Malaikat Agung
Malaikat Agung (bahasa Latin Archangelus, diambil dari bahasa Yunani ἀρχάγγελος, yang berasal dari kata ἀρχι-, "penghulu", dan άγγελος, "malaikat") adalah malaikat yang berpangkat tinggi. Makhluk-makluk gaib dengan penggambaran yang sangat mirip dengan malaikat agung terdapat dalam berbagai tradisi keagamaan; akan tetapi istilah "malaikat agung" lazimnya berkaitan dengan kepercayaan agama-agama samawi.
Istilah malaikat agung adalah padanan bahasa Indonesia untuk kata Yunani ἀρχάγγελος (arkhai + aggelos, secara harfiah berarti penghulu malaikat atau ketua malaikat).[1]
Penggambaran
Mikhael, Gabriel, serta Rafael dikenal sebagai malaikat-malaikat agung dalam agama Yahudi, Islam, dan Kristen. Kitab Tobit—diakui sebagai bagian dari Alkitab oleh Gereja Katolik dan Ortodoks, tetapi dianggap apokrif di kalangan Protestan—meriwayatkan tentang Rafael, yang juga dianggap salah satu malaikat agung. Malaikat Agung Gabriel, Malaikat Agung Mikhael, dan Malaikat Agung Rafael dihormati dalam Gereja Katolik Roma yang memperingatinya setiap tanggal 29 September (sejak 1921 sampai 1969, Malaikat Agung Gabriel diperingati setiap tanggal 24 Maret, dan Malaikat Agung Rafael diperingati setiap tanggal 24 Oktober). Gereja Ortodoks Timur memperingati ketiga malaikat agung ini setiap tanggal 8 November (menurut penanggalan Julian, yang bertepatan dengan tanggal 21 November dalam kalender Gregorian). Malaikat-malaikat agung dalam agama Islam adalah Jibril (Gabriel), Mika'il (Mikhael), Israfil, dan Malak al-Maut. Kitab-kitab dalam khazanah susastra Yahudi, seperti Kitab Henokh, menyebut Metatron sebagai malaikat agung, berjulukan "yang tertinggi di antara para malaikat", meskipun tidak semua sekte dalam agama Yahudi mengakuinya.
Beberapa sekte Yahudi mengaku mengenal sekumpulan Tujuh Malaikat Agung, namun nama malaikat-malaikat dalam kumpulan ini berbeda-beda dari satu sekte ke sekte lainnya. Gabriel, Mikhael, dan Rafael selalu termasuk anggota kumpulan ini; nama empat malaikat lainnya berbeda-beda, tetapi kebanyakan memasukkan Uriel, yang termaktub namanya dalam Kitab Ezra II.
Naskah-naskah suci agama Majusi menyinggung tentang Enam Amesya Spenta Agung (Amesya Spenta secara harfiah berarti "Makhluk-Makhluk Abadi Yang Pemurah/Suci")[2] dari Ahura Mazda.
Dalam agama Majusi
Semakin banyak pakar antropologi, teologi, dan filsafat yang meyakini bahwa ajaran agama Majusi memuat sari-sari kepercayaan purba akan malaikat-malaikat.[3]
Para Amesya Spenta dalam ajaran Majusi mirip dengan malaikat-malaikat agung. Masing-masing mendiami raga abadi yang berkarya di alam ragawi untuk melindungi, menuntun, serta mengilhami umat manusia, dan di alam rohani. Kitab Awesta membabarkan asal-muasal serta hakikat para malaikat agung atau Amesya Spenta ini.[3]
Demi menjaga keseimbangan, Ahura Mazda melakukan tindakan penciptaan yang pertama, memancarkan Roh Sucinya, Spenta Mainyu, Malaikat Agung Kebajikan. Ahura Mazda juga memancarkan dari dirinya enam Amesya Spenta, yang bersama-sama dengan Spenta Mainyu membantu penciptaan semesta alam ragawi. Selanjutnya ia memantau perkembangan enam belas negeri, masing-masing telah diresapi dengan kekuatan budaya tersendiri yang dirancang untuk mendorong terbentuknya populasi-populasi umat manusia yang berlainan satu sama lain. Para Amesya Spenta ditugaskan untuk menjaga tanah-tanah suci itu dan dengan dipancarkannya mereka, diyakini pula telah menghubungkan masing-masing populasi dengan Tuhan.[4]
Para Amesya Spenta (amesya berarti abadi & spenta berarti kecemerlangan dan kebajikan) sebagai sifat-sifat Tuhan adalah:
- Spenta Mainyu (bahasa Pahlawi, Spenamino): arti harfiah, 'Roh Kelimpahan'
- Asya Wahisyta (bahasa Pahlawi, Ardwahisyt): arti harfiah, 'Kebenaran Tertinggi'
- Wohu Mano (bahasa Pahlawi, Wohuman): arti harfiah, 'Akal Budi yang Benar'
- Khsyathra Wairya (bahasa Pahlawi, Syahrewar): arti harfiah, 'Wewenang yang Berkenan'
- Spenta Armaiti (bahasa Pahlawi, Spandarmad): arti harfiah, 'Kesalehan yang Suci'
- Haurwatat (bahasa Pahlawi, Hordad): arti harfiah, 'Kesempurnaan' atau 'Kesehatan'
- Ameretat (bahasa Pahlawi, Amurdad): arti harfiah, 'Keabadian'
Dalam agama Yahudi
Malaikat dalam bahasa Ibrani adalah "malakh," artinya pesuruh atau pengemban amanat, karena para malaikat diutus Tuhan untuk melaksanakan berbagai tugas. Alkitab Ibrani menggunakan istilah-istilah seperti מלאכי אלוהים (malakhi Elohim; Malaikat Allah),[5] מלאכ י י (malakhi Adonai; Malaikat Tuhan),[6] בני אלוהים (b'nai elohim; putera-putera Allah), dan הקדושים (ha-q'dosyim; yang kudus) untuk menyebut makhluk-makhluk yang turun-temurun ditafsirkan sebagai para pesuruh surgawi. Istilah-istilah lain digunakan dalam naskah-naskah yang lebih kemudian, misalnya העליונים (ha-elyonim, yang ada di tempat tinggi, atau yang ada di puncak). Sesungguhnya para malaikat tidak lazim dijumpai dalam kitab-kitab kecuali dalam kitab-kitab yang ditulis lebih kemudian seperti Kitab Daniel, walaupun malaikat secara singkat dikisahkan dalam riwayat Yakub (yang, menurut beberapa tafsiran, bergumul dengan sesosok malaikat) dan Lot (yang mendapat peringatan dari para malaikat menjelang penghancuran Sodom dan Gomora). Daniel adalah tokoh Alkitab pertama yang menyebut malaikat dengan nama.[7] Oleh karena itulah secara luas diduga bahwa ketertarikan umat Yahudi pada para malaikat berkembang semasa pembuangan Babel.[8] Menurut Rabbi Simeon ben Lakisy dari Tiberias (230–270 Masehi), nama-nama tertentu bagi malaikat-malaikat dibawa oleh umat Yahudi sekembalinya dari Babel.
Tidak ada keterangan jelas mengenai malaikat-malaikat agung dalam naskah-naskah kanonik Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama). Dalam Agama Yahudi pasca-Alkitab, malaikat-malaikat tertentu kelak memiliki arti penting tertentu serta memiliki kepribadian dan peranan tersendiri. Walaupun malaikat-malaikat agung ini diyakini berpangkat tinggi di antara bala tentara surga, tidak ada upaya untuk membuat suatu susunan hirarki. Metatron dianggap sebagai salah satu malaikat tertinggi dalam ajaran mistik Merkava dan kabala serta kerap bertugas sebagai juru tulis. Metatron disebut secara ringkas dalam Talmud,[9] dan tampil menonjol dalam tulisan-tulisan mistik Merkava. Mikhael, yang bertugas sebagai petarung dan pembela Israel (Daniel 10:13:KJV), dikagumi secara khusus. Gabriel diriwayatkan dalam Kitab Daniel (Daniel 8:15-17:KJV) dan secara ringkas disebut dalam Talmud,[10] dan banyak tulisan-tulisan mistik Merkava. Penyebutan terawal tentang para malaikat agung terdapat dalam karya-karya tulis yang berasal dari periode di antara penyusunan Alkitab Perjanjian Lama dan Alkitab Perjanjian Baru (misalnya, 4 Ezra 4:36).
Dalam Kabala ada sepuluh malaikat agung, masing-masing terkait dengan satu sefira: Metatron, Raziel (atau Jofiel), Tzafkiel, Tzadkiel, Kamael, Rafael, Haniel, Mikhael, Gabriel, dan Sandalfon. Bab 20 dari Kitab Henokh menyebut tujuh malaikat kudus yang berjaga-jaga, yang seringkali dianggap sebagai tujuh penghulu malaikat: Mikhael, Rafael, Gabriel, Uriel, Saraqael, Raguel, dan Remiel.[11] Riwayat Adam dan Hawa juga memuat daftar para penghulu malaikat: Mikhael, Gabriel, Uriel, Rafael, dan Yoel. Maimonides, filsuf Yahudi Abad Pertengahan, menyusun suatu hirarki malaikat Yahudi.
Dalam agama Kristen
Perjanjian Baru sering berbicara tentang para malaikat (misalnya, malaikat-malaikat yang menyampaikan warta kepada Maria, Yusuf, dan para gembala; malaikat-malaikat yang melayani Kristus seusai dicobai di padang gurun, malaikat yang mendatangi Kristus dalam kesusahannya, malaikat-malaikat di makam sesudah kebangkitan Kristus, malaikat-malaikat yang melepaskan Rasul Petrus dan Rasul Paulus dari penjara); namun kitab ini hanya dua kali menggunakan istilah "malaikat agung". Yang pertama dalam 1 Tesalonika.
Dalam agama Islam
Dalam Islam, malaikat-malaikat agung yang disebutkan namanya[12] dalam Al Qur'an meliputi:
- Gabriel (Jibril dalam bahasa Arab). Jibril adalah malaikat agung yang bertanggung jawab menyampaikan wahyu Tuhan kepada semua nabi, termasuk menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada Muhammad dan membimbingnya untuk mendaraskannya. Berbagai Hadits (tradisi) menyebut peranannya menyampaikan warta dari "Tuhan Yang Maha Kuasa" kepada nabi-nabi.
- Mikhael ([[Mika'il dalam bahasa Arab). Mika'il kerap digambarkan sebagai malaikat agung kerahiman yang bertanggung jawab atas hujan, guruh, dan ajal manusia.[13]
- Rafael (Israfil dalam bahasa Arab). Menurut tradisi Israfil bertanggung jawab memberi tanda tibanya hari penghakiman dengan meniup sangkakala. Nama Israfil diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani menjadi Rafael.[14]
- Azrael (Izra'il dalam bahasa Arab). Malaikat maut.
Dalam tradisi-tradisi keagamaan lainnya
Para praktisi okultisme kadangkala menghubung-hubungkan para penghulu malaikat seperti dalam Kabala dengan musim-musim atau unsur-unsur, atau bahkan dengan warna-warna tertentu. Dalam beberapa sistem upacara sihir berdasarkan Kabala, keempat-empat malaikat agung utama (Gabriel, Mikhael, Rafael, dan Uriel) diseru sebagai penjaga keempat penjuru bumi, atau keempat arah mata angin, dan warna-warna tertentu yang dikaitkan dengan mereka dihubung-hubungkan dengan macam-macam kekuatan sihir.[15] Lucifer atau Sataniel dalam tradisi-tradisi keagamaan Yahudi-Kristen, atau Iblis dalam Islam, dianggap sebagai malaikat agung oleh para penganut kepercayaan Satanisme dan banyak penganut kepercayaan non-Satanisme, tetapi non-Satanisme menganggapnya sebagai Si Jahat dan tersingkir dari rahmat Tuhan.
Dalam seni-budaya
In seni rupa, malaikat-malaikat agung kadangkala digambarkan bersayap besar. Malaikat-malaikat agung yang ditampilkan dengan karya-karya seni rupa lazimnya adalah Gabriel, Mikhael, Rafael, dan Uriel.[16]
Dalam upacara kecil tolak bala pentagram, mantera yang digunakan mencakup kata-kata "di depanku Rafael; di belakangku Gabriel; di kananku Mikhael; di kiriku Auriel (Uriel)..."[17]
Dalam budaya populer
Malaikat-malaikat agung digambarkan dalam banyak film dan serial TV.
Lihat Pula
- Malaikat
- Kami
- Para Malaikat Agung Sopo, lukisan-lukisan bergaya barok di Kolombia
Referensi
- ^ "archangel". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal July 2, 2014.
- ^ "Encyclopaedia Britannica, "amesha spenta"". Britannica.com. Diakses tanggal 2014-03-11.
- ^ a b Mary Boyce, A History of Zoroastrianism Volume One: The Early Period, E. J. Brill, Leiden 1975
- ^ Zend Avesta FARGARD XXII (Halaman 199) Mary Boyce, A History of Zoroastrianism Volume One: The Early Period, E. J. Brill, Leiden 1975. (1989 edition ISBN 9004088474)
- ^ Davidson, Baruch S. "What Are Angels?". Chabad.org. Diakses tanggal 2014-03-11.
- ^ DEATH, ANGEL OF "the "destroying angel" ("mal'ak ha-mashḥit")" Jewish Encyclopedia
- ^ Ludwig Blau; Kaufmann Kohler (1908). "ANGELOLOGY". Jewish Encyclopedia. Diakses tanggal 2014-03-11.
- ^ Judaism: The Postexilic Period International Encyclopedia of the Social Sciences
- ^ Sanhedrin 38b and Avodah Zarah 3b.
- ^ cf. Sanhedrin 95b
- ^ Metzger & Coogan (1993) Oxford Companion to the Bible, Oxford University Press, p. 54, ISBN 9780199743919
- ^
Lewis, James R.; Oliver, Evelyn Dorothy (2008). Angels A to Z. Visible Ink Press. hlm. xviii. ISBN 9781578592579.
- Davidson, Gustav (1967). A dictionary of angels: including the fallen angels. Free Press. ISBN 9780029070505.
- Noegel, Scott B.; Wheeler, Brannon M. (2002). Historical Dictionary of Prophets in Islam and Judaism. Scarecrow Press. ISBN 9780810843059.
- ^ Qur'an Al-Baqarah:98
- ^ Qur'an Al-Haqqah:13
- ^ The Pagan's Path, Metaphysics 101: The Archangels
- ^ Angels in Art di HumanitiesWeb
- ^ "On the Lesser Banishing Ritual of the Pentagram" dari The Internet Book of Shadows di Sacred-texts.com