Kisah Para Rasul 10 (disingkat "Kis 10") adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]

Kisah Para Rasul 10
Kisah Para Rasul 10:26-31 pada Papirus 50, yang dibuat sekitar abad ke-3.
KitabKisah Para Rasul
KategoriSejarah gereja
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
5
pasal 9

Teks

Tempat

Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di Yope dan Kaisarea.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

 
Penglihatan Petrus. Ilustrasi dari Treasures of the Bible karya Henry Davenport Northrop, 1894.

Ayat 15

Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya (Petrus): "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."[3]

Perbedaan aturan telah diakhiri, dan orang-orang bukan Yahudi, yang tadinya secara aturan adat Yahudi dipisahkan dari "orang-orang pilihan" (Kis 10:28), dan dilarang berhubungan dengan Allah secara langsung di gereja-Nya, sekarang diangkat menjadi sederajad dengan orang-orang Yahudi.[4]

Ayat 28

Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir."[5]

Ayat 34

Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang"[6]

Istilah "tidak membedakan orang" dalam bahasa Yunani: οὐκ προσωπολήμπτης (ouk prosōpolēmptēs, tidak memfavoritkan) juga digunakan oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma yaitu pada ayat Roma 2:11 yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "tidak memandang bulu". Allah tidak membedakan bangsa atau suku atau menyayangi orang karena bangsa, kelahiran atau kedudukan dalam hidup (bandingkan Yakobus 2:1). Allah berkenan dan menerima orang dari setiap bangsa yang berbalik dari dosa, percaya kepada Kristus, takut akan Allah, dan hidup benar (Kisah Para Rasul 10:35; bandingkan Roma 2:6–11). Semua orang yang tetap hidup demikian akan tinggal di dalam kasih dan perkenan Allah (Yohanes 15:10).[7]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Kisah Para Rasul 10:15
  4. ^ Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary
  5. ^ Kisah Para Rasul 10:28
  6. ^ Kisah Para Rasul 10:34
  7. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

Pranala luar