Prasasti Kebon Kopi I
Prasasti Kebonkopi I (dinamakan demikian untuk dibedakan dari Prasasti Kebonkopi II) atau Prasasti Tapak Gajah (karena terdapat pahatan tapak kaki gajah),[1] merupakan salah satu peninggalan kerajaan Tarumanagara.[2]
Lokasi
Prasasti Kebonkopi I terletak di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, pada abad ke-19, ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi. Oleh karena itu prasasti ini disebut Prasasti Kebonkopi I. Hingga saat ini prasasti tersebut masih berada di tempatnya ditemukan (in situ). Prasasti ini berada pada koordinat 106°41'25,2" Bujur Timur dan 06°31'39,9" Lintang Selatan dengan ketinggian 320 m di atas permukaan laut.[2]
Sejarah
Pada tahun 1863, Jonathan Rig, seorang tuan tanah pemilik perkebunan kopi di dekat Buitenzorg (kini Bogor), melaporkan penemuan prasasti di tanahnya. Penemuan prasasti ini dilaporkan kepada Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (kini Museum Nasional Indonesia) di Batavia (kini Jakarta). Karena itulah prasasti ini disebut prasasti Kebon Kopi.[2]
Bahan
Prasasti Kebonkopi dipahatkan pada salah satu bidang permukaan batu yang berukuran cukup besar.
Teks prasasti
Prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta yang disusun ke dalam bentuk seloka metrum Anustubh yang diapit sepasang pahatan gambar telapak kaki gajah.
Teks:
~ ~ jayavisalasya Tarumendrasya hastinah ~ ~
Airwavatabhasya vibhatidam ~ padadvayam
Terjemahan:
“Di sini nampak tergambar sepasang telapak kaki …yang seperti
Airawata, gajah penguasa Taruma yang agung dalam….dan (?) kejayaan”
Lihat pula
Media tentang Tapak Gajah Inscription di Wikimedia Commons
Rujukan
- ^ Lingga Arvian Nugroho (30 December 2015). "Prasasti Tapak Gajah di Ciaruteun Bogor, Ini Bentuknya". TribunnewsBogor.com.
- ^ a b c "Prasasti Tapak Gajah". Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat. 30 December 2011.
Daftar pustaka
- H.P. Hoepermans “Hindoe-Oudheden va Java (1864)” ROD 1913:74
- J.F.G. Brumund “Bijdragen tot de kennis va het Hindoeisme op Java” VBG.XXXIII 1868:63-64
- A.B. Cohen Stuart “Heilige Voetsporen op Java” BKI 3(X) 1875:163-168. Juga di bahasa Inggris berjudul: “Sacred Footprints in Java” Indian AntiQuary IV. 1875:355-dst
- H. Kern “Eenige Oude Sanskrit-Opschrifte n van ‘t Maleische-schiereil and” VMKAWL 3(1).1884:9
- P.J. Veth, Java II. 1878:46; I.1896:27
- R.D.M. Verbeek “Oudheden van Java” VBG. XLVI. 1891:30-31.
- J. Ph. Vogel “the Earliest Sanskrit Inscription opsachriften of Java” POD. I. l925:27-28. Plate 32,33.
- Bambang Soemadio (et.al. editor) Sejarah Nasional Indonesia II, Jaman Kuna. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan l975:39-40; l984:40