Shell (perusahaan)
Royal Dutch Shell plc (LSE: RDSA, LSE: RDSB), atau lebih dikenal sebagai Shell, adalah sebuah perusahaan minyak dan gas multinasional yang berkantor pusat di Belanda dan didaftarkan di Inggris.[2] Terbentuk karena bergabungnya Royal Dutch Petroleum dan Shell Transport & Trading, hingga tahun 2016, Shell merupakan perusahaan terbesar ketujuh di dunia, jika dilihat dari pendapatannya,[1] dan juga merupakan salah satu dari enam perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia.
Publik | |
Kode emiten | LSE: RDSA, LSE: RDSB Euronext: RDSA, Euronext: RDSB NYSE: RDS.A, NYSE: RDS.B |
Industri | Minyak dan gas |
Pendahulu | Royal Dutch Petroleum (1890) "Shell" Transport and Trading (1897) |
Didirikan | Februari 1907 |
Kantor pusat | Den Haag, Belanda (Kantor pusat) Shell Centre, London, Inggris (Kantor yang didaftarkan) |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Charles O. Holliday (Chairman) Ben van Beurden (CEO) |
Produk | Minyak bumi, Gas alam, dan petrokimia yang lain |
Pendapatan | US$ 264,96 milliar (2015)[1] |
US$ -3,261 milliar (2015)[1] | |
US$ 1,939 milliar (2015)[1] | |
Total aset | US$ 340,15 milliar (2015)[1] |
Total ekuitas | US$ 162,87 milliar (2015)[1] |
Karyawan | 94.000 (2015)[1] |
Anak usaha | Shell Australia Shell South Africa Shell Canada Shell Chemicals Shell Gas & Power Shell Hong Kong Shell Nigeria Shell Oil Company Shell Pakistan |
Situs web | www |
Shell pun merupakan salah satu perusahaan paling berharga di dunia.[3] Hingga bulan Januari 2013, pemegang saham terbesar Shell adalah Capital Research Global Investors dengan 9,85%, yang lalu diikuti oleh BlackRock dengan 6,89%.[4] Pada tahun 2013, Shell juga berhasil memuncaki daftar Fortune 500.[5] Pada saat itu, pendapatan Shell bahkan setara dengan 84% PDB Belanda.[6] Hingga bulan Februari 2016, Shell adalah perusahaan minyak terbesar kedua di dunia.[7]
Shell terintegrasi secara vertikal, dan aktif di setiap tahap dalam industri minyak dan gas, termasuk eksplorasi dan produksi, pemurnian, distribusi dan pemasaran, petrokimia, dan pembangkitan listrik. Shell juga memiliki bisnis skala kecil di bidang bahan bakar bio[8] dan angin.[9] Shell beroperasi di lebih dari 90 negara, memproduksi sekitar 3,1 juta barel minyak tiap hari, dan memiliki 44.000 SPBU di seluruh dunia.[10] Shell Oil Company, anak usahanya di Amerika Serikat, adalah salah satu unit bisnis terbesarnya.[11]
Shell memiliki pencatatan saham primer di Bursa Efek London dan juga merupakan komponen Indeks FTSE 100. Shell tercatat pernah memiliki kapitalisasi pasar sebesar £129,8 milliar, tepatnya pada penutupan perdagangan tanggal 13 April 2015, terbesar diantara semua perusahaan yang melantai di Bursa Efek London.[12] Shell juga memiliki pencatatan saham sekunder di Euronext Amsterdam dan Bursa Saham New York.
Sejarah
Awal Mula
Pada bulan Februari 1907, Royal Dutch Shell Group resmi terbentuk melalui penggabungan dua perusahaan, yakni Royal Dutch Petroleum Company dari Belanda dan "Shell" Transport and Trading Company Ltd dari Inggris.[13] Penggabungan ini sebagian besar disebabkan oleh adanya keinginan dari kedua perusahaan untuk lebih kompetitif terhadap Standard Oil.[14] Royal Dutch Petroleum Company adalah sebuah perusahaan asal Belanda yang didirikan pada tahun 1890 untuk mengembangkan sebuah lapangan minyak di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara,[15] dan awalnya dipimpin oleh August Kessler, Hugo Loudon, dan Henri Deterding. Sementara "Shell" Transport and Trading Company (tanda petik merupakan bagian dari nama resminya) adalah sebuah perusahaan asal Inggris, yang didirikan pada tahun 1897 oleh Marcus Samuel, 1st Viscount Bearsted, dan saudaranya Samuel Samuel.[16] Ayahnya memiliki sebuah toko barang antik di Houndsditch, London,[17] yang lalu pada tahun 1833, mengembangkan usahanya dengan mulai mengimpor dan menjual kerang laut (Bahasa Inggris : shell), yang lalu menjadi inspirasi untuk nama perusahaan barunya.[13][18]
Untuk berbagai alasan, Shell beroperasi sebagai perusahaan dimana kedua perusahaan induknya yang bergabung tetap mempertahankan keberadaannya, namun beroperasi sebagai satu unit, untuk tujuan bisnis. Sesuai perjanjian, Royal Dutch Petroleum memegang 60% saham di Shell, sementara "Shell" memegang 40% sisanya.[19] Rasa patriotik juga tidak memperbolehkan kedua perusahaan induk untuk melakukan pengambilalihan terhadap kepemilikan saham perusahaan induk yang lain.[19] Royal Dutch Petroleum bertugas memimpin proses produksi dan pengolahan.[20] Sementara "Shell" bertugas memimpin proses transportasi dan penyimpanan dari produk yang telah selesai diolah.[20]
Abad ke-20
Selama Perang Dunia I, Shell adalah pemasok bahan bakar utama untuk British Expeditionary Force.[21] Shell juga merupakan pemasok tunggal bahan bakar dirgantara, dan memasok 80% TNT yang digunakan oleh Angkatan Darat Inggris.[21] Shell juga menyumbangkan seluruh kapalnya ke Angkatan Laut Inggris.[21]
Invasi Jerman terhadap Rumania pada tahun 1916 pun menyebabkan hancurnya 17% aset produksi milik Shell di seluruh dunia.[21]
Pada tahun 1919, Shell mengambil alih Mexican Eagle Petroleum Company, dan pada tahun 1921 membentuk Shell-Mex Limited yang memasarkan produknya di Inggris dengan merek "Shell" dan "Eagle". Pada tahun 1929, Shell Chemicals resmi didirikan.[21] Pada akhir dekade 1920an, Shell pun berhasil menjadi perusahaan minyak terkemuka di dunia, dengan memproduksi 11% dari seluruh minyak mentah yang diproduksi pada saat itu.[21]
Shell Mex House akhirnya selesai dibangun pada tahun 1931, dan sempat menjadi kantor pusat pemasaran Shell.[21] Pada tahun 1932, sebagai respon terhadap makin sulitnya kondisi ekonomi pada saat itu, Shell-Mex pun menggabungkan divisi pemasarannya di Inggris dengan divisi pemasaran British Petroleum, untuk membentuk Shell-Mex and BP,[22] sebuah perusahaan yang terus beroperasi hingga tahun 1975 saat keduanya kembali dipisah. Royal Dutch Company pun menempati peringkat ke-79 dalam hal jumlah kontrak militer yang diperolehnya dari Amerika Serikat selama Perang Dunia II.[23]
Pada dekade 1930an, aset Shell di Meksiko sempat disita oleh pemerintah.[21] Setelah terjadinya invasi Jerman terhadap Belanda pada tahun 1940, kantor pusat Shell pun dipindah ke Curacao.[21] Pada tahun 1945, kantor Shell di Kopenhagen, yang pada saat itu sedang digunakan oleh Gestapo, dibom oleh pesawat Mosquitoes milik Angkatan Udara Inggris dalam rangka Operasi Carthage.
Sekitar tahun 1952, Shell adalah perusahaan asal Belanda pertama yang membeli dan menggunakan komputer.[24] Komputer tersebut, sebuah Ferranti Mark 1*, dirakit dan digunakan di laboratorium milik Shell di Amsterdam. Pada tahun 1970, Shell mengakuisisi Billiton, yang lalu dijual kembali pada tahun 1994, dan sekarang merupakan bagian dari BHP Billiton.[25]
Shell di Indonesia
SCI mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1928. Bidang bisnis SCI antara lain perdagangan dalam produk petrokimia, gas & tenaga, penjelajahan dan produksi (E&P) dan bisnis SPBU yang sekarang beroperasi di Karawaci.
Shell mulai mengoperasikan SPBU di Indonesia sejak 1 November 2005. SPBU pertamanya terletak di Lippo Karawaci, Tangerang. Pada 1 Maret 2006, Shell membuka SPBU di Jakarta yang terletak di Jalan S. Parman (Slipi).
Bahan Bakar yang diperjualbelikan adalah Shell Super, Shell Super Extra, dan Shell Diesel.
Referensi
- ^ a b c d e f g "Royal Dutch Shell plc Financial Statements". Google. Diakses tanggal 10 July 2013.
- ^ "About Shell". Shell. Diakses tanggal 12 July 2013.
- ^ "Market Cap Rankings". Ycharts. Zacks Investment Research. 8 April 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2012. Diakses tanggal 9 April 2012.
- ^ "Report: Qatar eyes largest piece of Shell". Upstream Online. NHST Media Group. 7 September 2012. Diakses tanggal 8 September 2012.
- ^ "Global 500. Royal Dutch Shell". CNN. 2012. Diakses tanggal 29 January 2013.
- ^ Shell, Glencore, and Other Multinationals Dominate Their Home Economies 4 April 2013 BusinessWeek
- ^ Rakteem Katakey (15 February 2016). "Shell Surpasses Chevron to Become No. 2 Oil Company: Chart". Bloomberg.com.
- ^ Webb, Tim (17 March 2009). "Shell dumps wind, solar and hydro power in favour of biofuels". London: The Guardian. Diakses tanggal 17 March 2013.
- ^ "Wind". shell.com. Diakses tanggal 21 March 2015.
- ^ "Shell at a glance". Royal Dutch Shell plc. Diakses tanggal 30 August 2010.
- ^ "Exploration & Production in the United States". Royal Dutch Shell plc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2011. Diakses tanggal 30 August 2010.
- ^ "FTSE All-Share Index Ranking". stockchallenge.co.uk. Diakses tanggal 14 April 2015.
- ^ a b "The beginnings". shell.com. Diakses tanggal 21 March 2015.
- ^ Fred Aftalion (2001). A History of the International Chemical Industry. Chemical Heritage Foundation. hlm. 142. ISBN 978-0-941901-29-1.
- ^ Merrillees 2015, hlm. 60.
- ^ Royal Dutch Shell: History Diarsipkan 20081011102905 di www.shell.com Galat: URL arsip tidak dikenal
- ^ Mark Forsyth (2011). The Etymologicon: A Circular Stroll through the Hidden Connections of the English Language. Icon Books. hlm. 140. ISBN 978-1-84831-319-4.
- ^ Falola, Toyin; Genova, Ann (2005). The Politics of the Global Oil Industry: An Introduction. Greenwood Publishing Group. hlm. 30.
- ^ a b F. C. Gerretson (1953). History of the Royal Dutch. Brill Archive. hlm. 346. GGKEY:NNJNHTLUZKG.
- ^ a b F. C. Gerretson (1953). History of the Royal Dutch. Brill Archive. hlm. 346. GGKEY:NNJNHTLUZKG.
- ^ a b c d e f g h i "The early 20th century". shell.com. Diakses tanggal 21 March 2015.
- ^ Reference and contact details: GB 1566 SMBP Title:Shell-Mex and BP Archive Dates of Creation: 1900–1975 Held at: BP Archive GB 1566 SMBP
- ^ Peck, Merton J. & Scherer, Frederic M. The Weapons Acquisition Process: An Economic Analysis (1962) Harvard Business School p.619
- ^ The Ferranti Mark 1* that went to Shell labs in Amsterdam, Netherlands (Dutch only)
- ^ "Analysis: Cash bounty lures miners into risky empire-building". Reuters. 27 September 2010. Diakses tanggal 22 April 2011.
Pranala luar
- (Inggris) Situs resmi
- (Indonesia) Shell Indonesia
- (Inggris) Yahoo! Biz Company Profile
- (Indonesia) Pendapat seorang konsumen di Indonesia