Harahap

salah satu marga Batak
Revisi sejak 22 Desember 2016 16.31 oleh 120.188.65.251 (bicara) (Penambahan tulisan untuk memperjelas bacaan)

Harahap dapat mengacu pada beberapa hal berikut:

Marga Harahap

Marga Harahap kepanjangan dari Halak Arab ( Orang Arab ) dalam sezarahnya adalah keturunan Bangsa Arab yang berlayar sampai ke tanah Mandailing, makanya setiap perkampungan Harahap di Mandailing diberi nama Padang seperti Padang Bolak, Padang Lawas dan Padang Sidempuan dan setiap orang Pemuda Pemudinya selalu di panggil Angin yang mengartikan mereka adalah Pelayar yang hebat dan juga di panggil Bayo Allogo karena yang menyelamatkan Harahap dari Badai di Lautan adalah Allah SWT. Di perkirakan Harahap berasal dari Hadramaut , Yaman, asal keturunan nabi Muhammad yang berada di Indonesia . Bangsa Hadramaut berlayar melalui samudera Hindia melewati Maladewa sehingga Harahap dahulu dikenal sebagai bangsa Mauli atau bangsa Mulia.

Pemakaian nama orang Arab masih dipakai sampai sekarang oleh marga Harahap, seperti seorang anak perempuan mengambil nama saudara perempuan bapak nya dan anak laki-laki memakai nama kakeknya, budaya ini sangat identik dengan bangsa arab. Diperkirakan sebagian marga harahap memiliki darah nabi soalnya nama harahap banyak mengikuti nama garis keturunan nabi seperti Habib, Syed, Ahmad, Muhammad, Said, Syarif , Alwi ,Bashir, Fakhri ,Wan, Fatimah, Husein, Toyib dll. Kehadiran bangsa arab ini sendiri membuat Pagaruyung menyerang Tanah Padang Bolak dengan membloking daerah pesisir barat Mandailing. Diperkirakan marga dibuat untuk melindungi keluarga dari serangan kerajaan lain, karena kita tahu sendiri Tanah mandailing tanah paling sering di serang di Indonesia.

Harahap sempat mendirikan Kerajaan Aru yang diperkirakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, yang dipimpin oleh Sultan Husin bergelar Ompu Toga Langit yang saat itu disebarkan oleh Sa'ad bin Abi Waqqas saat menuju Negeri Cina kerajaan Aru berada di daerah Padang Bolak dimuara Sungai Barumun, Batang Pane . Kerajaan Aru bekas kerajaan budha yaitu Sriwijaya yang hancur , kerajaan Sriwijaya berhasil direbut dari Rajanya Sri Indrawarman Srinagar ( India) , Harahap mengubahnya jadi kesultanan Islam kesultanan aru sesuai namanya Aru/Ara (Pohon) yang orang Mandailing dulu menyembah Pohon sebagai tempat Begu. Kesultanan Haru pernah bekerja sama dengan Kesultanan Malaka (Melayu) untuk mengalahkan Kesultanan Aceh yang berpaham Syiah. Utusan Sultan Haru yaitu Sultan Ali Bincar Harahap untuk kesultanan Malaca adalah Ipar dari Sultan Sendiri , yaitu Panglima Karim Daulay. Haru kalah dari Aceh semenjak Kesultanan Iskandar Muda . Pada tahun 1339 Masehi lasykar lasykar Mojopahit yang langsung dikomandoi Patih Gajah Mada memulai menyerang dan menduduki Kerajaan Haru dan Haru Kuta Buluh .Namun Kerajaan Haru tidak takluk dan tidak terkalahkan oleh Pasukan Gajah Mada, sehingga hal ini menimbulkan kemarahan Patih Gajah Mada dan muncullah sumpahnya yang sangat terkenal itu ( Sumpah Palapa). Kesultanan Haru mulai terpojok ketengah karena Pelabuhan Barus, Labuhan Bilik, Pelabuhan Natal dan Tanjung Balai direbut Pihak Lain.

Tetapi penyebaran Islam masa kerajaan Aru tidak sehebat dan secepat kerajaan Aceh, hal ini dikarenakan penyebaran agama islam hanya dilakukan dengan Pola Bertahan jadi kerajaan manapun yang menyerang Kerajaan Aru dilawan ditempat ,makanya marga Harahap dibuat untuk memperkuat pasukan, beberapa kerajaan Hindu Budha yang pernah menyerang Kerajaan Aru yang kemudian berhasil di Islamkan Tongku dan Sultan- Sultan Harahap yaitu diantaranya Kerajaan Chola (Aceh), Pagaruyung (Minangkabau), Malayupura,(Melayu) Kerajaan Mataram ( Jawa), Kerajaan Bulungan ( Banjar) , dan Kerajaan Luwu (Bugis). Dan penyebaran Islam pada suku batak lain adalah dengan media perkawinan makanya sampai sekarang yang satu marga dilarang menikah ini ditujukan agar agama islam bisa menyebar tanpa peperangan dan juga letak kerajaan Aru sendiri yang jauh dari selat malaka jalan lintas hanya melalui sungai Barumun ,Siak ,Bilah dan Rokan. Berakhirnya Kerajaan Aru pada masa Sultan Syarifuddin atau bergelar Sutan Nasinok karena serangan- serangan yang bertubi dari Pagaruyung (Minangkabau) sampai Darul Islam Syiah (Minangkabau) dan Perang Paderi Wahabi ( Minangkabau) sehingga Orang Mandailing tidak dapat membantu tetangganya di Utara yang disuruh Belanda masuk Kristen, karena Islam Sunni di Mandailing sedang hancur-hancuran karena Serangan penganut wahabi yang membabi buta, yang dibawa Tuanku Rao, Tuanku Tambusai , Tuanku Nanrenceh dan Tuanku Lelo yang asik membunuh muslim Sunni Mandailing. Menurut Kisah leluhur dulu Sultan - Sultan Haru sangat menginginkan Negerinya jadi Negara Syariah yang menjalankan Hukum Islam secara penuh.

Lain-lain

Halaman-halaman lainnya