Kram adalah kondisi pertumbuhan sel tidak terkendali dapat berbentuk benjolan ataupun tidak berupa benjolan.

Penyebab

Penyebab kram otot terjadi karena masalah atau kondisi lainnya, misalnya:[1]

  • Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram. Golongan obat ini antara lain adalah: diuretik, nifedipine, cimetidine, salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine, phenothiazines, dan nicotinic acid.
  • KURANG TELOLET
  • Dehidrasi
  • Kurangnya elektrolit tubuh seperti Kalsium (Ca) dan Kalium (K)
  • Cedera akibat olahraga
  • Kelelahan pada otot (penggunaan otot secara berlebihan)
  • Kehamilan, terutama pada trimester akhir
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif
  • Penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi
  • Gangguan saraf
  • Sirosis hati
  • Penumpukan asam laktat (hasil metabolisme di otot)
  • Terganggunya oksigenisasi jaringan otot
  • Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot

Penanganan

Pelemasan (stretching), minum air yang banyak dan pemijatan dapat meredakan serangan kram pada otot.[2]

Obat pengurang sakit biasanya tidak bermanfaat karena tidak cukup cepat bekerja. Namun, pengurang sakit seperti parasetamol mungkin bermanfaat meringankan nyeri dan lemas otot yang kadang masih berlangsung hingga 24 jam setelah hilangnya kram.

Pencegahan

Pemanasan dan peregangan otot yang memadai sebelum olahraga, persiapan mental, keseimbangan cairan/elektrolit yang memadai cenderung membantu dalam mencegah kram otot selama beraktifitas atau ketika tidur,[2] dan asupan makanan bervitamin dan bergizi adalah kunci mencegah kram pada otot.[3]

Referensi

Pranala luar