Hartarto Sastrosoenarto
Ir. Hartarto Sastrosoenarto (lahir 30 Mei 1932) adalah Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) dan Menteri Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menko Wasbangpan) pada Kabinet Pembangunan VII (1998-1999).[1]
Hartarto Sastrosoenarto | |
---|---|
Berkas:Hartarto PYO.jpg | |
[[Menteri Negara Koordinator Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia]] 7 | |
Masa jabatan 16 Maret 1998 – 21 Mei 1998 | |
Presiden | Soeharto |
Pengganti Petahana | |
Masa jabatan 21 Mei 1998 – 29 Oktober 1999 | |
Presiden | Baharuddin Jusuf Habibie |
Menteri Negara Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ad-interim | |
Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 20 Oktober 1999 | |
Presiden | Soeharto |
Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Republik Indonesia | |
Masa jabatan 17 Maret 1993 – 16 Maret 1998 | |
Presiden | Soeharto |
Pendahulu Tidak ada,Jabatan baru Pengganti Tidak ada,Dihapuskan | |
[[Menteri Perindustrian Indonesia]] 17 | |
Masa jabatan 19 Maret 1983 – 17 Maret 1993 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | 30 Mei 1932 Delanggu, Klaten, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | R. Hartini Soekardi |
Anak | Gunadharma Airlangga Indira Asoka Gautama Maya Dewi |
Almamater | ITB |
Sunting kotak info • L • B |
Karier
Hartarto telah menjadi seseorang yang menggeluti dunia industri mulai dekade 1960-an. Berawal menjadi Koordinator Teknik Proyek Perluasan Pabrik Kertas Leces, Probolinggo lalu menjadi direkturnya. Pada periode 1964-1965, dia diangkat menjadi Direktur Badan Pimpinan Umum (BPU) Pulp dan Kertas. Selanjutnya, ia menjabat posisi Asisten I Kopel PN Industri Kimia menjadi miliknya. Pada 1968 ia lalu menjadi kepala dnas produksi pada Dirjen Perindustrian Kimia Departemen Perindustrian.
Pada 1973, pria bersuara bariton ini ditarik menjadi direktur pembinaan pada Ditjen Pembinaan Industri Kimia. Dua tahun berikutnya, dia diangkat menjadi Direktur Industri Silikat. Kariernya makin melejit saat jabatan Dirjen Industri Kimia dipegangnya pada 1979 sampai kemudian diangkat jadi Menteri Perindustrian Indonesia pada tahun 1983.[2]
Sebagai menteri, ia sangat menentang ekspor bahan mentah dan mendesak agar Indonesia hanya boleh mengekspor hasil olahan. Hal ini didasarkan dengan pengalaman saat zaman kolonial, VOC memiskinkan Indonesia dengan mengekspor bahan mentah.[3]
Pernikahan
Hartarto menikah dengan Hartini Hartarto yang merupakan putri dari RH. Didi Soekardi (pengusaha dan pejuang dari Sukabumi) dan istrinya Iyar Sekarningsih. Saat awal menikah muda Hartini ditinggal Hartarto ke Australia untuk kuliah. Hanya berhubungan melalui surat-menyurat pos. Hartarto menulis surat kepada Hartini setiap minggu.[3] Pernikahan ini dan dikaruniai 5 anak yakni :
- Gunadharma (pengusaha)
- Airlangga (pengusaha)
- Indira Asoka (bersama Elfa Secioria, Bornok Hutauruk dan Yani Danuwijaya mendirikan sanggar olah vokal Bina Seni Suara)
- Gautama
- Maya Dewi
Buku Biografi
Ia meluncuran buku biografi yang berjudul Perjalanan Pemikiran dan Karya Hartarto yang ditulis oleh Carmelia Sukmawati. Buku ini bercerita mengenai perjalanan hidup dan kariernya. Diawali dengan perjalanan hidup semasa kecil dan kehidupan berkeluarga, buku ini menjabarkan pengalaman Hartarto selama menjabat sebagai Dirjen Industri Kimia Dasar (1979-1983), Menteri Perindustrian (1983-1993), Menteri Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan (1993-1995), Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (1995-1998), Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Maret – Mei 1998), merangkap Menko Ekuin (1998-1999), serta pencapaiannya dalam meraih gelar Doktor Kehormatan dan berbagai penghargaan lainnya. Pada bagian akhir, penulis menyampaikan pemikiran-pemikiran Hartarto mengenai masa depan bangsa, dan keyakinannya bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan maju pada 2030.[4]
Referensi
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: T.B. Silalahi |
Menteri Negara Koordinator Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia 1998 – 1999 |
Diteruskan oleh: Freddy Numberi |
Didahului oleh: Ginandjar Kartasasmita |
Menteri Negara Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia ad-interim 1999 |
Diteruskan oleh: Kwik Kian Gie |
Didahului oleh: Johannes Leimena |
Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Indonesia 1993 – 1998 |
Diteruskan oleh: Tidak Ada |
Didahului oleh: A.R. Soehoed |
Menteri Perindustrian Indonesia 1983 – 1993 |
Diteruskan oleh: Tungki Ariwibowo |