Edward Tua (Inggris Kuno: Ēadweard se Ieldra) (tahun 874-7[1] – 17 Juli 924) merupakan seorang Raja Inggris. Ia menjadi raja pada tahun 899 atas kematian ayahnya, Alfred yang Agung. Istananya berada di Winchester, sebelumnya beribukota Wessex. Ia merebut negara bagian timur tengah dan Anglia Timur dari Dane pada tahun 917 dan menjadi pemimpin Mercia pada tahun 918 atas kematian Æthelflæd, saudara perempuannya.

Edward Tua
Raja Inggris
Berkuasa26 Oktober 899 – 17 Juli 924
Penobatan8 Juni 900, Kingston upon Thames
PendahuluAlfred yang Agung
PenerusAthelstan dari Inggris dan/atau Ælfweard dari Wessex
Pemakaman
PermaisuriEcgwynn, Ælfflæd, dan Eadgifu
WangsaWangsa Wessex
AyahAlfred yang Agung
IbuEalhswith

Seluruh dari dua piagamnya memberinya gelar sebagai "raja Anglo-Saxon" (Anglorum Saxonum rex).[2]Ia merupakan raja kedua Anglo-Saxon karena gelar tersebut dibuat oleh Alfred.[2] Edward's coinage reads "EADVVEARD REX."[3]Di dalam riwayat-riwayat dicatat bahwa seluruh Inggris "menerima Edward sebagai lord" pada tahun 920.[4]Namun kenyataan bahwa York melanjutkan menghasilkan pencetakan koinnya sendiri menyarankan bahwa otoritas Edward tidak dapat diterima di dalam pemerintahan Viking Northumbria.[5]Panggilan Edward "Tua" pertama-tama digunakan di dalam Wulfstan Life of St Æthelwold (abad ke-10) untuk membedakannya dari Raja kemudian Edward si Martir.

Ætheling

Dari lima anak yang lahir dari Alfred dan Ealhswith yang selamat dari masa kecil, Edward merupakan kelahiran kedua dan putra tertua. Kelahiran Edward tidak dapat dipastikan tanggalnya. Orangtuanya menikah pada tahun 868 dan saudara tertuanya Æthelflæd lahir tak lama setelah itu karena ia sendiri menikah pada tahun 883. Edward kemungkinan dilahirkan agak lama dari itu, pada tahun 870, dan kemungkinan di antara tahun 874 dan 877.[6]

Suksesi dan masa awal pemerintahan

 
Bros perak yang meniru koin Edward Tua, tahun 920, ditemukan di Roma, Italia. British Museum.

Ketika Alfred wafat, keponakan Edward Æthelwold, putra Raja Æthelred dari Wessex, bangkit untuk menuntut tahta dan memulai Pemberontakan Æthelwold. Ia merebut Wimborne, di Dorset, di mana ayahnya dimakamkan, dan Christchurch (kemudian di Hampshire, sekarang di Dorset). Edward berbaris ke Badbury dan menawarkan perang, namun Æthelwold menolak untuk meninggalkan Wimborne. Kelihatannya seperti Edward akan menyerang Wimborne, Æthelwold pergi di malam hari, dan bergabung dengan Dane di Northumbria, di mana ia diumumkan sebagai Raja. Sementara itu, Edward diduga dimahkotai di Kingston upon Thames pada tanggal 8 Juni 900 [7]

Pada tahun 909, Edward mengirim pasukan untuk mengusik Northumbria. Pada tahun selanjutnya, Northumbria membalasnya dengan menyerang Mercia, namun mereka tidak dapat menandingi dengan kombinasi pasukan Mercia dan Sachen Barat di dalam Perang Tettenhall, di mana Northumbria Dane dihancurkan. Dari poin ini, mereka tidak pernah menjarah selatan Sungai Humber.

Edward kemudian mulai membangun konstruksi sejumlah benteng (burhs), di Hertford, Witham dan Bridgnorth. Ia juga dikabarkan membangun sebuah benteng di Scergeat, namun lokasi tersebut belum diidentifikasikan. Seri benteng-benteng ini menahan Dane di teluk. Benteng lain yang dibangun di Tamworth, Stafford, Eddisbury dan Warwick. Burhs ini dibangun dengan spesifikasi yang sama (antara centimeter) seperti dinatara wilayah yang dikontrol ayahnya; telah disarankan pada basis ini bahwa Edward sebenarnya membangun mereka semua.[8]

Prestasi

Edward meningkatkan kekuasaannya di Wessex atas seluruh Mercia, Anglia Timur dan Essex, ia menguasai wilayah-wilayah yang dijajah oleh Dane dan membawa sisa otonomi Mercia yang berakhir di tahun 918, setelah kematian saudarinya, Æthelflæd. Putri Ætheflæd, Ælfwynn, ditunjuk sebagai ahli warisnya, namun Edward memecatnya dan membawa Mercia langsung di bawah pimpinannya. Ia mencaplok kota-kota London dan Oxford serta wilayah-wilayah di sekitar Oxfordshire dan Middlesex di tahun 911. Pada tahun 918, seluruh Dane selatan dari Humber telah takluk kepadanya. Di masa akhir pemerintahannya, bangsa Norwegia, Skotlandia dan Welsh telah mengakuinya sebagai "ayahanda dan tuan".[9] Pengakuan atas kekuasaan Edward di Skotlandia membuat beberapa ahli warisnya menuntut kekuasaan mutlak atas kerajaan tersebut.

Edward mengatur kembali Gereja di Wessex, membuat keuskupan Agung baru di Ramsbury dan Sonning, Wells dan Crediton. Dibalik ini, terdapat sebuah tanda kecil bahwa Edward mengutamakan keagamaan. Sesungguhnya seorang Paus mengirim sebuah teguran untuk membuatnya lebih memperhatikan tanggung jawab keagamaannya.[10]

Ia meninggal ketika memimpin sebuah pasukan melawan pemberontakan Welsh-Mercia, pada tanggal 17 Juli 924 di Farndon-Upon-Dee dan dimakamkan di New Minster di Winchester, Hampshire, yang didirikan olehnya sendiri pada tahun 901. Setelah Penaklukan Normandia di Inggris, gereja biara tersebut digantikan oleh Biara Hyde ke utara kota dan jenazah Edward dipindahkan kesana. Tempat peristirahatan terakhir-Nya saat ini bertanda silang di lempengan batu yang tertulis di dalam lingkungan biara tua yang merupakan taman umum.

Gambar yang ada disini adalah gambar rekaan yang digambarkan bersama dengan potret monarki era Anglo-Saxon lainnya oleh artis yang tidak dikenal pada abad ke-18. Sebutan Edward Tua pertama-tama digunakan pada abad ke-10, di Wulfstan Life of St Æthelwold, untuk membedakannya dengan Raja kemudian Eadweard.

Keturunan

Edward memiliki empat orang saudara, termasuk Æthelflæd, Nyonya Mercia, dan Ælfthryth.

Raja Edward memiliki sekitar empat belas anak dari tiga pernikahan, (atau menurut beberapa sumber, sebuah hubungan ekstramarital dan dua pernikahan).

Edward pertama-tama menikah dengan Ecgwynn sekitar tahun 893 dan mereka menjadi orangtua dari calon Raja Ethelstan dan seorang putri yang menikahi Sitric Cáech, Raja Dublin dan York di tahun 926. Informasi yang saling bertentangan mengenai Ecgwynn juga terdapat di sumber-sumber lain, tidak ada pra-tanggal dari penaklukan tersebut.[11][12]

Ketika ia menjadi raja pada tahun 899, Edward menikahi Ælfflæd, putri Æthelhelm, seorang Ealdorman di Wiltshire.[13] Putra mereka Elfweard dari Wessex menggantikan ayahandanya sebentar, meninggal dua minggu kemudian dan keduanya dimakamkan bersama. Edward dan Ælfflæd memiliki enam orang putri : Eadgyth yang menikah dengan Otto I, Kaisar Romawi Suci; Eadgifu, menikahi Charles yang Sederhana; Eadhild, yang menikahi Hugues yang Agung, Adipati Paris; Ælfgifu menikah dengan "seorang pangeran di dekat Alpen", kadang dikenal dengan nama Conrad I dari Bourgogne atau Boleslav II dari Bohemia; dan dua biarawati Eadflæd dan Eadhild. Seorang putra, Edwin Ætheling yang tenggelam pada tahun 933 diduga adalah anak Ælfflæd, namun hal ini tidak jelas.

Edward menikah untuk yang ketiga kalinya sekitar tahun 919, dengan Edgiva dari Kent,[13] Putri Sigehelm, ealdorman di Kent. Mereka memiliki dua orang putra yang selamat sampai dewasa, Edmund I dan Eadred, dan dua putri, satu diantaranya adalah Santa Edburga putri lainnya, Eadgifu, menikah dengan "Louis, Pangeran Aquitaine", yang identitasnya diragukan.

Eadgifu hidup lebih lama dari suami dan anak-anaknya, dan masih hidup sampai masa pemerintahan cucunya, Raja Edgar. Sejarah William dari Malmsbury De antiquitate Glastonie ecclesiae menyatakan bahwa istri kedua Edward, Ælfflæd, juga masih hidup setelah Edward meninggal, namun ini hanya merupakan satu-satunya sumber yang diketahui dari pernyataan tersebut.

Genealogi

 
Diagram based on the information found on Wikipedia

Silsilah Keluarga

Referensi

  • Higham, N.J.; Hill, D.H., ed. (2001). Edward the Elder, 899–924. Routledge. ISBN 0-415-21497-1. 
  • Lappenberg, Johann (1845). A History of England Under the Anglo-Saxon Kings. J. Murray. 

Bacaan Selanjutnya

  • Smyth, Alfred P. (1996-03-14). King Alfred the Great. Oxford University Press. ISBN 978-0198229896. 

Pranala luar

Didahului oleh:
Alfred yang Agung
Raja Anglo-Sachsen
899–924
Diteruskan oleh:
Ælfweard di Wessex
Athelstan di Mercia