Aseptik
Aseptik berarti bebas dari infeksi[1]. Aseptik adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit[2]. Teknik aseptik/asepsis adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi[2]. Tindakan asepsis ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme yang terdapat pada permukaan benda hidup atau benda mati[2]. Tindakan ini meliputi antisepis, desinfeksi, dan sterilisasi[2]. Untuk itu, diperlukan perlakuan khusus pada alat dan bahan operasi, lapangan operasi, operator, dan asisten sebagai pelaksana[2]. Teknik aseptik digunakan untuk mengurangi risiko infeksi pasca-prosedur dan untuk meminimalkan paparan dari penyedia layanan kesehatan untuk mikroorganisme yang berpotensi menular[3]. Antisepsis adalah upaya pencegahan infeksi dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya[2]. Bahan yang digunakan disebut antiseptik[2]. Antiseptik adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman, ada yang bersifat sporosidal (membunuh spora) dan non sporosidal, digunakan pada jaringan hidup khusus,yaitu kulit dan selaput lendir[2]. Antiseptik harus dibedakan dengan obat seperti antibiotik yang dapat membunuh mikroorganisme di dalam tubuh atau dengan desinfektan yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat pada benda mati[2]. Perlu diperhatikan adanya reaksi atau riwayat alergi terhadap iodium. Jenis antiseptik yang sering digunakan adalah alkohol 70 %, povidon iodin, chlorhexidine gluconate dan triklosan[2].