Pelantikan Kaisar Jepang
Pelantikan (即位の礼 , Sokui no rei) Kaisar Jepang adlaah upacara kuno yang menandai kenaikan tahta penguasa baru Thata Seruni, monarki warisan tertua di dunia yang masih ada. Berbagai regalia kekaisaran kuno diberikan kepada penguasa berdaulat baru pada saat ritus tersebut.
Upacara
Persembahan Tiga Harta Karun Keramat
Upacara pelantikan Kaisar Jepang terdiri dari tiga bagian utama. Yang pertama adalah yang paling sederhana, dan diadakan setelah kematian penguasa berdaulat terdahulunya. Pewaris tahta secara resmi dipersembahkan dengan kota-kota yang berisi dua dari Tiga Harta Karun Keramat Jepang: (1) sebuah pedang replika yang mewakili pedang Kusanagi-no-Tsurugi (artinya "Pedang Pemotong Rumput") (草薙劍), meskipun aslinya dikatakan disimpan di Kuil Atsuta, Nagoya; dan (2) Yasakani no magatama (八尺瓊曲玉), sebuah kalung akik berbentuk koma. Tak seperti monarki lainnya, Jepang tak memiliki mahkota dalam regalianya. Tiga obyek tersebut awalnya dikatakan diberikan oleh Dewi Surya, Amaterasu-ōmikami, kepada cucunya saat ia mula-mula turun ke bumi dan menjadi pendiri dinasti kekaisaran. Benda paling berpengaruh dari tiga harta kartun tersebut adalah cermin Yata no Kagami (八咫鏡), yang disimpan di Kuil Ise sebagai go-shintai (御神体), atau pertubuhan Dewi Surya itu sendiri. Benda tersebut secara permainnen disimpan di kuil tersebut, dan tidak dipersembahkan kepada Kaisar pada upacara pelantikannya. Para pendeta dan pengirim pesan Kekaisaran dikirim ke kuil tersebut, serta kuil-kuil makam dari empat Kaisar yang memerintah sebelumnya, untuk memberitahukan pengangkatan Kaisar baru.
Bacaan tambahan
- Robert S. Ellwood, The Feast of Kingship: Accession Ceremonies in Ancient Japan (Tokyo: Sophia University, 1973).
- D. C. Holtom, Japanese Enthronement Ceremonies: With an Account of the Imperial Regalia (Tokyo: Sophia University, 1972).