Transjakarta

layanan bus raya terpadu di Indonesia

Transjakarta umumnya disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibukota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 km), serta memiliki 228 halte yang tersebar dalam 12 koridor (jalur), yang awalnya beroperasi dari 05.00 - 22.00 WIB, dan kini beroperasi 24 jam.[1]

Transjakarta
Berkas:Logo-TranJakarta2014.jpg
Didirikan15 Januari 2004
Kantor pusatJakarta, Indonesia
LokalJabodetabek
Wilayah layananJakarta
Jenis layananBus Rapid Transit
Rute12 koridor; 3 direncanakan
Jumlah perhentian228 halte
ArmadaLihat di bawah.
Situs webtransjakarta.co.id

Transjakarta dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas bus, petugas halte, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang.[2] Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.[3]

Pada 10 November 2014, Transjakarta meluncurkan logo barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Logo baru itu berupa sebuah lingkaran berwarna biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sebelah lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" yang dengan dua warna, kata "Trans" menggunakan biru muda, sedangkan kata "Jakarta" menggunakan biru tua[4]. Selain perubahan warna, huruf J pada kata tersebut memiliki kaki lebih panjang yang ditarik ke bagian bawah kata "Trans" dengan gradasi warna biru tua ke biru muda. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain logo Transjakarta yang diikuti 2.250 peserta[5].

Sejarah

 
Logo Transjakarta hingga 10 November 2014.

Ide pembangunan proyek Bus Rapid Transit di Jakarta muncul sekitar tahun 2001. Kemudian ide ini ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso. Sebuah institut bernama Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menjadi pihak penting yang mengiringi proses perencanaan proyek ini. Konsep awal dibuat oleh PT Pamintori Cipta, sebuah konsultan transportasi yang sudah sering bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain pihak swasta, terdapat beberapa pihak lain yang juga mendukung keberhasilan dari proyek ini, di antaranya adalah badan bantuan Amerika (US AID) dan The University of Indonesia’s Center for Transportation Studies (UI-CTS).[6]

Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004,ditandai dengan peresmian Koridor 1, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, dan terjangkau bagi warga Jakarta. Sejak awal pengoperasian Transjakarta, harga tiket ditetapkan untuk disubsidi oleh pemerintah daerah. Dalam rangka sosialisasi dan pengenalan angkutan massal ini kepada masyarakat, pada 2 minggu pertama pengoperasiannya (15-30 Januari 2004) pengguna Transjakarta tidak dikenakan tarif. Mulai 1 Februari 2004, tarif Transjakarta mulai diberlakukan seharga Rp2000. Pada tahun 2012, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memutuskan untuk menaikkan tarif Transjakarta seharga Rp3500.

Beberapa pengembangan pasca-peresmian Koridor 1 terus dilakukan, antara lain lowongan supir bus yang terbuka bagi perempuan, perbaikan sarana-prasarana bus dan halte, pemberlakuan zona khusus perempuan, penempatan petugas di dalam bus, sterilisasi jalur Transjakarta dengan portal manual maupun otomatis, uji coba sistem contra-flow (jalur Transjakarta yang berlawanan arah dengan jalur umum yang bersinggungan), serta pelayanan bagi pengguna penyandang cacat.

 
Bus Transjakarta di depan Monumen Selamat Datang, Bundaran HI (2010).

Setelah Koridor 1 sukses dioperasikan, koridor-koridor selanjutnya mulai dibangun dan diresmikan secara bertahap:

  • Koridor 2 dan 3 diresmikan pada tangggal 15 Januari 2006.
  • Koridor 4, 5, 6, dan 7 diresmikan pada tanggal 27 Januari 2007.
  • Koridor 8 diresmikan pada tanggal 21 Februari 2009.
  • Koridor 9 dan 10 diresmikan pada tanggal 31 Desember 2010.
  • Koridor 11 diresmikan pada tanggal 28 Desember 2011.
  • Koridor 12 diresmikan pada tanggal 14 Februari 2013.

Transportasi penunjang Transjakarta terus diupayakan. jalur bus pengumpan (feeder busway) juga dioperasikan pada tahun 2011 di 3 wilayah, yaitu SCBD, Puri Kembangan, dan Tanah Abang, namun ditutup pada bulan Desember 2012 karena operator menganggap rute-rute tersebut sepi pengguna dan menimbulkan kerugian.[7] Saat ini, angkutan penunjang Transjakarta terdiri atas bus pengumpan yang dioperasikan oleh Kopaja dan Kopami AC yang beroperasi di dalam kota dan SBU Transjabodetabek milik PPD serta rute Transjakarta di kawasan penyangga yang melayani wilayah Jabodetabek.

Pada tanggal 21 April 2016, bertepatan dengan Hari Kartini, PT. Transportasi Jakarta meluncurkan bus khusus perempuan. Ada 2 bus khusus perempuan yang diluncurkan. Bus tersebut berwarna putih-merah muda dan hanya beroperasi di Koridor 1 saja. Sesuai dengan namanya bus tersebut hanya bisa dinaiki oleh pengguna perempuan saja dan bus tersebut dikemudikan oleh pramudi perempuan.[8]

Armada Bus Transjakarta

Jenis bus

 
Armada bus gandeng Zhongtong Bus bewarna merah-kuning yang digunakan di Koridor 1 dan 8 (DAMRI) serta Koridor 5 dan 9 (TJ)
 
Bus Toyota Dyna 110FT (eks-Kopaja AC) milik Kopaja yang melayani Koridor 4, 6A, 7A, 7B, 12, dan Transjakarta Feeder
 
Bus Transjakarta Scania K320IA body Laksana Cityline 2 yang digunakan di Koridor 1, 5, 9, 10, 11, dan 12 (TJ) serta Koridor 2, 3, 3C, 5, 6, 7A, 9, dan 10 (MB)
Berkas:Hino Rk8 R206 PPD.jpg
Bus Hino RK8 R260 milik PPD yang melayani Koridor 2, 2B, 3, 4, 6, 12, dan SBU Transjabodetabek

Transjakarta dioperasikan dengan menggunakan bus sebanyak 669 unit bus[9], terdiri dari bus tunggal dan bus gandeng. Bus yang digunakan sebagai armada angkutan Transjakarta adalah:

  • Koridor 1 : Bus gandeng Zhongtong LCK6180GC (DAMRI), Bus Gandeng Scania K320IA putih-biru (TJ), bus gandeng Scania K340IA putih-merah muda (TJ-187, bus khusus perempuan), bus gandeng Scania K320IA putih-merah muda (TJ-189, bus khusus perempuan),dan Bus Gandeng Yutong ZK6180HGC (TJ)
  • Koridor 2 : Bus Hino RK8 R260 biru (PPD), dan bus gandeng Scania K320IA putih-biru (MB)
  • Koridor 3 : Bus Hino RK8 R260 biru (PPD), dan bus gandeng Scania K320IA putih-biru (MB)
  • Koridor 4 : Bus Hino RK8 R260 biru (PPD)
  • Koridor 5 : Bus Gandeng INKA Inobus ATC 320 Series kuning-merah (DAMRI), Bus Gandeng AAI Komodo abu-abu (LRN), Bus Gandeng Ankai HFF6180G02D (TJ) , dan Bus Gandeng Scania K320IA putih-biru (TJ+MB)
  • Koridor 6 : Bus Hino RK8 R260 biru (PPD), Bus Gandeng Ankai HFF6180G02D (TJ), Bus Gandeng Scania K320IA (MB)
  • Koridor 7 : Bus Hino RK1 JSNL abu-abu (LRN), Bus Toyota Dyna 110FT (KAJ) dan Bus Hino RK8 R260 Diesel Euro 2 kuning-merah (TJSB), Bus Gandeng Scania K320IA (MB)
  • Koridor 8 : Bus Hyundai Aero Hi-class merah-kuning (BMP), Bus Gandeng Komodo merah-kuning (BMP), dan Bus Gandeng Zhongtong Bus LCK6180GC merah-kuning (DMR)
  • Koridor 9 : Bus Gandeng Zhongtong LCK6180GC merah-kuning (TJ) , Bus Gandeng Scania K320IA putih-biru (TJ+MB),dan Bus Gandeng Yutong ZK6180HGC (TJ).
  • Koridor 10: Bus Hyundai Aero Hi-class merah-kuning (BMP), Bus Gandeng AAI Komodo merah-kuning (TMB),Bus Hino RK 8 R 260 Biru (PPD) dan Bus gandeng Scania K320IA putih-biru (MB).
  • Koridor 11: Bus Hino RK8 R260 kuning-merah (TJ)
  • Koridor 12: Bus Toyota Dyna 110FT putih-biru (KAJ), dan bus Hino RK8 R260 biru (PPD).
  • Angkutan Malam Hari (Amari) dan Angkutan Dini Hari (Andini): Bus Hino RG J08C-TI dan Mercedes-Benz OH1521 Intercooler OM366LA kuning-merah (BMP)
  • Rute-rute penyangga: Bus Hino RK8 R260 biru (PPD)/kuning-merah (TJ)
  • Bus Tingkat: Bus tingkat Bus Coach International (BCI) hijau-ungu, bus tingkat MAN R37 karoseri Nusantara Gemilang (Merah dengan logo Coca Cola+Biru dengan logo Tower Bersama Group), bus tingkat Mercedes Benz OC500RF 2542 Di Balut dengan body New Armada Paradise (biru dengan Logo AlfaMart), dan bus tingkat Mercedes-Benz karoseri Nusantara Gemilang (warna kuning dengan huruf "J" dari EnjoyJakarta sumbangan Tahir Foundation)

Kedepannya, transjakarta akan menggunakan bus buatan Hino, Scania K320IA Euro 6, AAI Komodo Euro 5, Foton BJ6180CTD, Mercedes-Benz O500MA 2831 CNG, bus buatan PT INKA Inobus SGL 290 (4x2) A/T Series dan Inobus ATC 340 Euro 5 Series serta beberapa merk lainnya yang akan menggunakan BBG. Tidak hanya itu, transjakarta juga akan mengoperasikan bus diesel maxi lantai tinggi bermerek Volvo, Scania K310IB 6x2,dan MAN RR4 sepanjang 13,5 meter agar dapat menampung penumpang lebih banyak. Kedepannya juga diwacanakan akan ada bus diesel berlantai rendah merek scania model K250UB untuk dapat mengakomodasi penyandang disabilitas. Terkait beroperasinya bus berlantai rendah ini juga akan seiring dengan revitalisasi halte, trotoar, dan bus kota Jakarta agar lebih ramah terhadap penyandang disabilitas.

Spesifikasi Umum

Semua bus Transjakarta (kecuali bus Amari, Bus Hino RK hibah Kemenhub, bus Toyota Dyna,dan,Hino TJSB , yang berbahan bakar diesel/biodiesel) berbahan bakar gas(BBG) jenis CNG, dan diisi di SPBG tertentu. Bus-bus ini dibuat dengan menggunakan material tertentu. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat. (di bus tertentu)

Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte Transjakarta (juga dikenal dengan sebutan shelter). Bus koridor 2, koridor 3, bus Amari dan Andini memiliki satu pasang pintu yang terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng di koridor 1, 5, 8, 9, 10, 11, 12 memiliki tiga pasang pintu yaitu bagian depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus tunggal di koridor 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 memiliki dua pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri.

Pintu bus menggunakan 3 sistem yaitu sistem lipat, sistem geser, dan sistem putar yang otomatis dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Mekanisme pembukaan pintu pada bus tunggal koridor 2-8 serta bus gandeng jenis Komodo telah diubah menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.

Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Namun pada bus bus baru (kecuali Hino TJSB) hanya menggunakan bahasa Indonesia tetapi berbunyi dua kali. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, GPS, serta fitur lainnya (terdapat di bus baru). Setiap bus menampilkan informasi mengenai bus yang sedang beroperasi (Kode bus, himbauan kepada pengguna, dan call center Transjakarta).

Untuk antisipasi hal-hal darurat dan dalam rangka mendukung kenyamanan dan keamanan, pada tiap bus telah dilengkapi dengan alat pemecah kaca yang tersedia di beberapa bagian pada tiap bus namun banyak yang hilang, tombol darurat di atas pintu bus, pintu darurat (bus tertentu), serta CCTV yang terhubung dengan layar yang berada di dashboard pengemudi bus (terdapat di bus bus baru).

Halte dan Koridor

 
Halte Harmoni Central Busway dilihat dari jembatan penyeberangan
 
Bus sedang memasuki halte Blok M

Koridor

Koridor Utama

Sampai tahun 2013, Transjakarta memiliki 12 dari 15 koridor utama yang direncanakan dan saling terintegrasi tiap koridornya dan tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Logo Warna Nomor Koridor Rute Jumlah halte Panjang rute Ketinggian
Koridor yang sudah dibangun
  Merah 1 Blok MKota 17* 12.9 km Bukan bus

layang

  Biru 2 Harmoni SentralPulogadung 1Kota Harapan Indah 32 24.2 km
  Kuning 3 KalideresPasar Baru 16 19 km
  Ungu 4 Pulogadung 2Dukuh Atas 2 17 11.85 km
  Coklat 5 AncolKampung Melayu 18 13.5 km
  Hijau 6 RagunanDukuh Atas 2 20 13.3 km
  Merah Gelap 7 Kampung RambutanKampung Melayu 14 12.8 km
  Merah Muda 8 Lebak BulusHarmoni Sentral 22 26 km
  Biru Kehijauan 9 Pinang RantiPluit 27 29.9 km
  Coklat 10 Tanjung PriokPGC 2 (Cililitan) 22 19.4 km
  Biru Tua 11 Kampung MelayuPulo Gebang 16 15 km
  Hijau Terang 12 Penjaringan* – Tanjung Priok 25 23.75 km
Koridor yang sedang dan yang akan dibangun
  Nila 13 Kapten Tendean – Ciledug – Poris Plawad 12 ±14.3 km 18–23 m
  hijau daun 14 Stasiun ManggaraiUniversitas Indonesia TBA TBA TBA
  Jeruk Nipis 15 Pondok Kelapa – Kapten Tendean TBA TBA TBA
  • Koridor 13 ditukar menjadi koridor 15 (dan sebaliknya, berubah dari perencanaan awal), mengingat kondisi jalur Ciledug-Tendean (15) lebih siap untuk dibangun ketimbang jalur Kalimalang (13).[10]
  • Mulai koridor 13, jalur TransJakarta akan dibangun elevated (layang)
  • Halte koridor 1 dikurangi menjadi 17 halte karena adanya proyek MRT.
  • Halte Pluit untuk koridor 12 DITUTUP. Sehingga koridor 12 hanya melayani sampai halte Penjaringan kemudian langsung ke Halte Landmark Pluit.

Rute langsung dan rute poros

Selain 15 koridor utama, PT. Transportasi Jakarta (d/h BLU Transjakarta) juga membuat rute langsung dan rute poros pada beberapa koridor utama, untuk memudahkan pengguna yang ingin menghindari transit selama perjalanan dan mengurangi kepadatan pada jam sibuk. Operasional rute langsung dimulai pada 1 November 2007.

Koridor Utama No. Rute Rute Jumlah halte Koridor yang dilalui
  2B ASMIRawa Buaya (poros) 30   
2D Pasar Modern Harapan IndahASMI 12  
  3C Pulogadung 1 – Kalideres 36   
  4F Blok M – Manggarai 16     
4C TU GasGrogol 2 20    
  5B Kampung MelayuGrogol 1 12     
  6A Ragunan – Monas (via Kuningan) 22   
6B Ragunan – Monas (via Semanggi) 33    
6H Manggarai – Ragunan 33   
  7A Harmoni Sentral – PGC 2 22    
7B Ancol – PGC 2 24   
7i Kampung Rambutan – Blok M (via Kalibata) 24   
7K Kampung Rambutan – Ancol (via HEK – Tol Jagorawi - Pramuka) 29      
  8A Harmoni Sentral – Juanda - Grogol 2 (via Tomang) 8    
  9A Grogol 2 – PGC 2 20    
9B Pinang Ranti – Kota 28     
9C Pinang Ranti – BNN (poros) 4    
9E Pinang Ranti – Bundaran Senayan 18     
9J Pasar Kebayoran Lama – Grogol 2 (via Stasiun Palmerah) 24   
  10B Sunter Kelapa Gading – PGC 2 (poros) 8    
  12B Kelapa Gading – Sawah Besar 30   
12C PluitSenen 12     

(*) hanya beroperasional pada hari kerja.

Angkutan Malam Hari (Amari) dan Angkutan Dini Hari (Andini)

Amari dan Andini adalah layanan Transjakarta yang tersedia setiap malam (22.00-05.00 WIB) dan hanya berhenti bada halte tertentu yang dekat dengan pusat keramaian atau perumahan. Per 6 Mei 2015, ada 7 koridor yang melayani Amari dan Andini. Mulai 11 Januari 2016, Amari/Andini berhenti di setiap halte transjakarta.

Koridor Rute Mulai beroperasi
  Blok M – Kota 1 Juni 2014
  Pulogadung 1 – Harmoni

Sentral

6 Mei 2015
  Kalideres – Pasar Baru 1 Juni 2014
  Ancol – Kampung Melayu – PGC 6 Mei 2015
  Ragunan – Harmoni 12 Juli 2016
  Kampung Rambutan – Harmoni 12 Juli 2016
  Lebak Bulus – Harmoni 23 Juli 2016
  PGC – Pluit 1 Juni 2014
  Tanjung Priuk – PGC 2 6 Mei 2015

Halte bus

Fasilitas Halte

 
Jembatan penyebrangan akses masuk halte Tegalan (Gramedia) Matraman.

Halte Transjakarta didesain berbeda dari halte angkutan umum lainnya. Ketinggian platform (lantai halte) yang diatur setinggi 110 cm dari permukaan jalan, menyesuaikan dengan tinggi pintu bus. Letak halte Transjakarta umumnya berada di tengah jalan, kecuali jalan satu arah dan jalan dengan area pembatas jalan yang minim. Akses masuk halte yang berada di tengah jalan menggunakan jembatan penyeberangan yang dibuat landai dan terbuat dari alumunium dan baja (kecuali jembatan penyeberangan yang sudah ada sebelumnya) atau disediakan tempat penyebrangan yang biasanya terletak dekat lampu lalu lintas atau dibuat zebra cross. Halte yang berada di pinggir jalan dilengkapi dengan halte angkutan umum disamping halte Transjakarta.

 
Kondisi halte Harmoni Sentral saat hari kerja.

Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja, dan kaca. Untuk beberapa koridor, konstruksi lantai halte menggunakan beton (halte baru). Ventilasi udara diberikan dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Lantai halte dibuat dari pelat baja. Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus telah merapat di halte namun banyak yang tidak berfungsi. Di dalam halte disediakan tempat duduk, tempat sampah (bus tertentu), dan papan informasi mengenai rute Transjakarta ataupun lainnya.

Beberapa halte memiliki karakteristik tersendiri, terutama halte-halte transit. Halte Harmoni Sentral serta beberapa halte setelahnya hingga halte Glodok, berdiri di atas aliran Sungai Ciliwung, yang membuatnya ditompang dengan baja berukuran besar yang melintang di atas aliran air. Untuk titik transit yang tidak berada dalam 1 halte (2 halte yang berbeda koridor namun berdekatan), disediakan jembatan akses transit yang dikhususkan untuk pengguna Transjakarta.

Halte Transit

Pada 12 koridor Transjakarta, terdapat beberapa halte yang melayani lebih dari 1 koridor. Berikut ini adalah daftar halte transit utama yang beroperasi pada 12 koridor.

Halte transit Koridor
Harmoni Central Busway     
Kota   
Dukuh Atas 1 Dukuh Atas 2    
Bendungan Hilir Semanggi   
Senen Senen Sentral   
Cempaka Timur Cempaka Mas 2   
Grogol 1 Grogol 2    
Pramuka BPKP Pemuda Pramuka   
Matraman 1 Matraman 2   
Kampung Melayu    
Pasar Jatinegara St. Jatinegara 2   
Gunung Sahari Mangga Dua   
Jembatan Merah   
Kuningan Barat Kuningan Timur   
Cawang UKI    
Penjaringan   
St. Jatinegara Flyover Jatinegara   
Tanjung Priok   
Pulogadung 1 Pulogadung 2   

Armada pengumpan

Rute Transjakarta di kawasan penyangga

Mulai 25 April 2016, PT. Transportasi Jakarta mengoperasikan rute ke 5 kota penyangga. Pada awal pengoperasiannya Transjakarta mula-mula melayani Kota Bekasi dan Kota Depok, sedangkan rute ke Kota Tangerang dioperasikan pada tanggal 26 Mei 2016, dan rute ke Kota Tangerang Selatan dioperasikan pada tanggal 6 Juni 2016. Rute ke Kota Bogor masih dalam tahap kajian rute dan akan dioperasikan secara bertahap. Berbeda dengan TransJabodetabek, tarif bus Transjakarta ke kawasan penyangga ini sama seperti tarif Transjakarta pada umumnya, yakni Rp 3.500,-, dan tidak dikenakan biaya tambahan pada saat berhenti di halte busway maupun pada saat memasuki kawasan penyangga.[11][12] Mulai tanggal 26 Mei 2016, Transjakarta mulai melayani rute ke Kota Tangerang dengan rute Poris Plawad–Pasar Baru dan Poris Plawad–Bundaran Senayan.[13][14] Mulai 6 Juni 2016, rute Transjakarta ke Kota Tangerang Selatan telah dioperasikan dengan rute Ciputat–Bundaran HI (Tosari) dan BSD City–Slipi.[15] Mulai 20 Juni 2016, Transjakarta mengoperasikan rute Terminal Depok–BNN sebagai pengganti Transjabodetabek Depok–Grogol yang sudah tidak beroperasi sejak beberapa bulan yang lalu.[16]

Penumpang yang akan naik dari kawasan penyangga tidak melalui halte, tetapi menunggu di pinggir jalan yang terdapat papan bergambar bus bertuliskan, "STOP, bus pengumpan Transjakarta". Penumpang hanya diizinkan untuk naik dan turun di titik angkut yang telah ditentukan.

Tujuan Akhir No. Rute Trayek Koridor yang dilalui Halte yang dilayani Operator
Bekasi P1A Summarecon Mal Bekasi – Tosari (via Bekasi Barat)    15 TJ/PPD
P1B Summarecon Mal Bekasi – Tanjung Priok (via Bekasi Barat)   18 TJ/PPD
P2A Terminal Bekasi – Grogol 2 (via Bekasi Timur)   17 TJ/PPD
P2B Terminal Bekasi – Pasar Baru (via Bekasi Timur)      18 TJ/PPD
  • Rute Transjakarta Summarecon Bekasi – Tosari:
Summarecon Mal Bekasi → Jl. Jend. A. Yani → Mal Metropolitan/Mega Bekasi → Jl. Jend. A. Yani → Jalan Tol Jakarta-Cikampek → Halim PK → Jl. MT. Haryono → Koridor 9 (Cawang UKI → BNN → Cawang Ciliwung → Cikoko St.Cawang → Tebet BKPM → Pancoran Tugu → Pancoran Barat → Tegal Parang → Kuningan Barat → Gatot Subroto Jamsostek → Gatot Subroto LIPI → Semanggi) → Koridor 1 (Karet → Dukuh Atas → Tosari).
  • Rute Transjakarta Summarecon Bekasi – Tanjung Priok:
Summarecon Mal Bekasi → Jl. Jend. A. Yani → Mal Metropolitan/Mega Bekasi → Jl. Jend. A. Yani → Jalan Tol Jakarta-CikampekJalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono (arah Tanjung Priok) → Pisangan/Jatinegara (arah Tanjung Priok) → Jl. DI. Panjaitan (arah Bekasi) → Jl. Laksamana Yos Sudarso → Koridor 10 (Cawang Sutoyo (arah Bekasi) → Penas Kalimalang (arah Bekasi) → Cipinang Kebon Nanas (arah Bekasi) → Pedati Prumpung → Stasiun Jatinegara 1 → Ahmad Yani Bea Cukai → Utan Kayu Rawamangun → Pemuda Pramuka → Kayu Putih Rawasari → Pulomas Bypass → Cempaka Putih → Cempaka Mas 2 → Yos Sudarso Kodamar → Sunter Kelapa Gading → Plumpang Pertamina → Walikota Jakarta Utara → Permai Koja → Enggano → Tanjung Priok).
  • Rute Transjakarta Bekasi – Grogol 2:
Terminal Bekasi → Jl. Ir. H. Juanda → Jl. H. Mulyadi Joyomartono → Jalan Tol Jakarta-Cikampek → Halim PK → Jl. MT. Haryono → Koridor 9 (Cawang UKI → BNN → Cawang Ciliwung → Cikoko St.Cawang → Tebet BKPM → Pancoran Tugu → Pancoran Barat → Tegal Parang → Kuningan Barat → Gatot Subroto Jamsostek → Gatot Subroto LIPI → Semanggi → Senayan JCC → Slipi Petamburan → Slipi Kemanggisan → RS Harapan Kita → S. Parman Podomoro City → Grogol 2).
  • Rute Transjakarta Bekasi – Pasar Baru:
Terminal Bekasi → Jl. Ir. H. Juanda → Jl. H. Mulyadi Joyomartono → Jalan Tol Jakarta-Cikampek → Halim PK → Jl. MT. Haryono → Koridor 7 (Cawang UKI → BNN → Cawang Otista → Gelanggang Remaja → Bidara Cina → Kampung Melayu (arah Pasar Baru)) → Koridor 5 (Jatinegara RS Premier (arah Bekasi) → Pasar Jatinegara (arah Bekasi) → Kebon Pala → Slamet Riyadi → Tegalan → Matraman 1 → Salemba Carolus → Salemba UI → Kramat Sentiong NU → Pal Putih → Senen Sentral → Budi Utomo (arah Pasar Baru)) → Koridor 3 (Pasar Baru).
Depok 4H Universitas Indonesia – Stasiun Manggarai   1 TJ/Kopaja/PPD
P5A Terminal Depok – Cibubur – BNN     2 TJ/PPD
  • Rute Transjakarta Depok – Manggarai:
Universitas Indonesia → Universitas Pancasila → Stasiun Lenteng AgungStasiun Tanjung Barat → Poltangan → Jl. Raya Ps. Minggu → Jl. Dr. Supomo → Jl. Dr. Saharjo → Koridor 4 (Manggarai) → Stasiun Manggarai.
  • Rute Transjakarta Depok – BNN:
Terminal Depok → Jl. Margonda Raya → Jl. Ir. H. Juanda → Jalan Tol CijagoJalan Tol Jagorawi → Buperta (arah Depok)/Cibubur Junction (arah BNN) → Jalan Tol Jagorawi → Jl. Mayjen Sutoyo → Koridor 7 (Cawang UKI → BNN).
Tangerang P3B Poris Plawad – Kebon Nanas – Pasar Baru      8 TJ/PPD
P3A Poris Plawad – Karawaci – Bundaran Senayan    6 TJ/PPD
  • Rute Transjakarta Tangerang – Pasar Baru:
Terminal Poris Plawad → Jl. Benteng Betawi → Jl. Jend. Sudirman → Jl. MH Thamrin → Kebon Nanas → Jalan Tol Jakarta-Tangerang → Koridor 9 (S. Parman Podomoro City (arah Pasar Baru) → Grogol 2 (arah Pasar Baru)) → Koridor 8A (Tomang Mandala → RS Tarakan → Petojo) → Koridor 3 (Pecenongan → Juanda → Pasar Baru).
  • Rute Transjakarta Tangerang – Bundaran Senayan:
Terminal Poris Plawad → Jl. Benteng Betawi → Jl. Jend. Sudirman → Jl. Teuku Umar → Jl. Imam Bonjol → Jalan Tol Jakarta-Tangerang → Koridor 9 (RS Harapan Kita → Slipi Kemanggisan → Slipi Petamburan→ Senayan JCC) → Koridor 1 (Gelora Bung Karno → Bundaran Senayan).
Tangerang Selatan P6B Ciputat – Tosari    12 PPD
P4C BSD City – Grogol 2    2 TJ/PPD
P4A Ciputat – Kampung Rambutan    2 TJ/PPD
  • Rute Transjakarta Ciputat – Tosari:
Pool PPD Ciputat → Jl. R.E. Martadinata → Jl. Dewi Sartika → Jl. Ir. H. Juanda → Koridor 8 (Lebak Bulus (arah Ciputat) → Pondok Pinang (arah Tosari) → Pondok Indah 1 → Pondok Indah 2) → Jl. Margaguna → Jl. Radio Dalam → Jl. Ahmad Dahlan → Jl. Gandaria Tengah → Jl. Melawai Raya → Koridor 1 (Masjid Agung → Bundaran Senayan → Gelora Bung Karno → Polda Metro Jaya → Bendungan Hilir → Karet → Dukuh Atas 1 → Tosari).
  • Rute Transjakarta BSD City – Grogol 2:
Giant BSD City → Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo → Jl. Pahlawan Seribu → Jl. Raya Serpong → Jl. MH Thamrin → Kebon Nanas → Jalan Tol Jakarta-Tangerang → Koridor 9 (S. Parman Podomoro City → Grogol 2).

Transjakarta Feeder

Transjakarta Feeder (dulunya disebut sebagai BKTB atau Bus Kota Terintegrasi Busway) adalah pengumpan bus Transjakarta dan wilayah jangkauannya yang terletak di sekitar Jakarta. Selain itu, PT. Transportasi Jakarta juga menyediakan angkutan bus pengumpan gratis menuju 10 rusunawa bagi pemegang KTP rusunawa.[17][18] dan 3 stasiun kereta api KRL Jabodetabek agar penumpang KRL tidak kesulitan untuk berganti moda transportasi.[19] Tersedia juga Feeder atau penghubung dengan stasiun KRL yang telah beroperasi di Stasiun Tebet, Stasiun Palmerah, dan Stasiun Cawang. Stasiun lainnya direncanakan akan dilayani oleh Transjakarta Feeder pada tahun 2016. Stasiun-stasiun tersebut yang direncanakan akan dilayani oleh bus pengumpan Transjakarta adalah Stasiun Duren Kalibata dan Stasiun Tanah Abang.[20] Semua armada bus pengumpan Transjakarta menggunakan bus sedang Toyota Dyna 110FT (eks-Kopaja AC) yang pengadaannya dilakukan oleh Kopaja, ada juga beberapa bus pengumpan yang menggunakan bus Hino RK8 R260 berwarna kuning-merah yang pengadaannya dilakukan oleh PT. Transportasi Jakarta sendiri. Dan berikut ini daftar rute-rute Transjakarta Feeder beroperasi dan rute rute yang masih dalam rencana.

Nomor Rute Jurusan Koridor yang terintegrasi Operator
1 12D Pantai Indah Kapuk – Balai Kota       TJ/Kopaja
2 8D Lebak Bulus – Senen (via Cikini)      TJ/Kopaja
3 11C Pulogadung – Pulo Gebang (via Bermis dan Terminal Rawamangun, arah Pulo Gebang)     TJ
Pulo Gebang – Pulogadung (via Pasar Pulo Gadung, arah Pulo Gadung)     TJ
4 8F Kebayoran Lama – Palmerah – Tanah Abang (via Gandaria City dan Stasiun Karet)   TJ
Nomor Rute Jurusan Koridor yang terintegrasi Operator
1 5D Stasiun Tebet – Jatinegara – Bidara Cina      TJ dan KCJ
2 6D Stasiun Tebet – Satrio – Karet TJ dan KCJ
3 6C Stasiun Tebet – Patra Kuningan – Karet     TJ dan KCJ
4 6K Stasiun Tebet – Mega Kuningan – Karet     TJ dan KCJ
5 9I Stasiun Palmerah – Tosari    TJ dan KCJ
Nomor Rute Jurusan Koridor yang terintegrasi Operator
1 10G Rusunawa Marunda – Tanjung Priok    TJ
2 11F Rusunawa Pulo Gebang – Pulo Gebang   TJ
3 3D Rusunawa Daan Mogot – Kalideres   TJ
4 3F Rusunawa Kapuk Muara – Kalideres   TJ
5 9H Rusunawa Tambora – Pluit – Latumenten   TJ
6 3E Rusunawa Flamboyan – Kalideres   TJ
7 10H Rusunawa Cipinang Besar Selatan – PGC     TJ
8 11E Rusunawa Pinus Elok – Pulo Gebang   TJ
9 11D Rusunawa Rawa Bebek – Pulo Gebang   TJ
10 12E Rusunawa Kaliadem – Kota   TJ

Rute spesial dan rute wisata

Pada 29 Mei 2015 dalam menyambut HUT DKI Jakarta ke-488, PT. Transportasi Jakarta meluncurkan rute spesial Transjakarta Feeder pada hari Sabtu-Minggu, saat HUT DKI Jakarta dan hari libur nasional untuk memudahkan penumpang Transjakarta yang hendak mengunjungi tempat-tempat wisata di Jakarta (misalnya PRJ). Selain itu, PT. Transjakarta juga menyediakan layanan bus gratis rute Bundaran Senayan – Harmoni pp. untuk warga DKI Jakarta yang belum mencoba layanan Transjakarta. Dan berikut ini daftar rute-rute Transjakarta Feeder beroperasi dan rute rute yang masih dalam rencana.

Nomor Rute Jurusan Koridor yang terintegrasi Operator
1 1I JIExpo Kemayoran – Monas(*)      TJ
2 GR1 Bundaran SenayanHarmoni(**)   TJ
3 9L TMII – Grogol 2     TJ

(*) hanya beroperasi pada Pekan Raya Jakarta
(**) beroperasi sebagai layanan bus gratis Transjakarta untuk warga DKI Jakarta

Bus wisata

Selain bus Transjakarta, PT Transportasi Jakarta juga mengelola 12 bus tingkat gratis yang beroperasi dari Kota menuju Senayan dan juga sebaliknya. Bus tingkat ini diproduksi oleh Weichai (5 bus, berwarna ungu-hijau), MAN (2 bus, berwarna merah, hibah PT. Coca-Cola Indonesia, serta berwarna biru, hibah Tower Bersama Group), dan Mercedes-Benz (6 bus, 5 bus berwarna kuning, hibah Tahir Foundation; 1 bus berwarna biru-putih, hibah PT. Sumber Alfaria Trijaya). Kelima bus Mercedes-Benz yang dihibahkan oleh Tahir Foundation belum beroperasi karena penggantian suspensi[21] dan chassis[21]. Ini adalah rute bus tingkat yang melayani berikut ini.

Nomor Rute Jurusan Operator
1 BW1 History of Jakarta TJ
2 BW2 Jakarta Modern TJ
3 BW3 Art & Culinary TJ
  • Rute History of Jakarta:
Balai Kota DKI Jakarta - Museum Nasional Indonesia - Gedung Arsip Nasional - Museum Bank Indonesia - BNI 46 - Pasar Baru - Gedung Kesenian Jakarta - Jl. Ir. H. Juanda - Monas 2 - Balai Kota DKI Jakarta
  • Rute Jakarta Modern:
Balai Kota DKI Jakarta - Gedung Sarinah - Plaza Indonesia - Museum Nasional Indonesia - Pecenongan - Pasar Baru - Gedung Kesenian Jakarta - Jl. Ir. H. Juanda - Masjid Istiqlal - Monas 1 - Monas 2 - Balai Kota DKI Jakarta
  • Rute Art & Culinary:
Balai Kota DKI Jakarta - Gedung Harmoni - Gedung Arsip Nasional - Museum Bank Indonesia - BNI 46 - Sawah Besar - Pecenongan - Monas 2 - Balai Kota DKI Jakarta

Tiket dan tarif

Kartu prabayar / E-Ticket

 
Pintu halte Transjakarta.

Sistem tiket pada halte Transjakarta sejak 2013 menggunakan kartu elektronik (e-ticketing), sebagai pengganti uang tunai. Operator koridor tidak menerbitkan kartu tersebut, melainkan menggunakan kartu prabayar yang dikeluarkan oleh bank. Bank tersebut yakni Bank Rakyat Indonesia (BRIZZI), Bank Central Asia (Flazz), Bank Negara Indonesia (Tapcash, Kartu Aku, dan Rail Card), Bank Mandiri (e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, dan GazCard), Bank DKI (JakCard), serta Bank Mega MegaCash. Kartu tersebut dapat dibeli di bank penyedia kartu prabayar dan loket pada seluruh halte Transjakarta dengan seharga Rp 40.000. Pengisian saldo dapat dilakukan di ATM, bank-bank terkait, dan loket halte.[22] Kartu tersebut, (kecuali untuk Bank DKI (JakCard) dan Bank Mega MegaCash), dapat juga digunakan sebagai tiket Commuter Line.[23]

Pengguna e-ticket tidak perlu mengantri di loket halte, cukup dengan tap-in di pintu masuk halte (barrier) lalu masuk ke dalam halte. Apabila saldo habis, maka saat tap-in pintu barrier tidak dapat diputar dan pengguna kartu dapat mengisi ulang di loket halte. Semua pengguna Transjakarta yang akan keluar halte tidak melakukan tap-in lagi, cukup dengan melewati barrier keluar halte.[24]

Dari bulan November 2014 hingga Februari 2015, mulai diberlakukan full e-ticket untuk 12 koridor busway. Full e-ticket diberlakukan tiap 2 minggu sekali di hari Sabtu (hingga 13 Desember 2014 untuk koridor 10, 11, dan 12). Tahap-tahap tersebut di akhiri pada hari Minggu, 15 Februari 2015 dimana berlaku ujicoba e-ticket di koridor 4 dan 6 dan seminggu setelahnya (22 Februari 2015) berlaku full e-ticket di seluruh koridor Transjakarta (termasuk koridor 4 dan 6).

Tarif

Tarif Transjakarta

Tarif Transjakarta pada pukul 05.00 - 07.00 WIB sebesar Rp2.000, sedangkan pada pukul 07.00 - 23.00 WIB sebesar Rp3.500. Transjakarta disudsidi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan menggunakan dana dari APBD. Pada hari-hari tertentu (misalnya HUT Jakarta 22 Juni, Tahun Baru 1 Januari, dll.) pengguna Transjakarta dibebaskan dari tarif (gratis). Per 6 Januari 2016, tarif Transjakarta/Transjabodetabek untuk seluruh koridor adalah Rp3.500.

Pada operasional malam hari (Amari) pukul 23.00 - 05.00 tarif Transjakarta tetap Rp3.500

Pengelola

PT. Transportasi Jakarta

PT. Transportasi Jakarta adalah pengelola Transjakarta yang awalnya bernama Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta dan Unit Pengelola Transjakarta Busway (UPTB). Lembaga ini dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110/2003 tentang Pembentukan BP Transjakarta. Pada tahun 2006 namanya kemudian diganti menjadi BLU Transjakarta berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2006, kemudian menjadi Unit Pengelola. UPTB bernaung di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.[25] Lembaga ini dibubarkan pada akhir tahun 2013 dan digantikan oleh PT. Transportasi Jakarta yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).[26]

PT. Transportasi Jakarta memiliki kewenangan atas operasional seluruh koridor dan area kerja Transjakarta serta melakukan pengawasan dan koordinasi dengan operator koridor, penyedia armada bus, dan pengelola pool SPBG. Direktur Utama PT. Transjakarta diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur DKI Jakarta dengan memerhatikan saran dan masukan dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Pada awal pembentukannya, PT. Transjakarta dipimpin oleh Antonius NS Kosasih, tapi karena dinilai cukup mengkhawatirkan akhirnya Gubernur DKI Jakarta mencopot Kosasih dan menggantikannya dengan Budi Kaliwono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Cipaganti per 6 Januari 2016.

Operator koridor dan armada bus

Dalam pengoperasiannya, Transjakarta didukung oleh beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor. Operator tersebut yaitu:

  1. PT Trans Mayapada Busway (TMB) – Koridor 10
  2. PT Eka Sari Lorena (LRN) – Koridor 5 dan 7
  3. PT Bianglala Metropolitan (BMP) – Koridor 8 dan Amari
  4. Perum DAMRI (DMR/DAMRI) – Koridor 1, 5, dan 8
  5. PT. Transportasi Jakarta (TJ/TJSB) – Seluruh koridor, Rute Langsung, Feeder Rusunawa, Feeder KRL (kerjasama dengan PT.KCJ), Layanan Bus Gratis, Bus Wisata, Rute Spesial, Rute Penyangga
  6. Kopaja (KAJ) – Feeder, Koridor 4, 6A, 7A, 7B, dan 12
  7. Mayasari Bakti (MB) – Koridor 2, 2B, 3, 5, 7A, 7B, 9, dan 10[27]
  8. Perum PPD (PPD) – Koridor 2, 2B, 3, 4, 6, 8, 12, Rute Langsung, Feeder KRL, dan Rute Penyangga

Sedangkan operator yang sudah tidak beroperasi lagi karena berakhirnya masa kontrak atau diberhentikan oleh PT. Transportasi Jakarta yaitu:

  1. PT Jakarta Express Trans (JET) (tidak beroperasi sejak 10 Juni 2013)
  2. PT Trans Batavia (TB) (tidak beroperasi sejak 15 Januari 2016)
  3. PT Jakarta Mega Trans (JMT) (tidak beroperasi mulai 1 Juni 2016)
  4. PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM) (tidak beroperasi mulai 1 Juni 2016)
  5. PT Primajasa Perdanaraya Utama (PP) (tidak beroperasi mulai 1 Juli 2016)

Kekurangan

  • Kurangnya armada bus pengumpan (feeder) yang membantu melayani Transjakarta.
  • Beberapa jembatan penyeberangan yang dibangun bagi penumpang Transjakarta mengalami kerusakan, contohnya lantai jembatan yang berlubang serta tangga yang lantainya telah rusak.[28][29]
  • Pada jam-jam sibuk, jumlah armada yang tersedia tidak memadai dengan jumlah penumpang yang banyak menyebabkan antrian panjang di halte-halte untuk semua koridor. Terkadang kriminalitas juga terjadi pada jam-jam sibuk di saat bus penuh terisi penuh.[30]
  • Halte-halte yang ada belum menyediakan sarana ventilasi udara yang layak sehingga membuat ruangan menjadi pengap ketika terdapat banyak orang yang mengantri.[31] serta kurangnya tempat duduk di halte.
  • Beberapa titik di jalur koridor 2-12 masih sering dimasuki oleh kendaraan pribadi, menyebabkan terhambatnya perjalanan bus pada jam-jam tertentu (pada kondisi tertentu, telah diberikan suatu solusi, yaitu setelah dilakukan koordinasi, bus akan mengambil jalur dari arah yang berlawanan, sementara bus-bus dari arah yang berlawanan akan melewati jalur umum).[32]
  • Karena sering dimasuki (secara tiba-tiba) oleh pejalan kaki dan kendaraan pribadi, maka di beberapa titik di Koridor 2 dan 3 secara berkala terjadi kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dan pejalan kaki/kendaraan pribadi.
  • Seringkali pengumuman halte yang diberikan tidak sesuai dengan halte yang akan dilalui, hal ini disebabkan oleh keteledoran pengemudi yang lupa menekan tombol pengumuman pada waktunya.
  • Pembuatan maupun pengoprasian Transjakarta membuat kemacetan yang luar biasa dan sering di luar batas kewajaran, terutama pembangunan jalur yang meninggikan permukaan jalan.[33]
  • Kurangnya jumlah SPBG membuat headway di sejumlah koridor menjadi lama, karena letak SPBBG yang jauh, sangat sedikit dan kadang terjadi masalah di suatu SPBG.
  • Ada 529 bus sedang dan gandeng asal Tiongkok yang sebenarnya sudah siap dioperasikan. Namun terkendala kasus korupsi mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, sehingga sampai saat ini belum bisa dioperasikan.
  • Banyak terjadinya kejahatan seksual di dalam bus Transjakarta, sehingga pihak Transjakarta menyediakan area khusus wanita pada bagian depan hingga tengah rangkaian bus yang ditandai dengan stiker atau papan berwarna merah jambu, seperti halnya kereta khusus wanita yang sebelumnya telah diberlakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek di KRL Commuter Line[34].

Lihat pula

Referensi

  1. ^ http://www.tempo.co/read/news/2014/06/01/083581606/Mulai-Hari-Ini-Transjakarta-24-Jam-di-Tiga-Koridor Mulai Hari Ini Transjakarta 24 Jam di Tiga Koridor
  2. ^ http://transjakarta.co.id/tentangkami.php?page_id=1 Tentang Kami
  3. ^ http://transjakarta.co.id/penumpang.php?year=2012 Total Penumpang 2012
  4. ^ Artikel:"Bus Transjakarta Punya Logo Baru" di tempo.co
  5. ^ Artikel:"Logo Baru TransJakarta Akan Digunakan Pada Bus Baru di 2015" di detik.com
  6. ^ ITDP (Desember 2003). "TransJakarta Bus Rapid Transit System, Technical Review" (PDF). ITDP. Diakses tanggal 16 Juni 2012. 
  7. ^ http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/14/17032018/Sepi.Penumpang.Tiga.Feeder.Busway.Stop.Operasi.
  8. ^ "Transjakarta "Pinky", Persembahan Ahok untuk Kaum Perempuan". Kompas.com. 21 April 2016. Diakses 24 April 2016.
  9. ^ http://transjakarta.co.id/tentangkami.php?page_id=3 Sistem Transjakarta
  10. ^ http://megapolitan.kompas.com/read/2011/03/08/15500674/Koridor.XIII.XIV.dan.XV.di.Flyover.
  11. ^ "Transjakarta Akan Beroperasi 24 Jam hingga ke Daerah Penyangga". Kompas.com. 24 April 2015. Diakses 24 April 2015.
  12. ^ "Senin Besok, Transjakarta Depok dan Bekasi Mulai Beroperasi". Kompas.com. 24 April 2015. Diakses 24 April 2015.
  13. ^ "Bus Transjakarta Rute Tangerang Telah Beroperasi". Situs resmi Pemprov DKI Jakarta. 26 Mei 2016. Diakses 26 Mei 2016.
  14. ^ "Transjakarta Mulai Layani Penumpang hingga ke Kota Tangerang". Kompas.com. 26 Mei 2016. Diakses 6 Juni 2016.
  15. ^ "Transjakarta Buka 2 Rute Baru, Ciputat-Bundaran HI dan BSD-Slipi". Kompas.com. 6 Juni 2016. Diakses 6 Juni 2016.
  16. ^ "Transjakarta Rute Depok-Cawang UKI Mulai Beroperasi Hari Ini". Kompas.com. 20 Juni 2016. Diakses 20 Juni 2016.
  17. ^ Ini 10 Rusunawa yang Warganya Dilayani Bus Pengumpan Transjakarta Gratis. Kompas.com. Diakses 2 April 2016.
  18. ^ Ini Rute TransJakarta Gratis untuk Warga Penghuni Rusunawa. Liputan6.com. Diakses 2 April 2016.
  19. ^ Transjakarta Operasikan Bus Pengumpan di Stasiun Tebet. 4 April 2016. Kompas.com. Diakses 9 April 2016.
  20. ^ "Feeder" Bus Transjakarta Juga Akan Beroperasi di Tiga Stasiun Ini. 4 April 2016. Kompas.com. Diakses 9 April 2016.
  21. ^ a b Rujukan kosong (bantuan) 
  22. ^ http://www.tempo.co/read/news/2013/01/22/087456131/Konsorsium-5-Bank-Layani-E-Ticket-Transjakarta
  23. ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/08/11/13275481/Tiket.Elektronik.Transjakarta.Bisa.Digunakan.untuk.KRL
  24. ^ http://www.bni.co.id/id-id/bnipromo/productpromo/eticketingtransjakarta.aspx
  25. ^ (Indonesia) Transjakartabusway.com: Profil BLU Transjakarta Busway, diakses pada 29 Juli 2009.
  26. ^ DPRD DKI Sahkan PT Transjakarta Berdiri Sendiri. Diakses dari situs berita merdeka pada 17 Maret 2014
  27. ^ Kata Ahok, Mayasari Bakti Ingin Bergabung dengan PT Transjakarta. 6 Januari 2016. Kompas.com. Diakses 10 April 2016.
  28. ^ (Indonesia) Lantai Jembatan Busway Benhil Rusak Lagi (detik.com)
  29. ^ (Indonesia) 17 hari Lubang di Jembatan Busway Sawah Besar Menganga (detik.com)
  30. ^ (Indonesia) HCB Penuh Sesak, Penumpang Minta Tambah Bus (kompas.com)
  31. ^ (Indonesia) Naik Busway Bagaikan Ikan Sarder (detik.com)
  32. ^ (Indonesia)
    • Dikecilkannya jalur yang sudah ada.
    • Halte yang jarang pada beberapa koridor tertentu.
    • Memperparah kemacetan di mana-mana.
    • Menghambat perjalanan kendaraan pribadi.
    Jalur Busway di Daan Mogot Jakbar Makin Semrawut
  33. ^ (Indonesia) Dukuh Bawah-Slipi-Tomang Macet 5 Kilometer (detik.com)
  34. ^ (Indonesia) Pemisahan penumpang di Transjakarta tiru PT KCJ (kompas.com)

Pranala luar