Yeremia 36 (disingkat Yer 36; Penomoran Septuaginta: Yeremia 43) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]

Teks

  • Ada 3 naskah sumber utama Kitab Yeremia: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
  • Pasal ini terdiri dari 32 ayat.
  • Memuat firman TUHAN yang datang kepada Yeremia, dalam tahun yang ke-4 pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda untuk menuliskan perkatan TUHAN dalam kitab gulungan. Jadi Yeremia memanggil Barukh bin Neria, lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan itu langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan TUHAN kepadanya. Setelah itu pada bulan ke-9 tahun ke-5 Yoyakim, Barukh membacakan di depan rakyat. Namun, kemudian diambil untuk dibacakan di hadapan raja Yoyakim, yang membakar kitab gulungan itu setelah dibacakan.
  • Kemudian TUHAN menyuruh Yeremia menuliskan lagi semua perkataan itu dengan bantuan Barukh di kitab gulungan yang baru.[3]

Waktu

  • Peristiwa yang dicatat di sini terjadi pada tahun ke-4[4] (~605 SM) dan tahun ke-5 (~604 SM) pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem.[5]

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:[6]

Peristiwa yang tercatat dalam pasal ini terjadi pada tahun 605 SM, setelah pada tahun 606 SM pasukan Nebukadnezar mengalahkan pasukan Mesir di Karkemis, merebut Yerusalem (lihat Yeremia 25:1–38) dan kembali ke negerinya.[7]

Ayat 2

"Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini."[8]

Untuk pertama kalinya semua nubuat Yeremia dikumpulkan menjadi satu gulungan kitab yang ditulis oleh juru tulis Barukh bin Neria. Pada mulanya, semua nubuat dicatat supaya dapat dibacakan dengan keras kepada bangsa itu. Allah bermaksud agar penduduk Yehuda akan menanggapi firman tertulis itu dengan meninggalkan jalan mereka yang fasik dan menerima pengampunan, dan demikian luput dari murkaNya terhadap mereka karena kejahatan (Yeremia 36:3,6–7).[7]

Ayat 9

Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa di hadapan TUHAN bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem.[9]

Semua nubuat telah ditulis dalam gulungan kitab sejak tahun ke-4 sampai tahun ke-5 pemerintahan Yoyakim, maka pada hari puasa di bulan ke-9, Yeremia menyuruh Barukh membacakan isi kitab itu kepada segenap rakyat yang datang ke Yerusalem.[10] Hal ini mungkin berhubungan dengan peristiwa dihancurkannya Askelon oleh Nebukadnezar pada bulan yang sama, menurut catatan Tawarikh Yerusalem yang dibuat oleh Kerajaan Babel.[11]

Ayat 28

"Ambil pulalah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda.[12]

Gulungan yang pertama adalah yang disebutkan pada ayat 2.

Ayat 30

Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang Yoyakim, raja Yehuda: Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud, dan mayatnya akan tercampak, sehingga kena panas di waktu siang dan kena dingin di waktu malam."[13]

Putra Yoyakim, Konya (Yoyakhin; 2 Raja–raja 24:6,8) naik takhta hanya selama tiga bulan sebelum dibawa tertawan ke Babel pada tahun 597 SM. Tidak ada keturunan lain dari Yoyakim yang naik takhta Daud.[7] Dalam Kitab 2 Tawarikh dicatat nasib Yoyakim demikian:

Nebukadnezar, raja Babel, maju melawan dia, membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel.[14]

Referensi

  1. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431
  3. ^ Yeremia 36:32
  4. ^ #Ayat 1
  5. ^ #Ayat 9
  6. ^ Yeremia 36:1
  7. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Yeremia 36:2
  9. ^ Yeremia 36:2
  10. ^ Yeremia 36:5–8
  11. ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 18-20.
  12. ^ Yeremia 36:28
  13. ^ Yeremia 36:30
  14. ^ 2 Tawarikh 36:6

Lihat pula

Pranala luar