Telkom-3S
Telkom-3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia.[1] Satelit Geostasioner adalah Satelit buatan yang ditempatkan pada posisi diatas equator dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi.[2] Telkom-3S merupakan setelit pengganti satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012.[1][3] Setelit Telkom-3S merupakan satelit keempat milik Telkom setelah Telkom-1, Telkom-2, dan Telkom-3.[4]
Jenis misi | Komunikasi |
---|---|
Operator | PT Telkom |
COSPAR ID | 2017-007A |
SATCAT no. | 41944 |
Situs web | Halaman situs asli |
Durasi misi | 17 Tahun |
Properti wahana | |
Produsen | Thales Alenia Space |
Massa luncur | 3.500 kilogram (7.700 pon) |
Awal misi | |
Tanggal luncur | 15 Februari 2017 |
Roket peluncur | Ariane 5 ECA |
Tempat peluncuran | Kourou, Guyana Perancis |
Kontraktor | Arianespace |
Parameter orbit | |
Sistem rujukan | Geocentric |
Transponder | |
Pita | 24 C-band |
Deskripsi
Telkom-3S akan dilengkapi dengan 24 transponder C-band, 8 sambungan transponder Extended C-band, dan 10 transponder Ku-band[1]. Transponder C-band akan mencakup wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, transponder sambungan C-band akan mencakup Indonesia dan Malaysia[1].[5] Sedangkan muatan Ku-band dikhususkan hanya untuk cakupan wilayah Indonesia[1].[5] Telkom-3S memiliki berat sekitar 3.500 kilogram dan memiliki masa aktif selama 15 tahun.[5] Pembuatan satelit Telkom-3S dikhuskan untuk melayani siaran televisi kualitas tinggi (High-Definition Television) dan layanan komunikasi GSM dan Internet.[5][1].
Peluncuran
Telkom-3S akan diluncurkan pada 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB[1] oleh perusahaan peluncur satelit milik Eropa, Arianespace. Peluncuran Telkom-3S akan menggunakan roket Ariane 5 ECA dari Kourou, Guyana Perancis.[5] Untuk melakukan peluncuran ini, Telkom telah mengadakan tender perusahaan peluncur satelit yang dilaksanakan pada akhir 2013 dan menghasilakn Arianespace sebagai pemenangnya.[5] Telkom-3S akan menjadi satelit ketujuh dan menambah 6 satelit milik Indonesia lainnya, yaitu Indosat-2, Palapa D, Palapa C2, Telkom-1, Telkom-2, dan Garuda-1, dan [1].
Kontrak
Satelit Telkom-3S dibangun atas kerjasama Telkom Indonesia dengan Thales Alenia Space[1]. Kontrak pengadaan satelit yang dilakukan antara Telkom dan Thales Alenia Space bernilai $ 199,7 juta yang ditandatangani pada Juli 2014.[4][3].
Satelit pengganti Telkom-3
Satelit Telkom-3S diluncurkan untuk menggantikan Satelit Telkom-3 yang hilang dan gagal mencapai orbit pada Agustus 2012 karena keselahan roket porton Rusia.[4] Telkom-3 merupakan satelit yang dibangun oleh ISS-Reshetnev Rusia dengan perangkat komunikasi yang dibuat oleh Thales Alenia Space[3]. Satelit Telkom-3, diplot memiliki 42 transponder[3]. Namun, satelit itu hilang sehingga Telkom menggantinya dengan menyewa transponder dari GE Sat (Amerika Serikat), APstar (Hong Kong), dan JCSat milik Jepang[3].
Referensi
- ^ a b c d e f g h i (Inggris) Gunter's Space Page. "Telkom-3S". Diakses tanggal 27-Januari-2015.
- ^ Kamus Lengkap Fisika Oxford. Alan Isaacs, BSc, PhD. DIC. Penerbit Erlangga, Tahun 1997
- ^ a b c d e (Indonesia) Media & Manufaktur Industri. "Ekspansi Ke Angkasa". Diakses tanggal 27-Januari-2014.
- ^ a b c (Inggris) Space News. "Thales Alenia Space To Build Telkom-3S for Indonesian Operator". Diakses tanggal 27-Januari-2014.
- ^ a b c d e f (Inggris) Ariane. "Arianespace to launch a sixth Indonesian satellite, Telkom-3S". Diakses tanggal 27-Januari-2014.