formasi. ISBN 9799514908.