Waisak

Hari raya agama Buddha memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Siddharta Gautama
Revisi sejak 9 Desember 2016 10.28 oleh Pierrewee (bicara | kontrib)

Waisak atau Waisaka (Pali; Sanskrit: Vaiśākha वैशाख) merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta.[1] Di beberapa tempat disebut juga sebagai "hari Buddha".

Waisak
Nama resmiVesākha
Vesak
Wesak
Waisak
Visakah Puja
Vaishaka
Buddha Purnima
Visakha Bucha
Saga Dawa
Nama lainTrisuci Waisak
Dirayakan olehSeluruh tradisi Buddhis
JenisAgama Buddha
MaknaKelahiran, penerangan sempurna dan Parinibana (mangkat) Buddha
KegiatanMeditasi, mempraktikkan delapan sila, berdana, "memandikan" rupang bayi Pangeran Siddhartha
TanggalBulan penuh Taurus pertama, bulan mei (tahun biasa) atau Juni (tahun kabisat)
Terkait denganHanamatsuri
Hari Bodhi

Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu :

  1. Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,
  2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
  3. Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M.

Tiga peristiwa ini dinamakan "Trisuci Waisak". Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists - WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama di bulan Mei.

Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno.

Nama Waisak

Dalam tradisi Buddhis Mahayana, hari ini berasal dari nama bahasa Sanskerta, वैशाख (Vaiśākha), dan berasal dari variannya. Vesākha dikenal dengan nama Vesak atau Wesak (衛塞節) dalam bahasa Sinhala.

Waisak juga dikenal dengan :

  • बुद्ध पुर्णिमा/বুদ্ধ পূর্ণিমা Buddha Purnima atau बुद्ध जयंती/বুদ্ধ জয়ন্তী Buddha Jayanti di India, Bangladesh dan Nepal,
  • 花祭 (Hanamatsuri) di Jepang,
  • 석가 탄신일 Seokka Tanshin-il (Hanja: 釋迦誕身日) di Korea,
  • 佛誕 (Mandarin: Fódàn, Kantonis: Fātdàahn) di komunitas berbahasa Tionghoa,
  • Phật Đản di Vietnam,
  • ས་ག་ཟླ་བ། Saga Dawa (sa ga zla ba) di Tibet,
  • វិសាខបូជា Visak Bochéa di Khmer,
  • วันวิสาขบูชา Visakah Puja (atau Visakha Bucha) di Thai,
  • ကဆုန်လပြည့်ဗုဒ္ဓနေ့ (Kasone la-pyae Boda nei), lit. "Full Moon Day of Kason," the second month of the traditional Burmese calendar,
  • ວິສາຂະບູຊາ Vixakha Bouxa di Lao,
  • වෙසක් පසළොස්වක පෝය Vesak (Wesak) di Sri Lanka dan Malaysia.

Perayaan Waisak

Di Indonesia

Perayaan Hari Waisak di Indonesia mengikuti keputusan WFB. Secara tradisional dipusatkan secara nasional di komplek Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Rangkaian perayaan Waisak nasional secara pokok adalah sebagai berikut:[2]

  1. Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
  2. Ritual "Pindapatta", suatu ritual pemberian dana makanan kepada para bhikkhu/bhiksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
  3. Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.

Selain tiga upacara pokok tadi dilakukan pula pradaksina, pawai, serta acara kesenian.

Hari Raya Waisak, bersamaan dengan Hari Raya Nyepi, ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keppres Nomor 3 tahun 1983 tanggal 19 Januari 1983.

Referensi

Waisak di Borobudur http://allindonesiatravel.com/waisak-day-borobudur-vesak/