Gajah Baliku
Gajah Baliku adalah salah satu rumah tradisonal suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Gajah Baliku mirip dengan Rumah Bubungan Tinggi, tetapi pada Bubungan Tinggi ruangan di sisi luar Tawing Halat (dinding tengah) lantainya berjenjang sedangkan pada Gajah Baliku tidak berjenjang karena Bubungan Tinggi untuk bangunan keraton yang bersifat hierarkis. Gajah Baliku pada ruang tersebut tidak memakai atap sengkuap (Atap Sindang Langit) tetapi memakai kuda-kuda dengan atap perisai (Atap Gajah) dengan lantai ruangan datar saja sehingga menghasilkan bentuk bangun ruang yang dinamakan Ambin Sayup. Sedangkan pada kedua anjung memakai atap Pisang Sasikat (atap sengkuap).
Tim Muskala Depdikbud Kalsel
Menurut Tim Muskala Depdikbud Kalsel yang pernah mengadakan penelitian rumah Gajah Baliku menyatakan bahwa :
- Atap jurai, hidung bapicik bentuk muka (maksudnya atap perisai)
- Ambin terbuka kiri/kanan anjung
- Atap bubungan tinggi
- Atap sindang langit tidak ada kecuali pada kedua anjung
- Panampik Kacil tidak ada, yang ada hanya Panampik Basar
Dalam literatur lainnya Tim Muskala Depdikbud Kalsel menyatakan bahwa : Bagian-bagiannya sama dengan rumah Bubungan Tinggi. Yang berbeda adalah atap yaitu
- Atap bubungan tingginya sama
- Atap kedua anjung, atap sindang langit (maksudnya atap sengkuap)
- Atap panampik Kacil diganti dengan atap jurai dengan muka hidung bapicik (maksudnya atap perisai)
- Atap Panampik Padu beratap jurai.
Ruang
Ruangan yang berturut-turut dari depan ke belakang
- Palatar Sambutan
- Palatar Pamedangan
- Ambin Sayup
- Palidangan diapit oleh Anjung Kanan dan Anjung Kiwa
- Padapuran (Padu)
Rujukan
- Rumah Adat Banjar Gajah Baliku di Banjarmasin (Antasan Kecil), Depdikbud Kanwil Kalsel, Bidang Muskala 1988.
- Azan, Seminar Tata Ruang dan Karakteristik Rumah Tradisional Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Juni 1994.