Julianus Sunarka
Mgr. Julianus Kema Sunarka, S.J. (lahir 25 Desember 1941) adalah Uskup Keuskupan Purwokerto yang telah menjabat sejak 10 Mei 2000.
Mgr. Julianus Kema Sunarka | |
---|---|
Uskup Emeritus Purwokerto | |
Berkas:Mgr. Julianus Sunarka.jpg | |
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Keuskupan | Purwokerto |
Penunjukan | 10 Mei 2000 |
Masa jabatan berakhir | 29 Desember 2016 (Error: Need valid year, month, day) |
Pendahulu | Paschalis Soedita Hardjasoemarta, M.S.C. |
Imamat | |
Tahbisan imam | 3 Desember 1975[1] (48 tahun, 320 hari) oleh Kardinal Justinus Darmojuwono |
Tahbisan uskup | 8 September 2000 (24 tahun, 40 hari) oleh Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J. |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Julianus Kema Sunarka |
Lahir | 25 Desember 1941 Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Kediaman | Keuskupan Purwokerto |
Jabatan sebelumnya |
|
Semboyan | Non mea sed Tua Voluntas fiat (Lukas 22:42) (Bukan kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi) |
Lambang |
Mgr. Sunarka dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana dan pandai melucu serta segar dalam menyampaikan ucapan-ucapannya.[2] Ia juga dikenal sebagai pribadi yang eksentrik, namun punya gaya pastoral yang benar-benar ciamik, bersemangat miskin, dan berpenampilan sangat sederhana.[3]
Karya
Sunarka menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Belanda. Sunarka ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 3 Desember 1975. Pastor Sunarka dikenal cerdas dan piawai dalam urusan pengelolaan keuangan setelah menjadi Bendahara Keuskupan Agung Semarang pada kepemimpinan Kardinal Julius Darmaatmadja dan juga Bendahara Provinsi SJ Indonesia.[4]
Ia terpilih menjadi Uskup Purwokerto pada tanggal 10 Mei 2000, untuk meneruskan kepemimpinan Mgr. Paschalis Soedita Hardjasoemarta, M.S.C. yang telah meninggal dunia.
Selama kepemimpinannya, ia memiliki impian besar akan banyak hal dalam upaya mewujudkan Keuskupan Purwokerto sebagai tanda hadirnya Kerajaan Allah di dunia.[2] Selama sepuluh tahun kurun waktu 1991–2001, Keuskupan Purwokerto hidup dalam arah pengguliran visi Gereja Misioner, yakni Gereja yang diutus Yesus Kristus untuk melaksanakan kerasulan memberikan kesaksian dan juga mewartakan kabar gembira.[5] Mgr. Sunarka sempat menjadi Anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik untuk periode 1987–1990 dan 1990–1993.[6]
Kehidupan pribadi
Mgr. Sunarka dikenal memiliki kemampuan lebih sebagai 'dukun' pencari lokasi sumber air, dengan telah diminta oleh berbagai kalangan untuk mencarikan tuk (sumber air).[7][8] Hal ini terkait juga dengan kegiatannya dalam bidang keparanormalan, termasuk dalam tulisannya berjudul "Kemampuan Paranormal sebagai Anugerah Kodrati dan secara Istimewa sebagai Anugerah Adikodrati".[9]
Referensi
- ^ "Catholic Hierarchy". Diakses tanggal 7 Januari 2013.
- ^ a b http://www.sesawi.net/2015/12/07/empat-keutamaan-dan-40-tahun-imamat-mgr-julianus-sunarka-sj/
- ^ http://www.sesawi.net/2012/06/06/uskup-purwokerto-mgr-julianus-sunarka-sj-tak-sungkan-ngemis-1/
- ^ http://padrepio4.blogspot.co.id/2013/03/paus-benedictus-xvi-mundur-inilah-tiga.html
- ^ http://24hoursworship.com/peziarahan-keuskupan-purwokerto-2000-2016-gereja-kerajaan-allah/
- ^ http://www.aptik.or.id/content.php?i=69
- ^ http://www.sesawi.net/2012/10/18/evangelisasi-baru-mencari-lokasi-sumber-air/
- ^ http://www.sesawi.net/2012/10/22/uskup-berkenan-didik-calon-dukun-sumber-air/
- ^ http://www.sesawi.net/2012/06/19/mgr-sunarka-sj-bicara-tentang-paranormal-dan-anugerah-adikodrati-1/
Pranala luar
- (Inggris) Entri Julianus Sunarka pada situs web Catholic-Hierarchy
- (Inggris) Entri Julianus Sunarka pada situs web Giga Catholic
Jabatan Gereja Katolik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Paschalis Soedita Hardjasoemarta, M.S.C. |
Uskup Purwokerto 10 Mei 2000–29 Desember 2016 |
Petahana |