Roy Marten

pemeran laki-laki asal Indonesia

Templat:Infobox artis indonesia Roy Salam (lahir 1 Maret 1952) adalah seorang aktor Indonesia yang terkenal pada tahun 1970-an sampai awal 1980-an. Setelah industri film Indonesia melesu pada dekade 1990-an, Roy beralih masuk ke ranah hiburan di televisi dengan membintangi beberapa judul sinetron antara lain Bella Vista I, Bella VistaII, Bella Vista III, Kupu-Kupu Kertas, dan Hanya Kamu.

Kehidupan pribadi

Roy pernah menikah dengan Farida Sabtijastuti yang telah memberinya 4 orang anak, antara lain Monique,[1] Aline,[2] Galih[3] dan Gading Marten.[4] Pernikahan mereka kandas.[5] Roy kemudian menikah dengan model Anna Maria pada 1 April 1985 yang memberinya 2 orang anak lagi, yaitu Merari Sabati[6] dan Mahesa Gibran.[7]

Karier

Roy memulai kariernya sebagai peragawan di Salatiga. Roy pernah memenangkan King Boutique di Jawa Tengah, baru hijrah ke Jakarta. Roy merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Abdul Salam dan Johanna Nora Van Daatselaar (lahir 1931 - meninggal 2005).[8][9] Putra pertama adalah Rudy Salam (artis), kedua Melani Kusuma (wiraswata katering di Jakarta), ketiga Roy Marten, keempat Eri Salam (notaris di Semarang), lalu Ronny Sarsono (wiraswata koperasi simpan pinjam),[10] dan si bungsu Chris Salam (pengacara dan artis).[11] Zaman keemasan Roy adalah pada tahun 1977 saat dikenal sebagai salah satu dari kelompok bintang "The Big Five", terdiri dari: Yati Octavia, Robby Sugara, Doris Callebaute, Yenny Rachman, dan Roy Marten. Disebut demikian karena kelimanya menentukan honor terbesar saat itu, Rp 5 juta, sekali main film. Tahun 1977 pula tercatat Roy membintangi film terbanyak sepanjang kariernya.).[12]

Setelah industri film nasional 'pingsan', Roy beralih ke layar kaca dan membintangi beberapa sinetron, antara lain Bella Vista I, II, dan III serta Kupu-Kupu Kertas dan Hanya Kamu.

Kasus

Perseteruan dengan Anwar Fuady

Di awal tahun 2006, Roy pernah berseteru dengan aktor Anwar Fuady. Kasus itu diawali dengan bantahan Roy yang mantan ketua PARSI (Persatuan Artis Sinetron Indonesia), terhadap pernyataan Ketua PARSI saat itu, Anwar Fuady, yang mengatakan bahwa sisa hasil proyek produksi sinetron bertajuk Kutemukan Cinta, yang disponsori oleh Dekopin, telah dimasukkan ke kas PARSI, sebagai dana kegiatan organisasi keartisan itu.[13]

Kasus narkoba I

Belum rampung urusannya dengan Ketua Umum PARSI, Anwar Fuady, malah Roy harus berurusan pula dengan polisi. Roy ditangkap pada 2 Februari 2006 sekitar pukul 16.00, karena diduga membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 3 gram, di sebuah rumah di kawasan Ulujami, Jakarta Selatan.[14] Akhirnya setelah melalui sidang yang penuh dengan dugaan rekayasa[15] dan dugaa bahwa Roy dijebak,[16] Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhi vonis 9 bulan subsider 3 bulan.[17] Setelah mendapat remisi, Roy Marten keluar dari penjara pada tanggal 1 Oktober 2006.[18] Roy Marten mengaku kapok dan tidak ingin merasakan lagi dinginnya bui akibat mengonsumsi narkoba.[19] Pengalaman merasakan sembilan bulan di penjara karena kasus narkoba membuat Roy aktif dalam penyuluhan pencegahan narkoba dengan harapan agar orang lain tidak merasakan apa yang pernah ia alami. Bahkan Roy kerap kali di undang BNN sebagai pembicara kampanye anti narkoba.[20]

Kasus narkoba II

Sayang Roy ternyata belum lepas dari jeratan pesona narkoba. Pada tanggal 13 November 2007 Roy tertangkap dengan ketiga temannya di Hotel Novotel Surabaya dengan dugaan mengonsumsi shabu-shabu. Pada saat penangkapan, polisi menemukan barang bukti, 1 gram dan 1 ons shabu-shabu di kamar 364 Hotel Novotel. Di kamar berbeda yaitu kamar 465, polisi juga mendapati seperangkat alat hisap (bong) dan sisa di aluminium foil SS 0,5 ons. Ironis sebenarnya, karena Roy ternyata ditangkap usai memberikan testimoni di acara yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN). Roy Marten datang ke Surabaya untuk memberi testimoni di acara penandatangan MoU Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan sebuah harian di Ruang Semanggi lantai V Graha Pena Jalan Ahmad yani 88 Surabaya, Sabtu (10/11/2007) lalu. MoU tersebut dibuat dalam rangka pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika (P4GN). Acara yang dihadiri oleh Kapolri, Jenderal Sutanto dan beberapa pengusaha serta kaum profesional yang peduli narkoba tersebut untuk mendukung setiap kegiatan yang dilakukan P4GN.[21] Roy akhirnya dijatuhi vonis tiga tahun penjara serta denda Rp10 juta dengan subsider tiga bulan kurungan. Vonis tersebut lebih ringan dari dari tuntutan JPU (Jaksa Penuntut Umum) yakni tiga tahun enam bulan (3,6 tahun) dan denda Rp10 juta subsider tiga bulan kurungan.[22] Roy merasa tak puas dengan keputusan itu, dia juga menolak disamakan dengan pengedar atau bandar.[23] Sedangkan teman-teman Roy yang ditangkap pada waktu yang sama, masing-masing mendapat hukuman bervariasi antara satu hingga lima tahun penjara.[24]

Filmografi

Film

Tahun Film
1974 Bobby
1975 Rahasia Gadis, Cintaku di Kampus Biru'
1976 Kenangan Desember, Sesuatu Yang Indah'
1977 Tinggal Bersama, Badai Pasti Berlalu, Kembang-Kembang Plastik, Aula Cinta, Akibat Pergaulan Bebas'''''''Pengalaman Pertama, Secerah Senyum, Kekasihku, Christina, Kugapai Cintamu, Guna-Guna Istri Muda, '''''''

'''''''Jangan Menangis Mama'''''''

1978 Roda-Roda Gila, Rahasia Perkawinan, Si Genit Poppy, Laki-Laki Binal, Akibat Godaan, Nafas Perempuan,'''''''''Pembalasan Guna-Guna Istri Muda, Musim Bercinta, Dewi Malam, Ombaknya Laut Mabuknya Cinta'''
1979 Antara Dia dan Aku, Kabut Sutra Ungu, Romantika Remaja, Kecupan Pertama, Remaja Idaman,'''''''Wanita Segala Zaman, Ali Topan Turun ke Jalan, Bayang-Bayang Kelabu'
1980 Bukan Sandiwara, Permainan Bulan Desember, Beningnya Hati Seorang Gadis, ''''Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi'', 'Tiga Dara Mencari Cinta
1981 Lembah Duka, Fajar Yang Kelabu, Bila Hati Wanita Menjerit, Gadis Marathon
1982 Bawalah Aku Pergi, Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi, Pasukan Berani Mati'
1983 Musang Berjanggut, Budak Nafsu, Rahasia Buronan, Walter Monginsidi'
1984 Kontraktor, Kerikil-Kerikil Tajam'
1985 Hatiku Bukan Pualam, Hell Raiders, Madu dan Racun'
1986 Boleh Rujuk Asal, Tinggal Sesaat Lagi, Takdir Marina'
1987 Gema Hati Bernyanyi, Langit Takkan Runtuh
1988 American Hunter, Pemburu Berdarah Dingin, Biarkan Aku Cemburu, Suami'
1989 Nyoman Cinta Merah Putih, Jeram Cinta'
1990 Pertempuran Segi Tiga
1991 Tripple Cross
1993 Angel of Fury
2007 Mengejar Mas-Mas
2010 Selimut Berdarah
2011 Catatan Si Boy
2012 Dilema, Sampai Ujung Dunia, 18++ Forever Love, Misteri Pasar Kaget, Jakarta Hati'''''
2014 The Raid 2: Berandal, 17 Tahun Ke Atas'
2015 Penjuru 5 Santri

Sinetron

Acara TV

Aktor dan produser

Nominasi FFI

Penghargaan

  • Piala Djamaludin Malik FFI 1977 (Pemain Muda Penuh Harapan)
  • Penghargaan Dari KBRI Belanda atas film Roda Roda Gila 1977

Pranala luar

Referensi