Buah pohon beracun

Revisi sejak 17 Juni 2016 04.53 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-Amandemen +Amendemen); perubahan kosmetika)

Buah pohon beracun (bahasa Inggris: Fruit of the poisonous tree) adalah metafor hukum Amerika Serikat yang digunakan untuk mendeskripsikan bukti yang diperoleh secara ilegal.[1] Berdasarkan logika terminologi istilah tersebut, jika sumber bukti atau bukti itu sendiri ("pohon") tercemar, maka apapun yang didapat dari bukti tersebut ("buah") juga tercemar. Doktrin buah pohon beracun pertama kali dideskripsikan dalam kasus Silverthorne Lumber Co. v. United States, 251 U.S. 385 (1920).[2][3]

Bukti yang diperoleh secara ilegal biasanya tidak dapat dimasukkan dalam pengadilan.[4] Misalnya, jika seorang polisi melakukan pencarian bukti yang melanggar Amendemen Keempat Konstitusi Amerika Serikat, apabila pencarian tersebut menemukan kunci ke suatu lemari, dan bukti kejahatan berasal dari lemari tersebut, maka bukti tersebut tidak dapat dimasukkan dalam pengadilan.

Terdapat empat pengecualian untuk doktrin ini:

  1. Bukti ditemukan sebagian dari sumber yang independen dan tidak tercemar
  2. Bukti tersebut mau tidak mau akan ditemukan walaupun sumbernya tercemar
  3. Sebab-akibat antara tindakan yang ilegal dengan bukti yang tercemar terlalu lemah
  4. Surat perintah pencarian yang tidak didasarkan pada sebab yang masuk akal dilancarkan dengan itikad baik (disebut pengecualian itikad baik)

Doktrin ini juga digunakan oleh Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia dalam kasus Gäfgen v. Jerman.

Referensi

  1. ^ Dressler, Joshua (2002). Understanding Criminal Procedure (edisi ke-3rd). Newark, NJ: LexisNexis. ISBN 0-8205-5405-7. 
  2. ^ Silverthorne Lumber Co. v. United States, 251 U.S. 385 (1920)
  3. ^ http://legal-dictionary.thefreedictionary.com/Fruit+of+a+poisonous+tree
  4. ^ Gaines, Larry (2006). Criminal Justice In Action: The Core. Belmont, CA: Thomson/Wadsworth. ISBN 0-495-00305-0.