Kesultanan Hobyo

Revisi sejak 10 Oktober 2016 04.58 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Kesultanan Hobyo (bahasa Somali: Saldanadda Hobyo, bahasa Arab: سلطنة هوبيو), juga dikenal dengan nama Kesultanan Obbia,[1] adalah sebuah kerajaan Somali yang berdiri di Somalia utara pada abad ke-19. Negara ini dilepaskan dari Kesultanan Majeerteen oleh Yusuf Ali Kenadid, sepupu dari penguasa Kesultanan Majeerteen, Boqor Osman Mahamuud.

Kesultanan Hobyo

Saldanadda Hobyo
سلطنة هوبيو
1878–Awal abad ke-20
Kesultanan Hobyo pada akhir abad ke-19
Kesultanan Hobyo pada akhir abad ke-19
Ibu kotaHobyo
Bahasa yang umum digunakanSomali, Arab
Agama
Islam
PemerintahanMonarki
Sultan 
• 1878–awal 1900an
Yusuf Ali Kenadid
• awal 1900an–1925
Ali Yusuf Kenadid
Sejarah 
• Didirikan
1878
• Dibubarkan
Awal abad ke-20
Didahului oleh
Digantikan oleh
kslKesultanan
Majeerteen
Somaliland Italia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya, tujuan Yusuf Ali Kenadid adalah untuk menguasai Kesultanan Majeerteen, yang pada saat itu dikuasai oleh Boqor Osman Mahamud. Namun, ia gagal dan terpaksa melarikan diri ke Yemen. Satu dekade kemudian, pada tahun 1870an, Kenadid kembali dari Semenanjung Arab dengan sekelompok musketir Hadhrami. Dengan bantuan mereka, ia mampu mengalahkan klan Hawiye dan mendirikan kerajaan Hobyo pada tahun 1878.[2][3]

Pada akhir tahun 1888, Sultan Kenadid membuat perjanjian dengan Italia, sehingga menjadikan negaranya sebuah protektorat Italia. Saingannya Boqor Osman akan membuat perjanjian yang mirip pada tahun berikutnya. Kedua penguasa ini menandatangani traktat protektorat untuk kepentingan ekspansionis mereka; Kenadid berupaya memanfaatkan dukungan Italia untuk memenangkan sengketa wilayah dengan Kesultanan Zanzibar.

Namun, hubungan Hobyo dengan Italia memburuk ketika Sultan Kenadid menolak usulan Italia untuk memperbolehkan kontingen tentara Britania mendarat di negaranya agar dapat menyerang tentara Muhammad Abdullah Hassan.[4] Karena dipandang sebagai ancaman oleh Italia, Sultan Kenadid nantinya dibuang ke Aden dan kemudian ke Eritrea, dan begitu pula putranya Ali Yusuf.[5]

Catatan kaki

  1. ^ New International Encyclopedia, Volume 21, (Dodd, Mead: 1916), hal.283.
  2. ^ Helen Chapin Metz, Somalia: a country study, (The Division: 1993), p.10.
  3. ^ Lee V. Cassanelli, The shaping of Somali society: reconstructing the history of a pastoral people, 1600-1900, (University of Pennsylvania Press: 1982), p.75.
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Majsult
  5. ^ Sheik-ʻAbdi, hal.129

Pranala luar