Rifampisin
Rifampisin adalah sebuah golongan antibiotik spektrum luas.[1] Rifampisin adalah antibiotik yang banyak dipakai untuk menanggulangi infeksi Mycobacterium tuberculosis.[1] Rifampisin juga efektif menghadapi infeksi Staphylococcus dan Neisseria meningitidis.[1] Antibiotik ini merupakan bentuk pengobatan pertama untuk menanggulangi penyakit tuberkulosis dan lepra.[2][1]
==Sejarah=! Golongan antibiotik rifampisin pertama kali ditemukan pada akhir 1950-an, di dalam bakteri tanah Streptomyces medditerranei.[1]
Kimia
Struktur
Rifampisin termasuk dalam kelompok senyawa kimia yang bernama gugus ansa.[1] Senyawa kimia golongan ini memiliki semacam sistem cincin aromatik yang bernama naphtokuinone.[1] Cincin tersebut terhubung dengan rantai karbon alifatik.[1]
Sintesis
Farmakologi
Mekanisme kerja
Rifampisin menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis protein, terutama pada tahap transkripsi.[1] Rifampisin menghalangi pelekatan enzim RNA polimerase dengan berikatan dengan sisi aktif enzim tersebut.[1] Rifampisin tidak melekat pada enzim RNA polimerase milik mamalia, oleh karena itu, antibiotik ini relatif tidak toksik terhadap mamalia.[1]
Resistensi
Resistensi terhadap rifampisin dapat terjadi ketika mutasi spontan pada bakteri membuat enzim RNA polimerase bakteri tersebut kehilangan afinitas terhadap antibiotik tersebut.[1] Selain itu, resistensi terhadap rifampisin dapat dipengaruhi oleh keberadaan enzim yang me-nonaktifkan rifampisin dengan memindahkan molekul ADP-ribosil ke salah satu gugus hidroksil pada rantai karbon alifatik dalam antibiotik rifampisin.[1] Resistensi melalui enzim dapat tersebar melalui penyebaran horizontal lewat plasmid.[1]