Protes Rumania 2017

Revisi sejak 2 Februari 2017 12.49 oleh Pierrewee (bicara | kontrib)

Pada Januari 2017, beberapa hari setelah pemerintahan Partai Sosial Demokrat pimpinan Sorin Grindeanu diambil sumpahnya, protes massal terjadi di seluruh Rumania menentang rancangan undang-undang peraturan pemerintah yang diusulkan oleh Kementerian Kehakiman mengenai grasi terhadap terpidana tertentu, dan amandemen KUHP (terutama mengenai penyelewengan kekuasaan).[1]

Protes Rumania 2017
Tanggal18 Januari 2017–sekarang
LokasiRumania Semua kota utama di Rumania, meliputi Bukares, Constanta, Ploieşti, Timișoara, Craiova, Iași, Cluj-Napoca, Galați, Alba Iulia, Sibiu, Brașov, Oradea, Bacău, Târgoviște, Reşiţa
Britania Raya London
Prancis Paris, Bordeaux
Amerika Serikat Washington DC
Denmark Kopenhagen
Italia Milan, Roma
Swiss Zurich
Jerman Hamburg
Belgia Brussel
Norwegia Haugesund
Tujuan
  • Manarik kembali usulan pemerintah yang mengampuni ribuan tahanan dan mengubah KUHP, kemungkinan menguntungkan politisi yang sedang dalam investigasi
  • Pengunduran diri Menteri Kehakiman Florin Iordache
Metode
StatusSedang berlangsung
Konsesi
yang diberikan
  • Sejauh ini belum ada
Pihak terlibat
Pemrotes
Masyarakat sipil
Partai-partai oposisi (Partai Liberal Nasional, USR, PMP)
Partai berkuasa (PSD, ALDE)
Tokoh utama
Pemrotes
Pemimpin masyarakat sipil
Klaus Iohannis (Presiden Rumania)
Laura Codruța Kövesi (Kepala DNA)
Nicușor Dan (Pemimpin USR)
Raluca Turcan (Presiden ad interim PNL)
Liviu Dragnea (Pemimpin PSD)
Sorin Grindeanu (Perdana Menteri)
Florin Iordache (Menteri Kehakiman)
Călin Popescu-Tăriceanu (Pemimpin ALDE)
Jumlah
Lebih 300.000 peserta di seluruh Rumania
– Bukares: 150.000
– Cluj-Napoca: 35.000
– Timișoara: 20.000
– Sibiu: 20.000
– Iași: 10.000
– Brașov: 8.000
– Constanța: 5.000
– Bacău: 6.000
– Alba Iulia: 5.000
– Craiova: 4.000
- Galați: 3.500
- Brăila: 1.000
Jumlah korban
Terluka4

Meskipun muncul reaksi negatif dari kedua lembaga hukum dan masyarakat, pemerintahan yang baru dilantik diam-diam menyetujui peraturan tersebut pada malam tanggal 31 Januari, sehingga mengabaikan konsultasi publik yang berlangsung dan protes.[2] Hasil yang diharapkan dari peraturan ini adalah dekriminalisasi korupsi pemerintah, dan membantu ratusan politisi sekarang dan sebelumnya melarikan diri dari investigasi kriminal yang sedang berlangsung dan/atau hukuman penjara.[3] The backlash was immediate from all facets of society. Immediately after it was announced that the ordinances were passed, more than 25,000 people protested that night. The protests swelled the next day to over 300,000 people throughout the whole country, making the protests the largest since the fall of Communism.[4]

Latar belakang

Meskipun pemerintah berulang kali membantah bahwa rancangan undang-undang peraturan pemerintah mengenai grasi dan amnesti terhadap terpidana, rumor kuat beredar di media bahwa pemerintah bermaksud untuk mengesahkan rancangan undang-undang tersebut pada tanggal 18 Januari 2017, hanya beberapa hari setelah pemerintah diambil sumpahnya.[5] Karena pemerintah tidak mempublikasikan agenda rapat pemerintah untuk hari itu, Presiden mengambil inisiatif sendiri untuk menghadiri dan memimpin rapat tersebut, sebagaimana diatur oleh Pasal 87 Konstitusi.[6] Setelah rapat pribadi antara Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Kehakiman, rapat pemerintah diselenggarakan dan dipimpin oleh Presiden bersama dengan Perdana Menteri.[7] Meskipun muncul upaya awal Perdana Menteri untuk mengadang kehadiran pers dan menghindari pokok pembahasan berikutnya, Presiden mengumumkan kepada media bahwa kenyataanya terdapat dua rancangan undang-undang mengenai grasi terhadap pidana dan amandemen KUHP.[8] Lebih lanjut dia mengumumkan bahwa Perdana Menteri meyakinkannya bahwa peraturan-peraturan tersebut tidak akan disahkan tanpa proses yang transparan, termasuk konsultasi dengan lembaga hukum yang relevan, serta masyarakat.[9]

Segera setelah rapat pemerintah, Kementerian Kehakiman mempublikasikan rancangan undang-undang di situsnya dan mengirimnya ke lembaga hukum yang relevan untuk konsultasi. Alasan utama yang dinyatakan pemerintah untuk rancangan undang-undang tersebut adalah bahwa penjara yang penuh sesak dan untuk menghindari pembayaran denda kepada ECHR, langkah-langkah tersebut diperlukan untuk memperbaiki kondisi di penjara.[10]

Protes

18 Januari

Mengingat reaksi publik terhadap peristiwa pada hari Rabu, protes dadakan di beberapa kota diorganisasi melalui media sosial menentang rancangan undang-undang yang diusulkan.[11]

Sekitar 5.000 orang melakukan protes di seluruh Rumania, dengan hampir 4.000 pengunjuk rasa di Bukares melakukan pawai protes dari Alun-Alun Universitas menuju pusat pemerintahan di Victory Square.[12]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Carmen Paun (22 January 2016). "Romanians protest government plan to commute sentences". Politico. 
  2. ^ Carmen Paun (22 January 2016). "Romanians protest government plan to commute sentences". Politico. 
  3. ^ "Nucleara din justitie. Lista potentialilor beneficiari ai dezincriminarii mascate a abuzului in serviciu". HotNewsRo (dalam bahasa Rumania). Diakses tanggal 2017-02-02. 
  4. ^ Digi24 (1 February 2016). "Cel mai amplu protest din ultimii 25 de ani. Peste 300.000 de oameni au fost în stradă". Digi24. 
  5. ^ Dan Tapalaga (17 January 2016). "ALERTA SURSE Guvernul va adopta miercuri Ordonanta de Urgenta cu modificari importante in legislatia penala/ Vor fi gratiate o serie de pedepse si dezincriminate fapte (amnistie mascata)". HotNews. 
  6. ^ News Editor (18 January 2016). "Miscare - surpriza a lui Iohannis: a venit pe nepregatite si a condus sedinta de Guvern in care urma sa se adopte gratierea si dezincriminarea unor infractiuni. Iohannis a anuntat ca Guvernul nu adopta azi ordonantele de urgenta". HotNews. 
  7. ^ News Editor (18 January 2016). "Miscare - surpriza a lui Iohannis: a venit pe nepregatite si a condus sedinta de Guvern in care urma sa se adopte gratierea si dezincriminarea unor infractiuni. Iohannis a anuntat ca Guvernul nu adopta azi ordonantele de urgenta". HotNews. 
  8. ^ News Editor (18 January 2016). "Moment inedit la sedinta de guvern: Klaus Iohannis nu a lasat presa sa iasa din sala pana nu a vorbit despre "cei doi elefanti de care nu vrea sa vorbeasca nimeni"". HotNews. 
  9. ^ News Editor (18 January 2016). "Miscare - surpriza a lui Iohannis: a venit pe nepregatite si a condus sedinta de Guvern in care urma sa se adopte gratierea si dezincriminarea unor infractiuni. Iohannis a anuntat ca Guvernul nu adopta azi ordonantele de urgenta". HotNews. 
  10. ^ Associated Press (22 January 2016). "Thousands march against prison pardons in Romania". Guardian. 
  11. ^ News Editor (18 January 2016). "Mai multe proteste anuntate in Bucuresti si in tara: "NU legii gratierii"". HotNews. 
  12. ^ Victor Cozmei, V.M. (18 January 2016). "Protest in Capitala impotriva amnistiei si gratierii. Mii de manifestanti au scandat "PSD, ciuma rosie", "DNA sa vina sa va ia" sau "Fara amnistie, va vrem la puscarie"". HotNews.