Stasiun Lumajang
Stasiun Lumajang (LM) adalah stasiun kereta api yang sekarang sudah tidak aktif lagi. Stasiun berketinggian +51 m ini berada di Daerah Operasi IX Jember.
Stasiun Lumajang | |
---|---|
Lokasi |
|
Koordinat | 8°7′58″S 113°13′18″E / 8.13278°S 113.22167°E |
Ketinggian | +51 m |
Operator | |
Konstruksi | |
Jenis struktur | Atas tanah |
Informasi lain | |
Kode stasiun |
|
Sejarah | |
Dibuka | 1874 |
Ditutup | 1988 |
Lokasi pada peta | |
Sebelumnya, stasiun ini merupakan stasiun yang terbesar dan terpenting di jalur kereta api Klakah ke Pasirian, dan Klakah ke Rambipuji lewat Balung. Stasiun ini dibangun pada tahun 1874[2] dan ditutup pada tanggal 1 Februari 1988, berbarengan dengan ditutupnya jalur kereta api Klakah-Pasirian, kemungkinan karena dinilai tidak menguntungkan lagi dari segi finansial bagi PJKA.
Kompleks stasiun ini kini telah berubah menjadi berbagai tempat usaha dan juga rumah tinggal. Bangunan utama stasiun pun telah lama dijadikan sebagai lokasi pergudangan, warung-warung makan, pasar pisang dan lain-lain. Sementara itu jalur-jalur rel, sistem wesel, dan persinyalannya telah dibongkar semua.
Galat Lua: unknown error.
8°11′28″S 113°38′54″E / 8.1909742°S 113.6483127°E{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Galat Lua: unknown error.
8°11′28″S 113°38′54″E / 8.1909742°S 113.6483127°E{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Galat Lua: unknown error.
8°11′28″S 113°38′54″E / 8.1909742°S 113.6483127°E{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Jalur kereta api yang terhubung
Pada masa lalu, Stasiun Lumajang merupakan stasiun persilangan yang cukup sibuk; melayani hampir 300.000 penumpang pertahun dan pengangkutan barang hingga lebih dari 23 ribu ton di antara tahun 1950-1953[3].
Dari arah Probolinggo, stasiun ini terhubung dengan jalur kereta api Klakah-Lumajang. Kemudian dari sini jalur kereta api bercabang dua, yakni menjadi jalur kereta api Lumajang-Pasirian dan jalur kereta api Lumajang-Balung. Jalur yang terakhir ini seterusnya terhubung ke Stasiun Rambipuji. Pada saat ini ketiga-tiga jalur kereta api ini telah ditutup semua.
Galeri
-
Pintu gudang di sisi utara
-
Pojok tenggara
-
Pojok tenggara, dengan jendela tua
-
Pasar pisang di sisi timur
Catatan kaki
- ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Studiegroep ZWP: Haltestempels Nederlands Indië 1883 - 1891/1950. Spoorweg Trajecten SS-OL. Diakses 08/IX/2013.
- ^ Djawatan Kereta Api, tt., DAFTAR C, 13c. Ichtisar Angkutan Penumpang jang berangkat dan Kiriman Biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap² setasiun² dan perhentian² D.K.A. di DJAWA dan MADURA semasa tahun² 1950-1951-1952 dan 1953 Eksplotasi TIMUR. Hlm. 156.
Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error. 08°13′44.9″S 113°18′22.3″E / 8.229139°S 113.306194°E