Srengat, Blitar

kecamatan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Revisi sejak 10 Desember 2016 12.31 oleh Thetrisatria (bicara | kontrib) (penambahan geografi)

Srengat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, yang terdiri dari 4 kelurahan dan 12 desa.

Srengat
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBlitar
Pemerintahan
 • CamatDicky Cobandono, S.Sos. M.Si.
Populasi
 • Total63,090 jiwa jiwa
Kode Kemendagri35.05.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3505200 Edit nilai pada Wikidata
Luas53,98 km²
Kepadatan1.169 jiwa/km²
Desa/kelurahan16
Peta
PetaKoordinat: 8°4′56″S 112°4′10″E / 8.08222°S 112.06944°E / -8.08222; 112.06944

Sejarah

Sejarah Srengat sudah tercatat sejak Kerajaan Kadiri, hal ini dibuktikan dengan keberadaan Pertapan Dewi Kili Suci yang terletak di puncak Gunung Pegat. Menurut Oud Javaansche Oorkonden, keberadaan Pertapan tercatat dalam prasasti bertahun 1120 Saka (1198 M), pada masa pemerintahan Raja Srengga yang memerintah Kadiri pada kala itu[1].

Jejak sejarah lain bisa dilacak dari Candi Mleri/Wleri. Candi yang terletak di kaki Gunung Pegat, Desa Bagelenan ini menyimpan sebagian abu dari Ranggawuni yang bergelar Wisnuwardhana, Raja Singosari yang memerintah pada tahun 1248-1268. Sebagian abu Wisnuwardhana lainnya disemayamkan di Candi Jago, Tumpang, Kabupaten Malang.

Pasca Perang Diponegoro, sebagian orang-orang Mataram Islam pengikut Pangeran Diponegoro melakukan eksodus dengan membuka hutan dan mendirikan desa di Bang Wetan (Jawa Timur). Salah satunya di wilayah Srengat, hal ini dibuktikan dengan nama desa Karanggayam dan Ngaglik, yang merupakan nama-nama wilayah di Yogyakarta yang kala itu merupakan pusat Kerajaan Mataram Islam[2]. Bukti lain adalah keberadaan makam Cokro Manggolo Yudho yang merupakan salah satu senopati Pangeran Diponegoro[3]. Makamnya bisa ditemukan di Gunung Pegat bagian barat.

Pada masa pemerintahan Belanda, Srengat berbentuk kawedanan dengan cakupan wilayah Kecamatan Srengat, Kecamatan Ponggok, dan Kecamatan Udanawu. Wedana pertama Srengat adalah Raden Sutedja yang berasal dari Ponorogo[3]. Pusat pemerintahan Kawedanan Srengat kini telah beralih fungsi menjadi Kantor Imigrasi Kelas 2 Blitar yang terletak di Jalan Raya Mastrip.

Geografi

Kecamatan Srengat terletak 13 kilometer arah barat Kota Blitar. Tepatnya pada koordinat 112°1' BT-112°7' BT dan 8°2' LS-8°7' LS.

Luas Wilayah

Luas wilayah Kecamatan Srengat adalah 53,98 km² yang terdiri dari 4 kelurahan dan 12 desa. Desa Purwokerto merupakan wilayah desa/kelurahan terluas (5,08 km²), sedangkan Kelurahan Dandong memiliki luas wilayah tersempit (1,73 km²)[4].

Topografi

Sebagian besar topografi Kecamatan Srengat berupa dataran rendah dengan rata-rata ketinggian 133 meter di atas permukaan laut. Curah hujan bervariasi sepanjang tahun dari 1 hingga 26 mm[4]. Sisi tertinggi Srengat berupa perbukitan yang terletak memanjang di sisi utara yang dikenal dengan Gunung Pegat.

Batas Wilayah

Utara Kecamatan Udanawu, Ponggok
Timur Kecamatan Ponggok, Sanankulon
Selatan Kabupaten Tulungagung
Barat Kecamatan Wonodadi

Pendidikan

Fasilitas pendidikan di Srengat tersedia dari jenjang TK hingga SMA[4], dengan rincian jumlah sekolah sebagai berikut:

  • TK: 47 sekolah
  • SD: 49 sekolah
  • SMP: 6 sekolah
  • SMA: 3 sekolah
  • SLB: 1 sekolah

Referensi

  1. ^ Kisah Dewi Kilisuci hingga Maling Aguno dari Candi Pertapan Gunung Pegat Blitar
  2. ^ Menyibak Peninggalan Sejarah di Karanggayam, Srengat, Blitar
  3. ^ a b Srengat Dalam Perkembangannya
  4. ^ a b c Kecamatan Srengat Dalam Angka, BPS 2014