Kebumen (kota)

Revisi sejak 8 Februari 2017 01.50 oleh Riyan Sumarno (bicara | kontrib) (←Mengalihkan ke Kota Kebumen)

Halaman pengalihan

Mengalihkan ke:

7°40′33.4″S 109°39′50.6″E / 7.675944°S 109.664056°E / -7.675944; 109.664056

Kebumen
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total121,580 Jiwa jiwa
Desa/kelurahan24/5


Tugu Lawet
Berkas:Landskap-Kebumen-640x360.jpg
Alun-Alun Kota Kebumen

Kebumen adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibukota Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayah Kecamatan Kebumen 42,04 km² terdiri atas 24 Desa, 5 Kelurahan, 138 RW, dan 554 RT. Jumlah penduduk Kecamatan Kebumen berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen pada Tahun 2015 sebanyak 121.580 jiwa yang terdiri dari laki-laki 60.579 jiwa dan perempuan 61.001 jiwa. Walaupun Kecamatan Kebumen menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kebumen tetapi jumlah penduduk Kecamatan Kebumen terbanyak kedua di Kabupaten Kebumen setelah Kecamatan Karanganyar yang terletak 22 Km sebelah barat Kota Kebumen.

Desa/Kelurahan

Desa

Kecamatan Kebumen di bagi menjadi 24 desa, yaitu:

Kelurahan

Kecamatan Kebumen di bagi menjadi 5 kelurahan, yaitu:

  1. Kelurahan Kebumen
  2. Kelurahan Panjer
  3. Kelurahan Bumirejo
  4. Kelurahan Tamanwinangun
  5. Kelurahan Selang

Batas wilayah

Utara Kecamatan Alian
Timur Kecamatan Alian, Kecamatan Poncowarno dan Kecamatan Kutowinangun
Selatan Kecamatan Buluspesantren
Barat Kecamatan Pejagoan dan Kecamatan Klirong

Geografis

Kecamatan Kebumen terletak pada 7°40′33.4″S 109°39′50.6″E / 7.675944°S 109.664056°E / -7.675944; 109.664056. Topografi wilayah Kecamatan Kebumen sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 22-150 meter diatas permukaan air laut. Wilayah tertinggi berada di bagian utara pada Perbukitan Wadang-Sumbul yang meliputi Desa Gemeksekti dan Desa Jemur. Selain itu dibagian timur terdapat Perbukitan Bulupitu yang meliputi Desa Argopeni dan Desa Roworejo. Kecamatan Kebumen dilintasi dua sungai besar yakni Sungai Luk Ulo disebalah barat dan Sungai Kedungbener disebalah timur.

Sejarah rakyat

Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram pada zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.

Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.

Adapun selain daripada tokoh di atas, ada seorang tokoh legendaris pula dengan nama Joko Sangrib, ia adalah putra Pangeran Puger / Pakubuwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun. Setelah dewasa ia memiliki nama Tumenggung Honggowongso, ia bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta sekarang ini. Pada kesempatan lain ia juga berhasil memadamkan pemberontakan yang ada di daerah Banyumas, karena jasanya kemudian oleh Keraton Surakarta ia diangkat dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai nama wasiat pemberian ayahandanya. Dalam Babad Kebumen keluaran Patih Yogyakarta, banyak nama di daerah Kebumen adalah berkat usulannya. Di dalam "Babad Mataram" disebutkan pula Tumenggung Arungbinang I berperan dalam perang Mataram/Perang Pangeran Mangkubumi, saat itu ia bertugas sebagai Panglima Prajurit Dalam di Karaton Surakarta[1].

Daftar pemimpin Kebumen

Nama-Nama Tumenggung/Adipati/Bupati yang pernah memimpin Kebumen
No. Nama Tahun Nama Daerah
1 Panembahan Bodronolo 1642-1657 Panjer
2 Hastrosuto 1657-1677 Panjer
3 Kalapaking I 1677-1710 Panjer
4 KRT. Kalapaking II 1710-1751 Panjer
5 KRT. Kalapaking III 1751-1790 Panjer
6 KRT. Kalapaking IV 1790-1833 Panjer
7 KRT. Arungbinang IV 1833-1861 Panjer
8 KRT. Arungbinang V 1861-1890 Kebumen
9 KRT. Arungbinang VI 1890-1908 Kebumen
10 KRT. Arungbinang VII 1908-1934 Kebumen
11 KRT. Arungbinang VIII 1934-1942 Kebumen
12 R. Prawotosoedibyo S 1942-1945 Kebumen
13 KRT. Said Prawirosastro 1945-1947 Kebumen
14 RM. Soedjono 1947-1948 Kebumen
15 R.M. Istikno Sosrobusono 1948-1951 Kebumen
16 R.M. Slamet Projorahardjo 1951-1956 Kebumen
17 R. Projosudarto 1956-1961 Kebumen
18 R. Sudarmo Sumohardjo 1961-1963 Kebumen
19 R.M. Suharjo Notoprojo 1963-1964 Kebumen
20 DRS. R. Soetarjo Kolopaking 1964-1966 Kebumen
21 R. Suyitno 1966-1968 Kebumen
22 Mashud Mertosugondo 1968-1974 Kebumen
23 R. Soepeno Soerjodiprodjo 1974-1979 Kebumen
24 DRS. H. Dadiyono Yudoprayitno 1979-1984 Kebumen
25 Drs. Iswarto 1984-1985 Kebumen
26 H. M.C. Tohir 1985-1990 Kebumen
27 H.M. Amin Soedibyo 1990-1995 Kebumen
28 H.M. Amin Soedibyo 1995-2000 Kebumen
29 Dra. Rustriningsih, M.Si 2000-2005 Kebumen
30 Dra. Rustriningsih, M.Si 2005-2008 Kebumen
31 K.H. Nashiruddin Al Mansyur 2008-2010 Kebumen
32 H. Buyar Winarso, SE 2010-2015 Kebumen
33 Drs. HM Arif Irwanto, MSi 2015-2016 Kebumen
34 Ir. H. Mohammad Yahya Fuad, SE 2016-sekarang Kebumen

Bahasa

Masyarakat Kabupaten Kebumen umumnya menggunakan bahasa jawa dalam penturan sehari-hari. Namun jika dilihat dari logat bahasanya, bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kabupaten Kebumen terbagi dalam beberapa logat/dialek bahasa. Bahasa yang digunakan Masyarakat Kecamatan Kebumen/ Kebumen Kota adalah Bahasa Jawa dengan dialek Banyumasan atau lebih familiar dengan istilah Ngapak. Bahasa ini merupakan bahasa kebanggaan yang patut untuk dilestarikan dan dihargai. Dialek dan budaya masyarakatnya memperkaya keanekaragaman Indonesia. Wikipedia juga turut melestarikan bahasa banyumasan ini dengan menerbitkan Wikipedia bahasa Banyumasan.

Penduduk

Penduduk di Kecamatan Kebumen umumnya berprofesi sebagai Pedagang, Buruh, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama dan Sekolah menengah atas. Penduduk Kecamatan Kebumen 90% berasal dari Suku Jawa, 6% berasal dari etnis Tionghoa dan 4% dari etnis lainnya. Sedangakan bahasa yang digunakan oleh penduduk di wilayah ini umumnya menggunakan Bahasa Jawa Dialek Banyumasan atau Ngapak. Secara garis besar penduduk di Kecamatan Kebumen terdiri dari berbagai lintas agama seperti sebagai berikut:

Agama Prosentase
Islam 80%
Konghucu 5%
Protestan 5%
Katolik 3% Budha 2%

Sarana dan Prasarana

  • Pasar Tradisonal
  1. Pasar Tumenggungan
  2. Pasar Koplak
  3. Pasar Jatisari
  4. Pasar Mertokondo
  5. Pasar Selang
  6. Pasar Senggol Selang
  7. Pasar Unggas Tamanwinangun
  • Pasar Modern
  1. RITA Pasaraya
  2. JADI BARU Toserba
  3. Alfamart
  4. Indomart
  • Kesehatan
  1. RSUD Dr. Soedirman
  2. RSU Permata Medika
  3. RSB Siti Khodijah
  4. RSA Wijaya Kusuma
  5. RS Wisma Rukti
  6. RS Hadisaputro
  7. RSIA Dewi Queen
  8. Puskesmas I
  9. Puskesmas II
  10. Puskesmas III
  • Transportasi
  1. Terminal Bus Kebumen
  2. Rel Kereta Api
  3. Jalan Nasional Rute 3
  4. Stasiun Kebumen
  5. Stasiun Wonosari
  • Ibadah
  1. Masjid
  2. Gereja
  3. Vihara
  4. Klenteng
  • Ruang Terbuka Hijau
  1. Alun-alun Kebumen
  2. Taman Kota HM Sarbini
  • Olahraga
  1. GOR Gembira
  2. Stadion Candradimuka
  • Instansi Pemerintahan
  • Instansi Swasta
  • Rumah Makan/ Restaurant/ Cafe

Sekolah

  • Tingkat TK
  1. Sekolah tingkat Taman kanak-kanak (TK) di Kecamatan Kebumen berada disetiap desa/kelurahan yang total berjumlah 64 TK. Bahkan terdapat desa/kelurahan yang memiliki lebih dari satu sekolah TK seperti di Kelurahan Kebumen, Kelurahan Panjer, Kelurahan Bumirejo dan Kelurahan Tamanwinangun. Terbanyak di Kelurahan Kebumen yang memiliki 9 sekolah TK. Kecamatan Kebumen memiliki 1 sekolah TK Negeri sedangkan lainnya adalah sekolah swasta, baik sekolah bernuansa agama Islam, maupun Kristen.
  • Tingkat SD
  1. Sekolah tingkat Sekolah dasar SD di Kecamatan Kebumen berada disetiap desa/kelurahanyang total berjumlah 79 SD. Bahkan terdapat desa/kelurahan yang memiliki lebih dari satu SD seperti di Kelurahan Kebumen, Kelurahan Panjer, Kelurahan Bumirejo dan Kelurahan Tamanwinangun. Di wilayah tersebut umumnya memiliki 4-5 SD. Kecamatan Kebumen memiliki 63 SD Negeri, 5 SD Swasta, 2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan 9 Madrasah Ibtidaiyah Swasta. Ke 79 sekolah tersebut adalah baik sekolah bernuansa agama Islam, maupun Kristen.
  • Tingkat SLTP
  1. SMP Negeri 1 Kebumen di Kelurahan Kebumen
  2. SMP Negeri 2 Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  3. SMP Negeri 3 Kebumen di Kelurahan Kebumen
  4. SMP Negeri 4 Kebumen di Kelurahan Tamanwinangun
  5. SMP Negeri 5 Kebumen di Kelurahan Kebumen
  6. SMP Negeri 6 Kebumen di Desa Sumberadi
  7. SMP Negeri 7 Kebumen di Kelurahan Kebumen
  8. SMP PGRI 1 Kebumen di Kelurahan Kebumen
  9. SMP PGRI 2 Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  10. SMP Muhammadiyah 1 Kebumen di Desa Kutosari
  11. SMP Muhammadiyah 2 Kebumen di Kelurahan Kebumen
  12. SMP Ma'arif 1 Kebumen di Desa Kalirejo
  13. SMP Taman Dewasa Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  14. SMP Tamtama Kebumen di Kelurahan Tamanwinangun
  15. SMP VIP Al-Huda Kebumen di Desa Kutosari
  16. SMP Islam Al-Kahfi Kebumen di Desa Sumberadi
  17. SMP Penabur Kebumen di Kelurahan Kebumen
  18. SMP Pius Bakti Utama Kebumen di Kelurahan Kebumen
  19. MTS Negeri 1 Kebumen di Kelurahan Panjer
  20. MTS Negeri 2 Kebumen di Kelurahan Tamanwinangun
  21. MTS An-Nawawi 3 Kebumen di Kelurahan Panjer
  22. MTS Al-Falah Sumberadi di Desa Sumberadi
  23. MTS Al-Ikhlas Tanuraksan di Desa Gemeksekti
  24. MTS Salaffiyah Wonoyoso di Kelurahan Bumirejo
  25. MTS Sarbini Kebumen di Desa Karangsari
  • Tingkat SLTA
  1. SMA Negeri 1 Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  2. SMA Negeri 2 Kebumen di Desa Karangsari
  3. SMA PGRI Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  4. SMA VIP Al-Huda Kebumen di Desa Kutosari
  5. SMA Muhammadiyah Kebumen Kelurahan Kebumen
  6. SMA Masehi Kebumen di Kelurahan Kebumen
  7. SMA Islam Al-Kahfi Kebumen di Desa Sumberadi
  8. SMK Negeri 1 Kebumen di Desa Karangsari
  9. SMK Negeri 2 Kebumen di Desa Sumberadi
  10. SMK Batik Sakti 1 Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  11. SMK Batik Sakti 2 Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  12. SMK PGRI 1 Kebumen di Desa Karangsari
  13. SMK PGRI 2 Kebumen di Kawedusan
  14. SMK Ma'arif 1 Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  15. SMK Ma'arif 3 Kebumen di Desa Sumberadi
  16. SMK Ma'arif 4 Kebumen di di Kawedusan
  17. SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen di Desa Karangsari
  18. SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen di Desa Karangsari
  19. SMK Tamtama Kebumen di Kelurahan Tamanwinangun
  20. SMK Al-Falah Kebumen di Desa Sumberadi
  21. SMK Bina Nusantara Kebumen di di Kelurahan Kebumen
  22. SMK Muhammadiyah Kebumen di di Kelurahan Kebumen
  23. SMK Mukti Karya Kebumen di Desa Muktisari
  24. SMK Nawa Bhakti Kebumen di Desa Kutosari
  25. SMK Plus Bani Ibrahim Kebumen di Kelurahan Kebumen
  26. SMK VIP Al-Huda Kebumen di Desa Kutosari
  27. MAN 1 Kebumen di Desa Gemeksekti
  28. MAN 2 Kebumen di Kelurahan Panjer
  29. MA An-Nawawi 3 Kebumen di Kelurahan Panjer
  30. MA Salafiyah Wonoyoso di Kelurahan Bumirejo
  31. MA PK Ma'arif Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  • Perguruan Tinggi (PT)
  1. Politeknik Dharma Patria Kebumen di Kelurahan Bumirejo
  2. Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen (IAINU Kebumen) di Kelurahan Panjer
  3. AMIK PGRI Kebumen di Kelurahan Kebumen
  4. Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Kebumen di Kelurahan Panjer
  5. Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Kebumen (STIS Kebumen) di Kelurahan Panjer
  6. Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen (UMNU Kebumen) di Kelurahan Bumirejo
  1. ^ Catatan dari Babad Mataram: Di dalam perang tersebut hal yang tidak masuk akal adalah ia tidak menyerah ke Pangeran Mangkubumi, yang seharusnya berpihak ke Pangeran Mangkubumi karena dia termasuk putra Pakubuwono I/ Pangeran Puger. Ternyata ia bertugas sebagai mata-mata penghubung antara pihak Keraton Surakarta dengan Pangeran Mangkubumi, setiap kali ia sebagai utusan Kraton Surakarta untuk membawakan biaya perang kepada Pangeran Mangkubumi. Cara membawa biaya perang tersebut yang dalam bentuk emas dan berlian yang dimasukkan di dalam sebuah Kendang besar, tidak ada satupun yang tahu, baik Belanda, para punggawa Kraton Solo maupun para prajurit pihak Pangeran Mangkubumi sendiri. Cara membawanya dengan diselempangkan di belakang badannya sambil naik naik kuda, begitu berhasil menembus posisi yang dekat dengan Pangeran Mangkubumi maka dengan cepatnya Kendang tersebut ditaruh di dekat Pangeran Mangkubumi, kemudian pergi lagi. Demikian saat tiap kali Arungbinang melaksanakan misi rahasia tersebut, sehingga perang Pangeran Mangkubumi mendapatkan biaya, bahkan peperangan ini ada yang menyebutkan sebagai "perang Kendang". Tampaknya alasan inilah yang membuat posisi Arungbinang sebagai utusan rahasia. Tugas seperti itu dilakukan berulangkali.