Jalur kereta api Klakah–Lumajang–Pasirian
Jalur kereta api Klakah–Lumajang–Pasirian merupakan jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan Stasiun Klakah dengan Stasiun Lumajang. Jalur ini ditutup semenjak 1 Februari 1988, bersamaan dengan penutupan jalur kereta api Lumajang-Pasirian, kemungkinan karena okupansi penumpang yang menurun dan prasarananya yang telah banyak mengalami kerusakan. Jalur kereta api ini dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Jalur kereta api Klakah–Lumajang–Pasirian | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur lintas cabang |
Sistem | Jalur kereta api rel ringan |
Status | Tidak beroperasi |
Terminus | Klakah Pasirian |
Operasi | |
Dibangun oleh | Staatsspoorwegen |
Legalitas pembangunan | Wet 28 Juni 1926 Staatblad No. 305 |
Dibuka | 1896 |
Ditutup | 1988 |
Pemilik | Direktorat Jenderal Perkeretaapian (pemilik aset jalur dan stasiun) |
Operator | Wilayah Aset IX Jember |
Data teknis | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasi | 20 s.d. 40 km/jam |
Sejarah
suntingJalur KA Klakah-Lumajang mulai digunakan tanggal 16 Mei 1896 sebagai bagian dari jalur Klakah–Pasirian, yang merupakan kelanjutan jalur Probolinggo–Klakah yang telah dibuka setahun sebelumnya.[1][2][3] Di masa penjajahan Belanda, jalur-jalur ini berada di bawah pengelolaan Staatsspoor- en Tramwegen (Oosterlijnen) (SS-OL).
Di Stasiun Lumajang, jalur sepanjang 17 km ini bercabang dua. Ke arah Pasirian dan ke arah Balung. Terus ke timur, jalur yang akhir ini tersambung ke Stasiun Rambipuji dan selanjutnya ke Jember. Jalur kereta api antara Balung–Rambipuji ini juga telah lama ditutup; namun ruas Rambipuji–Jember hingga saat ini masih melayani angkutan penumpang dan barang antara Banyuwangi dan Surabaya; begitu pun ruas Klakah–Probolinggo.
Jalur kereta api ini pada masa lalu merupakan jalur yang cukup sibuk, dengan Stasiun Lumajang—yang terbesar di jalur ini—melayani hampir 300.000 penumpang per tahun dan barang hingga 23 ribu ton lebih di antara tahun 1950-1953.[4]
Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, semua jalur di wilayah Lumajang sampai Balung–Rambipuji beserta stasiun dan seluruh layanan di jalur ini ditutup semenjak 1 Februari 1988.[5] Asetnya masih dikuasai oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Jalur terhubung
suntingLintas aktif
suntingLintas nonaktif
suntingDaftar stasiun
suntingNomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 26 Lumajang Segmen Klakah–Lumajang–Pasirian |
Diresmikan pada tanggal 16 Mei 1896 oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember | ||||||
5407 | Klakah | KK | Jalan Stasiun Klakah 11, Mlawang, Klakah, Lumajang | km 135+384 lintas Surabaya-Probolinggo-Kalisat-Panarukan km 0+000 lintas Klakah-Lumajang-Pasirian km 0+000 lintas Klakah-Lumajang-Balung-Rambipuji |
+193 m | Beroperasi | |
5801 | Grobogan | GBG | Jalan Stasiun Grobogan, Curahpetung, Kedungjajang, Lumajang | km 6+425 | +98 m | Tidak beroperasi | |
5802 | Sukodono | SKO | Jalan Stasiun Sukodono, Kutorenon, Sukodono, Lumajang | km 14+538 | Tidak beroperasi | ||
5803 | Lumajang | LM | Jalan Dr. Sutomo, Tompokersan, Lumajang, Lumajang | km 17+718 | +51 m | Tidak beroperasi | |
5804 | Labruk | LBK | Kebonsari, Sumbersuko, Lumajang | km 21+646 | +72 m | Tidak beroperasi | |
5805 | Tempeh | TPE | Tempeh Lor, Tempeh, Lumajang | km 27+314 | +93 m | Tidak beroperasi | |
Jembatan Kali Mujur | |||||||
5806 | Mujur | MJR | Lempeni, Tempeh, Lumajang | km 30+347 | Tidak beroperasi | ||
5807 | Condro | CDO | Condro, Pasirian, Lumajang | km 33+442 | Tidak beroperasi | ||
5808 | Pasirian | PSR | Jalan Stasiun Pasirian, Pasirian, Pasirian, Lumajang | km 35+946 | +155 m | Tidak beroperasi | |
Keterangan:
Referensi:
|
Lihat pula
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Reitsma, S. A. (1920). Indische spoorweg-politiek. Landsdrukkerij.
- ^ Weijerman, A. W. E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij.
- ^ Studiegroep ZWP: Haltestempels Nederlands Indië 1883 - 1891/1950. Spoorweg Trajecten SS-OL. Diakses 15/VIII/2014.
- ^ Djawatan Kereta Api, tt., DAFTAR C, 13c. Ichtisar Angkutan Penumpang jang berangkat dan Kiriman Biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap² setasiun² dan perhentian² D.K.A. di DJAWA dan MADURA semasa tahun² 1950-1951-1952 dan 1953 Eksplotasi TIMUR. Hlm. 156.
- ^ PPK.8-2011/OR/ORP-KP.BD (bab Lintas Cabang yang masih aktif dan yang tidak aktif), PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bandung.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.