Brigjen. Pol. Drs. Yovianes Mahar (lahir 19 November 1959) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 5 Oktober 2016 mengemban amanat sebagai Kapolda Bengkulu.

Yovianes Mahar
Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu
Mulai menjabat
5 Oktober 2016
Sebelum
Pendahulu
Brigjen. Pol. Ghufron
Pengganti
Petahana
Sebelum
Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung
Masa jabatan
29 Februari 2016 – 5 Oktober 2016
Sebelum
Pendahulu
Brigjen. Pol. Gatot Subiyaktoro
Pengganti
Brigjen. Pol. Anton Wahono
Sebelum
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat
Masa jabatan
29 September 2010 – 19 Oktober 2011
Sebelum
Pendahulu
Brigjen. Pol. Raden Budi Winarso
Pengganti
Brigjen. Pol. Hengkie Kaluara
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir19 November 1959 (umur 65)
Indonesia Kediri, Jawa Timur
AlmamaterAkademi Kepolisian (1984)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Daerah Bengkulu
Masa dinas1984 – sekarang
Pangkat Brigadir Jenderal Polisi
SatuanReserse
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Lulusan Akpol 1984 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Kapolda Kepulauan Bangka Belitung.

Kontroversi

Pada saat Bareskrim Polri melakukan penahanan atas Ketua KPK saat itu Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah yang diduga melakukan penyalahgunaan wewenang[1],Brigjen Pol. Yovianes Mahar lah ketua tim penyidiknya saat ia menjabat Kasubdit V Dit I/Kamtrannas Bareskrim Polri dengan pangkat Kombes Pol., dari kasus tersebut perlahan Citra Polri pun terangkat. Hal ini berdampak besar bagi kariernya hingga mendapat promosi jabatan sebagai Direktur III/Tipidkor Bareskrim Polri dan kenaikan pangkat Brigadir Jenderal Polisi pada tanggal 15 Juli 2009 setelah sebelumnya berpangkat Komisaris Besar Polisi. Ia juga adalah Direktur III/Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di era Kabareskrim Polri Komjen Pol. Susno Duadji, dia lah yang sebenarnya disebut Truno-3[2] dalam penyadapan telepon seluler Anggoro Widjojo yang diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi. Ia pula lah ketua tim penyidik pada kasus Skandal Bank Century di tubuh polri, dikarenakan kasus tersebut sudah masuk ranah korupsi dan bukan lagi wewenang Direktorat II/Tipideksus Bareskrim Polri.

Riwayat Pendidikan

  • AKPOL (1984)
  • PTIK (1994)
  • SESPIM (1998)
  • SESPATI (2009)

Tanda Pangkat

Riwayat Jabatan

  • 01-11-1984 : WAKA POLSEKTIF NEGARA POLRES JEMBRANA
  • 05-09-1986 : KAPOLSEKTIF MELAYA POLRES JEMBRANA POLDA NUSRA
  • 10-06-1987 : KASAT SERSE POLRES LOMBOK BARAT POLWIL NTB POLDA NUSRA
  • 01-01-1988 : KAPOLSEK DENPASAR BARAT/TIMUR POLDA NUSRA
  • 01-08-1990 : KANIT PJR DITSAMAPTA POLDA NUSRA
  • 17-10-1991 : KA KPPP UDARA NGURAH RAI POLDA NUSRA
  • 10-04-1994 : KASUBBAG OPS SETDIT SERSE POLDA JABAR
  • 01-01-1995 : WAKA POLRES SERANG POLWIL BANTEN POLDA JABAR
  • 01-07-1995 : KABAG SERSE POLWIL PRIANGAN POLDA JABAR
  • 01-06-1998 : KABAG SERSE TIK DIT SERSE POLDA BALI
  • 01-05-1999 : KABAG SERSE UM DIT SERSE POLDA BALI
  • 01-09-2000 : KAPOLRES PACITAN POLWIL MADIUN POLDA JATIM
  • 12-11-2001 : KAPOLRES NGAWI POLWIL MADIUN POLDA JATIM
  • 25-08-2003 : KAPOLRES MOJOKERTO POLWIL SURABAYA POLDA JATIM
  • 27-05-2005 : WAKA POLTABES DENPASAR POLDA BALI
  • 24-02-2006 : KADEN 88/ANTITEROR POLDA BALI
  • 15-03-2007 : KAPOLTABES DENPASAR POLDA BALI
  • 16-03-2008 : DIR RESKRIM POLDA DIY
  • 13-02-2009 : KANIT V DIT I/KAM DAN TRANNAS BARESKRIM POLRI
  • 14-07-2009 : DIR III/KOR DAN WCC BARESKRIM POLRI
  • 29-09-2010 : WAKA POLDA JABAR
  • 19-10-2011 : IRWIL II ITWASUM POLRI
  • 29-02-2016 : KAPOLDA KEP.BABEL[3]
  • 05-10-2016 : KAPOLDA BENGKULU

Referensi